🕊️Dua Belas🕊️

18 3 0
                                    

Gak suka? Skip!

***

Anaknya Bapak Rw

P

P

Pp

Dimana lu?

Home

Npa?

Gw mau nginep woe

Gpp kan

Hooh sini aja.

Nghokeyy otwweww

19:45

Mumpung belum isya, Lala memutuskan untuk menginap di rumah Kezia. Ia pun di rumahnya kesepian, tidak ada orang. Di tambah tugas bahasa Inggris nya belum kelar, ia memilih untuk bekerja sama mengisinya dengan Kezia. Syukur-syukur Kezia sudah, jadi Lala tinggal menyontek. Begitu pikirnya.

Gadis berikat rambut itu menaiki motor scoopy berwarna cokelatnya, memasangkan helm, dan jangan lupa dengan tas di pundaknya. Lalu ia melajukan motornya membelah jalanan yang cukup ramai.

***

Lala sudah sampai lima menit yang lalu. Seperti sekarang, Kezia sedang menonton drakor di laptopnya sambil memakan keju, dan Lala sedang menulis tugas hasil nyontek dan ngemis kepada Kezia. Jelas Lala sangat senang, tidak butuh perjuangan untuk berpikir.

"Ohh iya, lo tahu nggak Zi, siapa yang numpahin jus ke seragam, lo?" tanya Lala membuka percakapan.

"Tiara." Kezia membalas singkat, dengan matanya masih fokus ke laptop yang ada di depannya.

"Ihhh bukan gitu maksudnya. Euhh ... dia di suruh!"

"Disuruh Tamara, kan?"

Lala membulatkan matanya. "Cenayang Lo, Zi? Kok tahu mulu. Tahu dari mana?"

"Sumedang, La."

Lala menautkan kedua alisnya, apa hubungannya dengan Sumedang? Pikirnya.

Ah! Lala baru sadar setelah berpikir cukup lama.

"Ck! Gak gitu konsepnya! Nyebelin banget sih lo, ketularan Galang ya?!" Kezia terkekeh, mendengar Lala yang sebal dengan dirinya.

"Iya ... Gue udah ngeduga aja, kalau Tamara yang nyuruh. Karena gue tahu, Tamara itu benci sama gue. Cuman, dia pura-pura baik aja di depan gue," jeda sejenak. "Dan Lo nggak tahu sih awalnya gimana. Dan emang, lo enggak perlu tahu."

"Emangnya kenapa?"

"Ribet. Males cerita!"

"Ck! Lama-lama gue ti-"

Suara pintu terbuka membuat ucapan Lala terhenti. Kala, seorang wanita paruh baya berdiri disana. "Ayo turun, makan malam dulu." Tiba saja matanya tertuju kepada Lala. "Eh, ada Lala juga tuh. Ayo cepet makan dulu, La."

"Iya Tan," jawab Lala seadanya.

"Makan sama apa, Ma?" tanya Kezia. Sehingga pertanyaan itu yang selalu ia lontarkan ketika Mamanya menyuruhnya untuk makan.

"Kebiasaan! Ayo ah, lihat aja sendiri."

"Iya iya, nanti Kezia sama Lala nyusul."

"Jangan pake lama ya." Kezia mengangguk, Jesika pun kembali pergi dari sana.

"Ayo, La. Mau makan enggak?" ajak Kezia setelah dirinya menutup laptopnya. "Jelas mau dong! Laper banget nih gue." Kezia hanya menggelengkan kepalanya mendengar balasan Lala. Enggak ada malunya sih.

Only Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang