Episode 3 ( Identitasku )

5.2K 688 106
                                    

Semua peran, kejadian,tempat dan tokoh  murni karangan (fiksi).
WARNING 17+🔞⚠️

Pembaca diharap bijak.
VOTE AND COMMENT AREA!

KATANYA FANFIC INI BAGUS!
TAPI KOK YANG VOTE SEPEREMPAT DARI YANG BACA!

PAYAH!

GAUSAH BACA KALO GA MAU VOTE!

-
-
-
-
-

"Paboyaa jinjja!!"
Jimin memukul kepalanya kesal dengan pemikirannya sendiri.
"Bagaimana kau bisa berpikir untuk membunuh raja!" Jimin menggeleng keras, yang tadi itu hanya khayalannya bagaimana kalau dia benar benar menyerang raja?

"Ohhhh park jimin, neomu yeppo eooo"
Seseorang tiba tiba menghampirinya, dan itu seokjin. Aksen logat yang kental menbuatnya terdengar lucu.
"O-oh hyung annyeonghaseo"
"Tidak usah seformal itu, kamu terlihat cantik jiminie. Raja selalu memperhatikanmu sedari tadi, ku pikir dia tertarik padamu?" seokjin terkekeh pelan.
"M-mwo? R-raja memperhatikanku? O-ottokae? Nan ottokae hyung?"
"Mwoya? Ada apa denganmu park? Itu hal bagus" jimin terdiam.
"Heoksi? Kau---- kau juga tertarik pada-nya?"
"Eiii jinjja, bertemu saja tidak pernah" Seokjin tertawa keras
"Ini kesempatanmu untuk melihat wajah raja jiminie jangan buang kesempatan itu, ribuan gadis diluar sana bahkan sangat ingin berada di posisimu" ujar seokjin, pesta masih berlangsung dengan para bangsawan di beri kesenangan untuk bermain bersama wanita penghibur.
"Aku harus menemui seseorang, sampai besok jiminie" seokjin melambai lalu pergi dari hadapan jimin yang masih kalut dengan pikiran jahatnya.
masih tidak sadar dengan sang raja, jimin akhirnya menyerah dari misinya. Dan memilih untuk pulang kerumahnya.

























Pagi pun tiba dengan sinar matahari menyentuh jendela kamar jimin yang tertutup rapat. Dia masih bergelung dengan kain tipis itu, ketahuilah semalaman suntuk dia mencoba untuk tidur tapi tetap saja dia tidak bisa. Dia masih kepikiran dengan ucapan seokjin yang mengatakan kalau raja selalu memperhatikannya selama menari kemarin malam.

"JIMINNN!! AYO PERGI MEMANCING!"

Jimin keluar dari rumah,lalu dia mendapati jin yang menunggu diteras rumahnya, dengan pakaian seperti budak.

"Hyung, aku sama sekali tidak ingin pergi"
"Wae? Kau tidak menghargaiku yang datang sepagi ini?"
"Bukan begitu, hanya saja. Aku kurang tidur jadi sedikit lemas" seokjin bangkit lalu menyeret jimin masuk kedalam rumahnya, dia mengganti pakaian jimin lalu menyeretnya keluar lagi.
"Hyung kau mau bawa aku kemana"
"Aku tidak mau tau pokoknya kau menemaniku kesungai hari ini"

Sebagai korban dari sebuah kekerasan, jimin benar benar diseret habis habisan oleh seokjin. Mereka sampai dipinggir sungai dengan air yang jernih dan lantai bebatuan hasil geografis.
"Disini tidak ada ikan hyung, kita harus kedanau jika ingin memancing" protes jimin kesal.
"Dimana ada air disitu ada ikan (penggalan pepatah korea),Aku akan bertemu dengan seseorang disini"
"Mwo?"
Memancing hanya alibinya untuk mengajak jimin keluar dan menemaninya bertemu dengan sang pujaan.
Jin dan jimin duduk disebuah batu besar dengan kaki jin yang dilipat.
Sementara jimin tidur disampingnya, jujur dia mengantuk sekali.
"Jangan lupakan pelepasan lampion malam ini, aku akan menunggu didepan restoran hoseok"
"Aku tidak berniat hyung"

BUAGHHH!

"Dasar anak nakal!" Jin memukul perut jimin dengan keras.
"Hari ini adalah perayaan ulang tahun raja kita, dan kenapa kau begitu malas! Kau harus menghormatinya" jimin terdiam, lalu dia menaruh tangannya di kening. Dan menerawang kearah langit biru.
"Raja memerintah mereka untuk membunuh abeoji"
Seokjin tau itu, maka dia merebahkan tubuhnya disamping jimin.
"Apa itu benar raja? Setauku ratulah yang memegang kendali atas tambang itu" jimin menoleh kearah jin.
"Jinjja lalu---------

I'M YOUR KING [BOOK 1] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang