Episode 18 (Pertanda baik atau buruk?)

3.8K 525 142
                                    

🔞
Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 15 tahun.

BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️

VOTE AND COMMENT AREA!⚠️

EOHHH UNTUK FIRST TIMEE GW MAU NYINDIR MANUSIA MANUSIA YANG COMMENT TAPI GA PERNAH VOTE.

ORANG BARU YE LUUUU?

-
-
-
-

Tengah malam di malam jumat, disaat semua orang tertidur dengan lelap, disaat seluruh istana hening.
Disaat itu jimin keluar sekedar mencari udara segar, ia tak meminta satupun dayangnya untuk menemaninya berjalan jalan. Ia tidak bisa tidur akibat sang ayah yang datang padanya dengan kepala di penggal.

Ingatan menyakitkan mengerumininya, pertanyaan mengapa ayahnya di bunuh, dan kesalahan apa yang wangbi lakukan hingga ayahnya harus menjadi korban. Semua itu bersarang dikepalanya.
Ketika udara semakin dingin, jimin mengeratkan pelukannya pada kedua pundaknya.

Ia melirik kearah pavilium raja yang dijaga dengan ketat. Dan kemudian ia kembali melirik pada pavilium ratu yang lilinnya masih menyala dengan terang.
Saat jimin akan berbalik, seseorang keluar dari pavilium ratu dan ia adalah min yoongi. Hatinya berhenti berdetak, saat yoongi keluar dengan menggunakan piayamanya yang berantakan.
Sebuah perjanjian yang seharusnya jimin tidak ketahui. Jimin memalingkan wajahnya saat ia melihat yoongi keluar dari sana. Dengan cepat ia berlari menuju kediamannya, pelayan yang berjaga kemudian bertanya pada jimin.

"Mama, apa yang terjadi?"
Jimin menggeleng dengan pelan.
"Dayang su, apa kau tau rumor yang beredar disekitar pavilium ratu?" Tanya jimin dengan hati hati.
"Ne mama, kudengar mereka melakukan upacara secara diam diam" jimin meremat kainnya dengan keras. Kemudian ia bergegas naik keatas kediamannya. Ia menyelimuti tubuhnya dengan nafas yang memburu. Entah kenapa ia merasa cemburu, seharusnya sebagai selir ia mengerti kenapa yoongi bersama sang istri dimalam hari. Jimin mencoba menghilangkan pikiran pikiran jeleknya. Dan memcoba fokus pada satu hal bahwa ia akan memaafkan wangbi yang telah membunuh ayahnya jika ia jujur tentang apa yang dia sembunyikan.
Namun rasa rasanya semua keinginan itu akan musnah disaat ia melihat yoongi keluar dari kamar wangbi.

"Suk-won mama, jeonha ada disini untuk mengunjungi anda"

sejenak jimin terdiam menahan tangisnya. Berniat tidak ingin menjawab, panggilan dari dayangnya.

"Mama?" Tanya nya sekali lagi.
Jimin tidak ingin membuka mulutnya barang sedikitpun.

Namun.

ZRAAKKKK!!

Pintu kamar terbuka, yoongi berjalan pelan kearah jimin dan duduk disamping tempat jimin pura pura tidur.

"Sudah lama tidak mengunjungimu, akibat pekerjaan yang menumpuk, aku jadi tidak sempat menemuimu, lain kali akan ku buatkan pavilium didekat paviliumku agar setiap malam aku bisa mengunjungimu" mendengar tidak ada respon, yoongi menghela nafasnya gusar ingin menjelaskan apa yang sebenarnya jimin lihat tadi, yoongi sebenarnya tadi melihat jimin yang berlarian terburu buru setelah melihatnya, dan itu membuatnya sangat tidak tenang.

Yoongi menyibak selimut yang menyelimuti hampir seluruh tubuh jimin bahkan wajahnya. Namun cengkraman itu terlalu kuat sehingga membuat yoongi tidak bisa membuka selimut itu.

"Jimin, maafkan aku"
Yoongi tetap memaksa membuka selimut itu.

SRAKKK!

Akhirnya sedikit kekuatan dalam wajah jimin akhirnya bisa terlihat. Namun ia tetap menutup matanya seakan tidak ingin melihat yoongi.

I'M YOUR KING [BOOK 1] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang