15 - Forever Mine

1K 79 7
                                    

Hidup tidak melulu soal uang.

Satu hal yang akhirnya Bobby sadari tentang hidupnya yang kemudian penuh dengan sosok laki-laki bernama Arjuna Samudera.

Sama seperti June, dirinya bahkan belum bisa melupakan kesan pertama mereka bertemu.

Gestur canggung seseorang yang baru saja mulai bekerja di tempat baru, siapapun akan seperti June rasanya. Senyum manis apa adanya. Sesekali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Semuanya masih sangat jelas terpatri dalam ingatan Bobby.

Kalau boleh jujur, Bobby Mahessa adalah laki-laki yang tidak terlalu mahir untuk menyenangkan orang lain. Menurutnya, materi yang ia miliki sudah cukup untuk memuaskan orang-orang disekitarnya.

Salah satu sifat brengsek yang menurutnya diturunkan langsung oleh sang Ayah.

Ah, ia mulai kembali mencari dalang dari sifatnya yang tidak pernah ia sukai itu.

Bobby tidak mau menjadi laki-laki munafik. Sebelum June, ia pernah memiliki hubungan dengan orang lain. Dimana banyak sekali menuntut apapun dari dirinya.

Uang, waktu, dan tenaga.

Kemudian ia hanya tinggal memutuskan ingin memenuhi keinginan mereka atau tidak.

Berbeda dengan June, yang hampir tidak pernah memiliki keinginan apapun.

Ia sedikit meraba, malah hampir tidak tahu apa yang harus ia perbuat untuk menyenangkan laki-laki berambut legam dan memiliki senyum memabukkan untuknya itu.

Ia hanya tahu, bahwa June selalu ada disisinya saat hatinya gusar. Tidak pernah sekalipun berpaling walau banyak yang mendekati. Selalu berusaha untuk membuat Bobby nyaman walau terkadang ada banyak hal yang tidak sesuai dengan keingininannya.

"Gue enggak pernah ngebayangin kita kayak begini akhirnya," June sedang menggosok-gosokkan kedua belah tangannya yang terasa dingin walau mereka sudah memakai penghangat ruangan.

Dieng di pagi hari walau tadi sempat menghangat karena sunrise-nya kembali dingin dan lalu membuat sejoli itu memutuskan untuk kembali ke kamar dan menarik selimut hingga kepala.

"Akhirnya?"

June mengangguk, "pisah. Mengakhiri hubungan yang ternyata bisa gue jalanin selama bertahun-tahun. Gue pikir, gue bakalan terus sama lo sampai lo bosen."

Hati Bobby seperti teriris sembilu.

Sampai gue bosen? Kapan gue bosen?

"Lo tau? Mungkin cuma sama lo aja gue mau jalanin hubungan yang kayak begini. Belum tentu sama orang lain gue bisa. Atau mau," kata June lagi.

"Walaupun dengan Mario Alfa?"

June terkekeh lembut, "Mario bahkan enggak bisa dibandingkan dengan kehadiran lo."

"Oh, ya?"

June mengangkat tangannya, mengais kelembutan helaian rambut Bobby yang berwarna merah dan selalu berantakan itu. Yang selalu bisa mendistraksi apapun yang tengah jadi perhatiannya.

"Gue sendiri bahkan enggak bisa bayangin disentuh orang lain."

June sudah bilang kan bahwa ia akan lebih jujur mengungkapkan perasaannya kali ini?

Lalu ia mendekatkan dirinya dalam pelukan Bobby yang belum mengenakan pakaiannya lagi setelah pelepasan mereka yang kesekian pagi ini.

"Dingin."

Hypocrite. 2 - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang