Bobby tertawa saja melihat obrolan para Juniornya di group chat yang awalnya ia pikir tidak terlalu perlu.
Mengapa tidak terlalu perlu?
Karena dia sudah banyak sekali memiliki group kantor yang cukup tidak berfungsi.
Alih-alih menjadi sarana berkoordinasi malah banting setir menjadi sarana berghibah.
Apalagi kalau sedang ada anak baru yang menurut mereka oke. June saja bahkan pernah mereka jadikan bahan obrolan.
Bobby pikir hanya matanya saja yang melihat June adalah laki-laki yang lucu dan manis, tapi ternyata teman-teman berbeda divisi bahkan terang-terangan menaruh minat pada juniornya itu."Titipan Bapak, udah?"
June yang sedang mengantri di depan kasir untuk membayar kemudian menolehkan kepalanya kepada Bobby yang terlihat segar sekali pagi ini.
"Ini, mas," jawabnya menunjuk satu gelas plastik berisi kopi pesanan pak Abraham.
"Punya lo?"
Ia menunduk menunjuk beberapa makanannya yang sedang ia dekap, dan lalu ia taruh di atas meja kasir, "ini."
"Banyak juga."
"Enggak enak kalau kerja enggak ngemil," jawab June dengan gestur yang lagi-lagi canggung.
"Biasanya ngopi?"
"Belum, mas, nanti aja pas break."
"Ambil sana, gue tungguin."
Bobby lalu menaruh Americano-nya di dekat belanjaan June, "sekalian aja, mbak. Sama minuman yang dia lagi ambil."
"Mas June biasanya Latte, mas Bobby," jawab si mbak Kasir.
"Iya itu deh, sekalian juga."
Tak berapa lama, June kembali dengan segelas Latte-nya di tangan, dan mendapati Bobby sudah menenteng belanjaannya.
"Lho, mas? Udah dibayar?"
"Udah, ayok cepetan, lama deh."
Lha, kan tadi lo suruh gue ambil kopi, Suparnooo.
"Nanti gue bayar, mas, minta struknya, ya," katanya lagi dengan hati-hati takut seniornya itu tersinggung.
Bobby menepuk ujung topi June dengan pelan, "sok nolak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hypocrite. 2 - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]
FanfictionYou are still my Ocean. Hypocrite - Sequel 💙💜 Disclaimer: 🔞 BXB Yaoi Boyslove Fluff A lil bit harsh words Yang enggak suka, jangan dibaca ya.