🕊️ Tiga belas 🕊️

9 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Tak terasa hari sudah memasuki hari Rabu. Itu artinya kelas 12 IPA-1 ada jadwal pengumpulan tugas Bahasa Inggris. Pelajaran itu lah yang sangat Kezia sukai.

Pagi ini sebelum bel berbunyi dua puluh lima menit lagi, Kezia sudah duduk santai di bangkunya. Ia baru saja datang lima menit yang lalu. Kezia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Menurutnya mungkin disana suasananya tidak terlalu ricuh. 

Setelah sampai disana, ia duduk di bangku pojok dekat jendela. Lalu ia mengeluarkan ponselnya, dan membuka aplikasi musik. Kezia merogoh saku seragamnya dan mengambil airpods  berwarna putih itu, dan memasangkannya ke telinga kanan dan kirinya.

Kezia menyetel lagu favoritnya, dengan duduk santai begini mungkin membuat dirinya terasa lebih enakan. Malam pun Kezia tidur jam dua belas malam di karenakan dirinya susah tidur. Tapi Kezia tetap bangun jam empat pagi dan membantu Jesika beres-beres rumah.

Brakk!

Kezia tersentak. Ia pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Terlihat seorang cowok dengan tas menempel di punggungnya berlari dan masuk ke perpus ini begitu saja. Menginjak meja untuk berjalan dan berakhir duduk di sebelah Kezia.

Kezia menatap cowok itu dari samping, napasnya terengah-engah. Sampai akhirnya cowok itu juga menolehkan kepalanya membuat Kezia membulatkan matanya.

"LO?!"

"Ngapain lari-larian kesini?!" Kezia bertanya tak santai.

"Sstttt!" Galang membekap mulut Kezia membuat Kezia menepuk-nepuk tangan besar Galang, Kezia meminta melepaskannya. Galang pun membuka kembali membuat Kezia bernafas lega.

"Suaranya kecilin kek! Gak usah teriak-teriak gitu," ucap Galang sedikit berbisik.

"Ya gue tuh nanya, Lo kenapa." Kali ini, Kezia sedikit mengecilkan suaranya.

Mendengar itu, Galang pun menghembuskan napasnya, dan menatap ke arah meja di depannya.

"Sekarang masih pagi, kan?" Galang bertanya, lantas Kezia baru sadar bahwa Galang sudah berada di sekolah sepagi ini. Hal yang tak biasanya.

Only Friends Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang