🕊️Lima🕊️

24 9 0
                                    

Pagi ini tepat jam 07:10, Kezia dan Steffy sedang mengecek hasil tugas kelompoknya yang akan dikumpulkan jam pelajaran pertama nanti. Seperti biasa, Lala sedang tertidur dibangkunya. Sudah dipastikan pasti ia sering begadang setiap malamnya dikarenakan nonton drakor. Dasar tukang tidur disekolah!

"Isinya udah lengkap semua kan Zi?" tanya Steffy kembali meyakinkan.

"Iya Fy, udah," balas Kezia sambil merapikan lembaran-lembaran kertasnya.

"Kezia!" teriak Adnan dari luar dengan napasnya terengah-engah.

Kezia menautkan kedua alisnya saat Adnan sudah berada disamping mejanya. "Apaan Nan?"

"Itu loh, si Galang sa-sama Devano!"

Kezia dan Steffy saling bertukar pandang sambil menautkan kedua alisnya.

"Galang sama Devano? Mereka kenapa?" tanya Kezia.

"Iya Nan, kenapa emangnya?" tutur Steffy.

"Berantem!"

"HAH?!"

"ANJ- GOBLOK!"

Lala terlonjak kaget, membuatnya terbangun sambil memegang kepalanya, kala Kezia berteriak kaget sambil menggebrak meja dengan keras.

Perlahan Lala membuka matanya, menatap Kezia, lalu Steffy dan berakhir ke Adnan secara bergantian.

"Kalian ngapain malah lihatin gue kek gitu?!"

"Eh, so-sorry u-udah bikin lo kaget," ucap Kezia terbata-bata.

"Zi, ini gimana sih? Lo mau nyamperin Galang enggak?!" ujar Adnan membuat Kezia teringat kembali.

"Oh iya, yaudah ayo cepetan!" Kezia pun berlari mengikuti Adnan yang diikuti pula oleh Steffy sambil meninggalkan Lala sendirian.

Lala yang masih kebingungan pun memilih untuk mengikuti mereka saja dari pada diam dikelas sendirian.

****

Kezia ternganga melihat Galang yang sudah babak belur, pula Devano. Banyak orang yang mengerumuninya. Namun, mereka malah teriak-teriak mensupport membuat Kezia kesal.

"Galang! Devano!" teriak Kezia membuat aksi ribut itu berhenti. Kezia memandang Galang dan Devano secara bergantian.

Galang hanya menatap Kezia sambil memegang pipi sebelah kanannya, dengan kancing seragam bajunya yang sudah terbuka, pula rambutnya kedepan, sedikit menghalangi matanya membuat cewek-cewek menjerit. Sungguh terlihat tampan kelihatannya.

"Kalian kenapa berantem? Ada masalah?" tanya Kezia kepada keduanya yang hanya diam, tak ada balasan.

"Sekolah tempat belajar, bukan tempat berantem."

"Pasang tuh, telinganya. Dengerin apa kata Kezia."

Kezia mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara berat itu yang ternyata Pak Hasan. Syukurlah, jadi ia tidak perlu repot-repot untuk mengurus kedua cowok itu.

Pak Hasan menjewer telinga kiri Galang, dan telinga kanan Devano. "Ikut saya ke ruang BK!"

"Aduh, terima kasih ya Kezia. Udah bantu Galang dan Devano berhenti berantem. Bukannya aku enggak bisa, merekanya aja yang malah sengaja enggak dengerin omongan aku." ucap salah satu seorang siswi OSIS membuat Kezia tersenyum kearahnya.

"Iya, sama-sama."

"Memang sih, kamu yang paling bisa diandalkan!"

"Iya dong, temen gue gitu loh!" seru Lala sangat bangga dengan tiba-tiba sudah ada disamping Kezia membuat Kezia memutar bola matanya malas.

Only Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang