Episode 45 (The last?)

3.9K 390 196
                                    

baca antara umur 15 tahun.

BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️

VOTE AND COMMENT AREA!⚠️

Perhatian ada banyak bahasa kiasan, diperuntukan untuk para reader untuk benar benar fokus membaca agar tidak kehilangan adegan!!

Mohon maaf untuk typonya, silahkan diperbaiki sendiri!

Thnks😭

-
-
-
-
-





























Sorot matanya mengikuti pergerakan kekasih yang perlahan pergi dari hadapannya, jimin meremat tangannya agar tetap terdiam disaat rasa gundah di hatinya telah menguasai ssegalanya. Raja ji menyuruhnya untuk mengatakan hal itu pada yoongi agar raja ji tidak menyakiti yoongi, baekji ataupun bayi moon.

"Dia mengatakan yang sebaliknya" bisiknya dalam gema hening yang mengurung hatinya setelah semua menaiki kudanya, yoongi menyeka air mata lalu memacu cepat kudanya mendekat pada jimin

'HYAAA!!'

'HYAAA!!'

dan ia langsung menarik jimin untuk naik keatas kudanya. Dan membawanya pergi dari sana secepat mungkin, agar raja ji tidak mengikuti mereka. Sementara namjoon dan pasukan yang lain tengah berusaha melawan dan pergi dari sana.

Kau benar yoongi adalah seorang raja yang pengecut...
Tapi demi jimin, apapun akan ia lakukan....

Jimin memeluk tubuh itu kuat, meresapi aromanya rindu. Tangannya gemetar, ia ketakutan. Ia takut kalau tadi akan terjadi sesuatu yang dia takutkan. Setelah kuda itu sudah sangat jauh dari gerbang utama goguryeo yoongi memelankan laju kudanya. Dengan pelan dia menurunkan jimin dari atas sana. Dan membawanya duduk di padang rumput itu.

"J-jeonhaa"

Yoongi memeluk tubuh jimin, rasa rindu menguar dalam dirinya hampir membuatnya tidak bisa bernafas sama sekali. Tubuh jimin benar benar bergetar, Ia ketakutan.

"Aku akan membawamu kembali ke baekji"
"Disaat orang orang baekji meminta untuk membunuhku karna aku seorang penghianat" bisiknya, yoongi memegang pipi jimin berusaha meyakinkannya. Bahwa dia salah, baekji menunggunya untuk pulang.

"Bahkan kaupun berusaha menyangkal apa yang akan terjadi padaku"  yoongi terdiam dalam bisikan angin dari barat.

"Kenapa kau menyembunyikan moon?" Jimin menatapnya dengan nanar.
"Apa kau masih belum paham? Bisakah kau bedakan mana musuh dan temanmu?" Yoongi terhenyak sejenak.

"Aku bahkan sudah tidak bisa membedakan mana orang orang yang berada di pihakku, atau kau------ kau juga akan menghianatiku" ujar jimin menunjuk yoongi, ia masih tak paham kenapa jimin menunjukan sikap negatif padanya.

"Kenapa tidak biarkan saja? Seperti kayu di bakar habis menjadi abu!" Lagi dan lagi ia berusaha membuat yoongi goyah akan pilihannya, Cekcok  terhenti saat jimin mengatakannya dengan lantang.

"Aku hancur tanpamu!" Air mata itu kembali mengalir.

"Sudah cukup orang orang membodohiku! Sudah cukup aku sendiri, aku tak bisa membiarkanmu pergi dan menjauh dariku" jimin menutup mulutnya rapuh. Tangisnya pecah ketika ia melihat yoongi yang bersimpuh dengan rasa yang campur aduk.

"Dan sebagaimanapun upaya mu untuk membawaku kembali, tetap saja gelar penghianat ini tidak akan pernah luntur" bisiknya terluka.

"Aku memilih jalan ini, dengan segala pertimbangan yang aku buat, untukmu, moon dan rakyat kita. Kembali ke baekji? Dan Menjadikan putra kita sebagai putra dari sang penghianat? Setidaknya biarkan semuanya tenang barulah dia akan keluar. Untuk saat ini biarkan moon tenang dalam rengkuhan orang yang tidak akan pernah melukainya" yoongi terdiam, jimin membawa yoongi dalam pelukannya. Hanyut dalam duka yang mereka rengkuh bersama.Senja menjelang, sinar matahari itu tenggelam di ufuk barat. Dan mereka masih setia untuk memeluk satu sama lain tanpa berniat untuk melepaskan. Api unggun itu menyala, menjaga mereka dari dinginnya udara malam.

I'M YOUR KING [BOOK 1] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang