🕊️Sebelas🕊️

10 3 1
                                    

"Bagus gak, rencana gue waktu di kantin tadi, Ca?" Tamara bertanya saat dirinya dan Bianca sedang berada di kelas. Hari ini, kelas 12 IPS 2 yang mereka tempati itu sedang jadwal olahraga. Tamara memang sengaja untuk membicarakannya sekarang, menunggu kelas sepi dan tidak ada orang.

Pasalnya, mereka berdua pun baru masuk ke kelas, karena capek dan cuaca yang cukup panas, olahraga di bawah terik matahari menurut Tamara dan Bianca itu adalah penghitaman. Sangat lelah menurut kedua cewek itu. lari keliling lapangan, lalu pemanasan.

"Rencana?" Bianca mengernyit bingung.

"Heem. Itu loh, jus yang tumpah ke seragam si Kezia."

Seketika Bianca teringat. Setelah itu, wajahnya kembali sedikit kaget sambil menatap Tamara.

"JADI LO? YANG RENCANAIN? KAPAN ANJIR?!"

"Gak pake teriak juga kali!" Tamara menatap Bianca sebal, untungnya keadaan kelas sepi.

"Rencana apa tuh?"

Afzal yang baru saja memasuki kelas menimbrung, membuat mereka berdua berdecak kesal menatap kedatangannya. Afzal mendaratkan bokongnya ke bangku yang di tempatinya sambil menggibas-gibaskan tangannya ke wajahnya.

"Kepo lo, jelek!" ujar Tamara.

"Dih, ngaca dong, Oneng!" balas Afzal tak terima. "Heran, cewek jelek kayak lo selalu di incar sana sini!"

Bianca membuka suara. "Zal, lo ngejelekin pacar temen lo sendiri?"

"Aelahh paling si Tamara cuman di jadiin bahan candaan sama si Galang!" ujar Afzal, begitu seorang cowok masuk ke dalam dengan pakaian putih abu, di bandingkan ketiga orang yang ada disana memakai baju olahraga.

"Ngomong apa lo?!" Yah, cowok itu Galang. Ia mendengar ucapan Afzal tadi.

"Canda jelek!" ujar Afzal.

"Lo ngatain gue jelek, Zal?!"

"Kalian berdua jelek kok," ujar Bianca dengan santainya.

"Dasar mie!" ketus Galang kepada Bianca. Tentu saja Bianca tak terima, rambut keriting nya di sebut dengan mie. "Heran juga gue, lo jelek tapi Tamara mau aja pacaran sama lo!"

"Bagus dong, pacar gue tuh gak mandang fisik coy!" balas Galang.

"Biasanya cewek cuman cantik pas di foto doang, aslinya ya burik. Contohnya, lo berdua," ejek Afzal.

"Heh! Cowok juga kali!" Kali ini Tamara ikut menimbrung lagi, tak terima dengan ejekan Afzal. "Lagian, ngapain jadi bahas jelek-jelekan!"

"Yang suka pake filter siapa? Yang suka pake kamera percantik siapa? Ya cewek lah. Ya kali ada aplikasi kamera perganteng." Galang berucap cukup santai, lalu dirinya beranjak dan melangkah keluar. "Baru masuk udah di suguhi keributan."

Mereka bertiga terdiam memandang kepergian Galang, sampai akhirnya terdengar langkah seseorang masuk ke dalam kelas.

"TERNYATA KALIAN BERTIGA MALAH KE KELAS! CEPET OLAHRAGA LAGI! KALIAN LARI LAGI SEPULUH KELILING!"

Galang menyembulkan kepalanya di balik jendela, lalu ia cekikikan sambil melangkah pergi lagi.

Galang sialan!

***

Pulang sekolah ini Kezia langsung pulang, ketika sudah meminjam jaket Adnan untuk menutupi bekas jus di seragamnya. Ia tidak latihan Pramuka, di lapangan pun dipenuhi dengan siswa-siswi kelas sebelas yang sedang latihan Pramuka.

Kezia sempat melihat Galang dengan Tamara sedang mengobrol di area parkiran. Mungkin saja Galang akan pulang bersama dengan Tamara, jadi Kezia memilih untuk memesan Grab.

Only Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang