5. Terlalu Berharap

54 10 4
                                    

Vote dulu dong, biar makin semangat nih nulisnya^^
.
Kalo ada typo, kasih tau ya. Hehe
.
Happy Reading ❤️

•••

Semua siswa berhasil kembali dengan membawa masing-masing clue yang telah ditemukan di dalam hutan. Tapi hanya ada dua orang saja yang belum kembali, yaitu Neisha dan Garih. Tidak ada yang tahu keberadaan mereka saat ini, apa mungkin mereka berdua tersesat?

"Apa Neisha menjawab?" tanya Juna dengan penuh kekhawatiran.

"Tetep aja nomernya gak aktif" jawab Rona dengan perasaan yang sama.

"Lo udah coba ngubungin temen lo?" Juna beralih bertanya pada Gafin dan Genta, tapi tetap saja jawabannya sama.

"Jangan-jangan mereka berdua kesasar" Genta mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Kalo gitu, kita cari mereka. Tapi jangan sampe ada siswa lain tau kalo mereka belum balik, ntar bisa bikin yang lain panik"

"Oke kita berpencar, gue sama Rona kesana dan lo berdua kesana" Gafin menunjuk ke dua arah yang berlawanan, sedangkan Genta dan Rona hanya mengangguk tanpa menjawab.

"Gue berangkat dulu!" Juna berlari menuju dalam hutan, dengan membawa senter sebagai alat seadanya.

"Woii, Lo bisa kesasar!" Gafin berteriak.

"Kalo gitu, kita berangkat bertiga aja ya. Gue gak berani kalo sendirian" ucap Genta.

"Oke kalo gitu" jawab Gafin.

"Ish! Ganggu aja orang mau uwu uwuan!" bisik Rona kesal.

"Lo bilang apa?" tanya Genta saat mendengar bisikan Rona yang tak terlalu jelas.

"Haha bukan apa-apa, ayo cepetan!"

•••

'Ti tit ti tit'

Neisha merasa sekujur tubuhnya mendadak mati rasa akibat kedinginan. Berada di dalam hutan yang dingin selama kurang lebih satu jam, membuat Neisha seakan ingin mati saja. Meski wajahnya sudah berubah pucat seperti mayat hidup dan tubuhnya lemas tidak berdaya, ia masih terus berharap bahwa Garih akan kembali dan membawanya keluar dari sini.

Entah apa yang terjadi pada Neisha. Bahkan dalam kondisinya seperti ini, dia masih saja mengharapkan seorang Garih akan datang. Padahal dia tidak lupa bahwa Garih lah yang membuatnya berada dalam bahaya seperti saat ini. Tapi hati kecilnya terus berkata, 'Aku yakin Garih pasti bakal balik lagi dan nolongin aku'

"Akhirnya, gue nemuin lo!"

Neisha berusaha mendongak dengan tenaganya yang tersisa. Penglihatannya yang mulai kabur, membuatnya tak bisa melihat orang di depannya dengan jelas. Dia tersenyum dan berkata, "Garih?" sebelum dia benar-benar kehilangan kesadarannya.

••

Rona terus saja menatap Neisha yang tak sadarkan diri dengan perasaan iba. Setelah kedatangan Juna dengan membawa Neisha dengan kondisi yang memprihatinkan, Rona langsung bisa mengambil kesimpulan bahwa ini semua adalah ulah si Garih. Meskipun dia sudah sangat ingin menyumpah serapahi si Garih itu, namun dia lebih memilih menjaga sahabatnya disini.

MY CRUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang