2*

6.6K 861 81
                                    

Maaf kalau gaje
Enjoy......
.
.
.
.
.
.
.
.

........................................................................

"Ukhhh..." Wei Wuxian mencoba menyamankan tubuhnya dengan hawa hangat di dekatnya.
"Uuhhh... Shimei, tanganmu berat, menyingkirlah dari perutku." ujar Wei Wuxian ketika ia merasakan sebuah lengan yang melingkar di perutnya. Bukannya melonggar, tangan itu justru memeluk tubuh munggil Wei Wuxian erat. "Yak! Shimei!," suara Wei Wuxian terhenti ketika kepalanya berbalik untuk menatap wajah pelaku yang memeluknya itu.

Mata Wei Wuxian membulat kaget dengan sosok yang ada di sampingnya. Seorang lelaki asing bertubuh jakun dengan guratan wajah dingin. "AAA!!!" teriak Wei Wuxian dan dengan refleks yang bagus ia berdiri menjauh dari ranjang membuat orang asing itu terbangun dengan wajah bingung. "Wei Ying?"
Tapi, entah mengapa Wei Wuxian merasakan tubuh bagian selatannya terasa nyeri hingga punggung dan membuatnya jatuh terduduk.
Saat itu ia menyadari bahwa tubuhnya telanjang bulat dengan banyak kissmark dan gigitan di sekujur kulit mulusnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tak jauh beda dengan belahan rumah yang lain. "AAAA!!!" teriak Jiang Cheng yang kaget menemukan orang asing yang tertidur di sampingnya bahkan ia sempat menonjok wajah orang itu. "Wanyin? Aduh... Kau kenapa?" tanya orang itu bingung dengan tingkah Jiang Cheng yang menurutnya tidak seperti biasanya.

"Apa ini, Bangs*d?!!!" teriak Jiang Cheng lagi ketika mendapati dirinya menggunakan kaos besar berwarna putih yang tentu bukan miliknya.
Bahkan ia juga baru menyadari jika ia tak memakai celana serta bagian tubuh selatannya sedikit sakit, namun ia masih bisa berdiri.

'apa orang ini memerkosaku?! Ah... Shit!!!' batin Jiang Cheng kesal dan bersiap melayangkan tinjunya kembali.

"Siapa kau?!" ujar Jiang Cheng dan Wei Wuxian berbarengan di tempat berbeda tentunya.

Orang yang bersama Jiang Cheng hanya tersenyum sembari mengelus pipi kanannya yang nyeri. "Aku suamimu, kau lupa?"

Sedangkan orang berwajah datar yang bersama Wei Wuxian menjawab dengan singkat dan nada dingin. "Hm, suami."

"APA?!!!" teriak kedua orang di lain tempat karena schok dengan jawaban orang asing yang bersama mereka.

Jiang Cheng dengan sigap langsung melayangkan tinju mautnya lagi, tapi berhasil ditahan oleh lelaki itu.
"Kau ini kenapa, Wanyin?"

"Shit! Jangan bercanda kalau kau suamiku!"

Tanpa melepas gengaman yang menahan tangan Jiang Cheng lelaki itu menarik Jiang Cheng kedalam pelukkannya, tak peduli jika orang dalam pelukkannya itu memberontak tak suka. "Aku tak bercanda, aku benar suamimu, Lan Xichen, apa karena kelelahan membuatmu menjadi lupa padaku?"

"Ahhh... Shit!!!" seru Jiang Cheng yang kelelahan memberontak dalam dekapan orang yang mengaku suaminya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sedangkan Wei Wuxian yang mendengar ucapan dari orang asing itu hanya bisa membulatkan matanya tak percaya. Lelaki asing itu mendekatkan diri pada Wei Wuxian yang masih terduduk di lantai.
"Kau mau apa?! Jangan mendekat!" seru Wei Wuxian yang panik karena lelaki asing itu semakin mendekat dan langsung menggendongnya kemudian meletakkannya kembali di atas ranjang.

"Membantumu, lantai dingin." jelas lelaki itu masih dengan pikiran bingung karena istri (suami) nya yang manis tak mengenalinya. "Wei Ying sakit? Lupa dengan Wangji?"

"Tidak, tidak! Ini.. Ini pasti mimpi, hei bilang kalau ini mimpi buruk." Lan Wangji dengan tenang memeluk lelaki tercintanya sambil membelai surai rambut Wei Wuxian dengan lembut. "Tenang, disini ada aku." tak lupa pula ia mengecup ringan pucuk kepala lelaki manis itu. Entah mengapa tubuh Wei Wuxian terasa begitu nyaman dipelukkan lelaki dingin yang mengaku suaminya itu, sangat nyaman sehingga ia tertidur kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Esoknya

Beliving Dream [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang