5*

5.1K 700 35
                                    

 enjoy bacanya
.
.
.
.
.
.
.
.

....................................................................... 

Wei Wuxian baru menyadari satu hal sejak ia berada di dunia khayal ini, yaitu Lan Wangji yang selalu menanyakan apakah dirinya akan berangkat bekerja atau tidak setiap pagi.

"Memang aku juga berkerja, ya? Tapi jadi apa coba? Baju dokter juga tidak ada di lemari." ujar Wei Wuxian  yang sedang bermalas-malasan di sofa depan televisi.
Hp yang berada di depan matanya bergetar pelan beberapa kali. Menandakan ada pesan masuk di chat room miliknya.

Wei Wuxian meraih benda tipis tersebut.

Xue Gokong

Hei! Bangun bodoh!
Mau berapa lama kau dan si a cheng
Bolos kerja?!

Hah?
Aku bahkan tidak tahu
Di mana aku bekerja

Huff, jika kau sudah ku duga itu
Pasti penyakit pikunmu kumat.
Tp kl a cheng..
Ah, sudahlah dtg saja ke sini!

(sebuah alamat dr google map)

Aku dan A-sang sdh sprt
Pekerja rodi tahu!

Asiaapp, hehehehe
Mksh Xue gokong

Berhenti memanggilku
Sprt itu!

"Aku bahkan tidak tahu siapa dirimu, tetapi terimakasih sudah memberiku kegiatan di sini." ujar Wei Wuxian  langsung bangkit dari tidurnya dan bersiap-siap untuk pergi ke alamat tersebut, tentunya dengan mengajak Jiang Cheng juga.

###

Kini dua orang yang menjadi menantu keluarga Lan itu sampai di sebuah Cafe sederhana yang ada di dekat perumahan mereka.

"Cafe yang cukup manis." ujar Jiang Cheng dengan seulas senyuman. "Dan juga bau kopinya yang menggugah selera, ayo! A-cheng kita masuk!" Wei Wuxian menarik tangan Jiang Cheng untuk segerah memasuki cafe tersebut.
Cafe itu baru saja buka, makanya belum ada pengunjung yang datang.

  "Akhirnya yang ditunggu datang juga." sebuah suara menyambut dua orang yang baru saja masuk itu.
Jiang Cheng dan Wei Wuxian membelalakkan mata mereka ketika melihat sosok yang mengatakan hal itu.

Sosok manis dengan rambut sebahu dan sedikit rambut yang terikat kuda. Dia adalah Nie Huaisang. Jika di dunia nyatanya anak itu adalah sahabat dekat Wei Wuxian dan Jiang Cheng, tetapi harus pindah ke luar negeri karena harus melanjutkan kuliah bisnis di sana.

Sedangkan di dunia ini, mereka menemukan sahabat manis mereka di cafe sederhana ini. "Mau sampai kapan melamun seperti itu? Cepat ganti baju kalian sebelum ramai." ujar seorang laki-laki berambut panjang yang diikat kuda dengan beberapa tindik di telinganya.
Wei Wuxian mengerutkan keningnya bingung. Di dunia nyata ia tidak mengenal bahkan tidak tahu anak yang baru saja keluar dari belakang Nie Huaisang.

Jiang Cheng melebarkan kedua matanya kembali. Ia mengenal laki-laki yang seperti preman itu. Ia adalah Xue Yang, teman baiknya ketika kuliah dulu. Hais, baik dunia nyata dan mimpi itu memang sempit ya?

"Ck, cepat ganti pakaian kalian!" kesal nie huaisang langsung menyeret dua orang yang seperti orang linglung itu menuju ruang ganti.

Xue Yang hanya menggeleng kepalanya pelan. Ia tidak mengerti apa yang terjadi dengan dua temannya itu belakangan ini.
Memang benar kata duo Lan bersaudara itu, ada yang aneh pada sikap istri mereka.

Beliving Dream [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang