Beliving Dream [TAMAT]

15*

Enjoy
.
.
.
.
.
.
..................................................................

Terlihat Jiang Cheng yang memandang jalan raya dengan di temani secangkir teh hangat di sebuah kafe yang dekat dengan apartemen salah satu editornya.

"Jadi, kau benar-benar akan menyusul Wei Wuxian menikah?" ujar Liu Qingge yang terlihat sedikit aneh dengan senyum yang ia berikan kepada Jiang Cheng. Jiang Cheng mengangguk dengan seulas senyuman manisnya.

*Liu Qingge : sakit rasanya, belum juga berjuang udah jelas ketolak dulu.*

"Syukurlah, selamat, ya!!! Aku tidak percaya jika kau akan di nikahi oleh kolomengrat terkenal di negara ini." ujar Xue Yang yang terlihat menyambut baik undangan yang Jiang Cheng berikan kepada dua editornya itu.
Jiang Cheng berada di kafe hanya untuk bertemu dengan dua editornya dan memberikan mereka sebuah undagan pernikahan dirinya dengan Lan Xichen.

"Tenang saja aku akan tetap bekerja dengan kalian karena aku sudah mencintai profesiku sebagai penulis."

"Wah, wah kau tahu saja kalau aku sempat takut akan kehilangan emas berhargaku, benarkan Liu Qingge?"

"Hm, benar."

Xue Yang hanya bisa menepuk punggung lebar Liu Qingge untuk menyalurkan sebuah rasa penyemangat karena baru saja patah hati tidak bisa mendapatkan pujaan yang kini sudah dimiliki orang lain.

Ya, Xue Yang tahu jika patnernya ini mencintai Jiang Cheng, hanya saja Liu Qingge belum ada keberanian untuk mengungkapkan hal itu.

"Kalau begitu aku pergi dulu, dia sudah menjemputku." ujar Jiang Cheng sambil menunjuk sebuah mobil putih yang mendekati kafe yang ia dan dua editornya tempati.

Jiang Cheng mendekati sosok lelaki yang sekarang menjadi tunangannya. Lan Xichen baru saja keluar dari mobil dan melihat jika Jiang Cheng mendekati dirinya dengan seulas senyum.