🕊️ Sembilan 🕊️

18 5 4
                                    

"Jadilah seperti senja yang datang memberi ketenangan, dan pergi membuat kerinduan."

-Kezia Florenza.



Waktu perlahan berlalu, pagi sudah tiba. Udara segar di pagi hari begitu terasa di area perkemahan ini. Matahari pun perlahan terbit dari arah timur. Acara perkemahan yang hanya diikuti oleh kelas dua belas ini akan berakhir nanti siang. Lebih tepatnya siang nanti akan segera pulang.

"Si Adnan udah siang begini belum bangun juga, dasar kebo!" Galang berujar dengan nada sebal. Pasalnya, semalam diantara ketiga cowok itu Adnan lah yang paling pertama tidur, tetapi Adnan juga yang paling susah bangun. Adnan...

"Woy, bangun kebo!"

"Susah bener dibangunnya, padahal semalem lo yang paling pertama tidur, Nan!"

"CEPET BANGUN KEBO! LO BUDEK HAH!?"

Lama-lama Afzal pun sebal dengan Galang. Sangat berisik, dan ribut sendiri. Padahal Adnan yang susah bangun, tapi Galang malah heboh menggebrak-gebrak tenda.

"Berisik, Markonah!" Afzal berujar, menatap Galang sebal.

"Sejak kapan nama gue jadi Markonah, kampret!"

Afzal pun tidak berniat untuk membalas ucapan Galang, ia sudah mendapati ide agar Adnan bangun.

Ia mengambil segelas air, lalu ia masuk ke dalam tenda dan...

'Byurr!'

"ALLAHU AKBAR!"

Adnan terbangun, kala ide Afzal berhasil dengan menumpahkan air ke wajah Adnan. Adnan pun masih setengah sadar, ia masih duduk sambil mengelap-elap wajahnya yang basah.

"Dih anjir, ileran dia!" Galang muncul dari pintu tenda membuat Afzal menoleh.

Afzal hanya tak acuh, ia pun kembali keluar dari dalam tenda.

"Tuh kan, gue mah simpel pun udah berhasil. Lah, elo mah bangunin orang malah ribut, alias heboh! Bikin kuping gue sakit aja!"

"Bacot, ah!" ujar Galang, lalu ia pergi dari sana meninggalkan Afzal.

"Mau kemana lo?!" tanya Afzal sebelum Galang semakin menjauh.

Galang memandang Afzal, lalu ia menunjukkan lewat matanya menuju arah Kezia. Afzal pun kembali diam tak berkata.

"Hai Kezia tepos. Guten morgen!" Galang menyapa sambil masih berdiri, lalu ia duduk disamping Kezia.

(Good Morning!)

Kezia hanya diam tak bergeming.

Lala yang baru saja keluar dari tenda kaget melihat keberadaan Galang.

"Eh, setan! Eh, setan lagi! Setan, euh dasar setan!"

"Eh, cantik-cantik latahan. Dasar setan!" Galang menimbrung.

Kezia beranjak dari duduknya, dan membantu membereskan camilan yang baru saja Lala bawa berjatuhan. Entah karena apa Lala bisa kaget dengan adanya Galang disana.

"Bilang apa lo?!" tanya Lala sambil menautkan kedua alisnya menatap Galang.

"Gak."

"Cepet, tadi lo bilang apa?"

"Budek, lo?!"

"Maksud gue, ulang lagi!"

"Gak! Ngapain di ulang lagi, kalau lo denger!"

Only Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang