3. Hate You!

74 9 7
                                    

Vote dulu dong, biar makin semangat nih nulisnya^^
.
Happy Reading ❤️

•••

Setelah mandi dan berganti pakaian dengan kaos dan boxer selutut, Garih berniat untuk turun menuju dapur karena perutnya terasa keroncongan. Setelah kepergian Neisha beberapa menit lalu, membuatnya sadar bahwa dia belum menyentuh makanan sama sekali sepulang sekolah.

"Ma, Garih laper" Garih berteriak dari arah tangga, dan semakin mempercepat langkahnya demi memenuhi panggilan perutnya.

Langkahnya terhenti saat kehadiran seorang anak kecil berlari ke arahnya.

"Om Gaga!" anak kecil itu berteriak sambil berhamburan memeluk kaki jenjang Garih.

"Loh Kenzo?" Garih merunduk dan memeluk balik bocah itu.

"Kenzo kangen banget sama om Gaga"

"Kenzo kapan dateng?" Garih mengusap puncak kepala bocah berumur 5 tahun yang sudah pandai berbicara itu.

"Barusan" jawab Kenzo.

"Mama kamu mana?" Garih mengedarkan matanya ke segala penjuru, mencari keberadaan seseorang yang dicarinya.

"Tuh di dapur" Kenzo menunjuk ke arah dua orang wanita disana.

"Lo kok gak ngomong sih kak kalo mau balik? Tau gitu kan gue jemput di bandara" Garih menggendong Kenzo dan berjalan mendekati lawan bicaranya.

"Kan ceritanya gue mau ngasih surprise. Mama aja gak tau kalo gue mau dateng" Gina -kakak Garih.

Garih menurunkan Kenzo di atas sofa ruang keluarga, sedangkan dia langsung meraih remote tv dan menekan tombol on.

"Om Gaga, tadi temennya om main kesini ya?" ucap Kenzo sambil berusaha membuka bungkus snack di tangannya. Melihat keponakannya merasa kesulitan, Garih langsung mengambilalih untuk membukanya dan memberikan pada keponakannya lagi.

"Gak ada temen om Gaga yang main kesini tuh" Garih kembali fokus pada siaran televisi.

"Iya sayang. Tadi itu bukan temennya om Gaga, tapi calon istrinya om Gaga" dengan membawa sepiring camilan, Gina berjalan dari arah dapur dan beralih duduk di samping adik dan anaknya.

"Apaan sih kak, gak usah ngajarin yang nggak-nggak deh ke anak lo" Garih melirik sekilas ke arah kakaknya.

"Kan emang bener, dia tunangan lo"

"Horee! Kenzo bakal punya tante" Kenzo berdiri dari duduknya dan melompat-lompat kegirangan di atas sofa.

"Tuh, Kenzo aja seneng karena mau punya tante. Masak lo yang mau punya istri ngga" Gina menyikut lengan kekar Garih.

Garih tidak suka situasi ini. Kakaknya itu memang suka menggodanya. Lihat saja nanti, dia pasti akan membalasnya.

"Kenzo, sini sayang" Garih beralih memangku Kenzo di pangkuannya.

"Om mau nanya sama Kenzo. Kenzo lebih seneng punya tante apa punya adek?" Garih mengusap-usap rambut cepak itu.

Kenzo nampak berfikir sambil memutar bola matanya ke arah atas sekilas, "Lebih seneng punya adek!"

"Nah kalo gitu, sana cepet minta ke mama! Minta dua adek" sambil menunjukkan kedua jarinya, Garih mendorong Kenzo supaya berpindah ke pangkuan mamanya.

Kenzo mengangguk cepat dan segera turun dari pangkuan Garih dan beralih bergelayut di lengan Gina.

"Ma! Kenzo pengen punya adek! Kenzo pengen lima!" Kenzo menarik-narik lengan Gina sambil menunjukkan wajah melasnya.

MY CRUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang