Vote dulu dong, biar makin semangat nih nulisnya^^
.
Kalo ada typo, kasih tau ya. Hehe
.
Happy Reading ❤️•••
•••
"Papa udah tau semuanya!" Adrianto membanting sendok garpu di atas piringnya sendiri. Setelah menyelesaikan sarapan, Adrianto sengaja menahan seluruh anggota keluarganya untuk tetap tak beranjak dari meja makan.
Semenjak menerima panggilan telepon dari Agustian semalam, Adrianto merasa sangat bersalah terhadap apa yang telah putranya lakukan. Wajar jika Garih belum menyukai Neisha, karena mereka memang masih baru mengenal satu sama lain. Tapi saat mendengar bahwa Garih telah membuat Neisha celaka, sejak itulah emosinya juga memuncak. Sebagai ayah, dia tak pernah mengajarkan untuk bersikap kasar pada siapapun, terlebih lagi pada perempuan. Dia sangat kecewa karena merasa kurang berhasil dalam mendidik anak.
"Gina, tolong bawa Kenzo masuk sebentar!"
Melihat seperti akan ada suatu hal besar, Gina langsung menggendong Kenzo dan membawanya masuk ke dalam kamar.
Garih menatap papanya dengan tatapan bingung dan tak mengerti. Sebelum sarapan, Garih sempat menyapa Adrianto seperti biasanya, namun sapaannya itu sama sekali tak dihiraukan. Sejak awal, dia terus bertanya-tanya apakah ada suatu hal terjadi sehingga membuat sikap ayahnya berubah secara signifikan.
"KAMU TAU KALO APA YANG KAMU LAKUKAN ITU SALAH?!" tanya Adrianto dengan nada tinggi sambil tetap menatap Garih dengan lekat.
"Maksud papa apa?" tanya Garih karena tak mengerti.
Adrianto memejamkan mata sambil menjambak rambutnya dengan wajah yang terlihat frustasi. Dia memilih untuk beranjak dari duduknya, mengambil piring bekas sarapannya tadi, dan membantingnya hingga menimbulkan dentuman keras yang mengagetkan.
Seketika itu juga, Garih langsung mengikuti pergerakan sang papa untuk beranjak dari kursi dan beralih berdiri mendekati posisi papanya.
"MANA TANGGUNG JAWABMU SEBAGAI LAKI-LAKI?!!" teriak Adrianto sambil menggebrak meja dan sedikit menggertakkan giginya.
"Maksud papa apa? Garih beneran gak ngerti!" tanya Garih sesaat setelah Adrianto kembali meneriakinya lagi.
"KENAPA KAMU NINGGALIN NEISHA DI DALAM HUTAN?"
Garih tersentak. Jadi ini yang menjadi sebab atas perubahan sikap Adrianto kepadanya? Dia tak percaya bahwa gadis ber-penyakitan itu berani mengadu pada papanya, ini benar-benar keterlaluan. Mungkin gadis itu sudah tau bahwa kelemahan Garih adalah suatu hal yang berkaitan dengan papanya, karena itulah dia berusaha mengadu domba keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CRUEL HUSBAND
Novela Juvenil[CERITA YANG PEMBACANYA MASIH SEDIKIT, BUKAN BERARTI CERITANYA TIDAK MENARIK] . Yuk langsung baca!^^ . "Lo cuma buang-buang waktu karena suka sama gue! Sampai kapanpun, gue gak mungkin suka sama cewek kayak lo! Dasar penyakitan!" . Garih Galliani Jo...