16 : "Reunian Ini Menyiksaku"

316 26 8
                                    

Rina menghela nafasnya. Agak menyesal kenapa ia mengiyakan undangan untuk reuni bersama 1 angkatan SMA nya. Ditambah acaranya tidak dilaksanakan di hotel atau menyewa vila seperti acara reuni tahun lalu, tapi dilaksanakan langsung di SMA mereka.

Makin menjadi lah kegagalan Rina untuk move on.

Well... Sebenarnya perkataan Rendi saat di apartment itu benar. Rina emang punya 'beberapa' mantan, tapi dia gak punya mantan terindah saat dirinya menggunakan seragam putih abu. Mantan – mantannya biasa saja, tidak sampai meninggalkan jejak kenangan yang bikin Rina galau 7 tahun 7 bulan 7 minggu 7 hari 7 malam. Yang bikin dia gagal move on dari kenangan SMA nya adalah, seorang laki – laki yang ia taksir berat dulu dan masih ia taksir hingga kini. Seseorang yang menjadi salah satu pemimpin organisasinya. Seseorang yang hobi mengganti warna rambut sejak kuliah- dan Rina tebak, pasti malam ini rambutnya sudah berganti warna. Seseorang yang tidak berubah, kecuali satu.

Perasaan laki – laki itu terhadap dirinya.

Dulu mereka saling suka. Semua orang tau itu. Tapi mereka sama – sama tidak peka dan menganggap bahwa salah satu dari mereka tidak membalas perasaan. Mereka sama – sama tidak percaya terhadap omongan orang lain yang bilang, kalau mereka sebenarnya saling membalas perasaan. Mereka baru percaya kalau salah satu dari mereka yang mengungkapkan langsung. Hanya lewat omongan orang lain, bukti apa yang bisa membuat mereka percaya?

Padahal 3 sahabat yang sudah bersama mereka sejak dulu pun tau, kalau Rina dan lelaki itu saling suka. Tapi entah keadaan yang tidak pernah tepat atau mereka yang sama – sama tidak peka, mereka tidak berakhir menjadi pasangan. Di saat Jenan menjomblo dan siap menjadikan Rina sebagai pasangannya, Rina punya pacar. Di saat Rina jomblo dan siap jujur dengan perasaannya, Jenan sedang menggandeng dengan erat tangan perempuan kelas sebelah.

Hidup memang mempermainkan mereka berdua.

Hingga awal masuk kuliah, lelaki itu memutuskan untuk berhenti menyukai Rina karena awalnya, dia mengira kalau mereka tidak akan masuk ke 1 kampus yang sama. Lelaki itu pikir, buat apa masih menyimpan perasaan dalam diam jika sekolah saja sudah berbeda? Pastinya dia tidak akan bisa mengagumi lagi dan memberi perhatian lebih. Tapi setelah mengetahui kalau ia dan Rina 1 kampus, semua terlambat. Perasaannya sudah berpindah hati. Ia mencintai perempuan lain.

Jujur Rina sedih dan kesal, menyesal mengapa baru tau- lebih tepatnya, baru percaya kalau lelaki itu membalas perasaannya, dan kecewa saat mengetahui kalau lelaki itu sudah mencintai perempuan lain. Kisah di masa SMA terulang lagi. Keadaan yang salah membuat dia menaruh rasa yang tepat di waktu yang salah. Kembali.

Sesaat lamunannya buyar saat bunyi klakson mengisi ruangan rumah yang kosong. Dengan cepat Rina memasang gelang dan turun ke lantai bawah, menggunakan heels pendek berwarna putih, lalu pergi keluar rumah. Ia mengunci pintu dan pergi keluar pagar untuk menjumpai lelaki dengan setelan jas hitamnya, sedang memandang langit malam yang tidak diterangi oleh sinar bulan atau dihiasi pasukan bintang. Malam ini gelap, penerangan hanya dibantu sinar lampu jalan.

"Lama ya Ren?"

"Lama ya Ren?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shakuntala ; 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang