"Lo dimana?"
June masih berada di kantor ketika ia menghubungi Bobby. Laki-laki itu masih menghabiskan cuti dirumahnya, sedangkan June tidak bisa mengambil cuti mendadak. Jadilah seperti ini, laki-laki itu akan dibiarkan Bunda-nya tidur seharian, sedangkan June akan berusaha selalu pulang tepat waktu. Sesekali Bobby akan mendatangi June di kantor untuk makan siang bersama.
'Gue di bengkel, ngurusin mobil lo,' jawab Bobby, 'mobil lo masih bagus, tapi emang kudu di service terus. Kalau emang gimana-gimana nanti beli yang baru aja.'
"Gampang banget, ngomongnya, ya Tuhan," June masih belum terbiasa dengan sifat Bobby yang gampang sekali memutuskan apapun.
Bobby terdengar terkekeh lembut sebentar diseberang sana, 'gue jemput ya, mobilnya udah bisa gue bawa pulang.'
"Oke, hati-hati, ya."
June termenung sebentar, sebenarnya ada beberapa yang mengganjal pikirannya sedari mereka sempat saling menjauhkan diri kemarin. Awalnya hanya ada satu, yaitu tentang ajakan Bobby untuk menikah. Ia masih belum bisa memberikan jawaban sejak terakhir kali mereka membicarakan hal itu. Karena June yang tidak mau berpisah jarak setelah menikah.
Namun mulai malam dimana Bobby datang bersama Bunda, ada satu hal lagi yang mengganggu pikirannya, yaitu Andini.
June sadar sekali tentang Bobby yang bisa saja bertemu dengan orang lain mengingat tampilan laki-laki itu yang memang sangat baik dan terlihat memiliki banyak uang, walau agak nyentrik, jelas yang dikenakan laki-laki itu tidak pernah sembarangan.
Lain dengan dirinya yang hampir sebagian besar miliknya memang diberikan Bobby tanpa ia meminta satu kali pun.
Kali ini rasanya ia tidak bisa sepasrah kemarin. Membayangkan Bobby yang bersentuhan dengan orang lain saja sudah membuatnya mual. Dia benci sekali bagian dirinya yang gampang mem-visualisasi-kan sesuatu.
"Jun," tegur Adithya pelan, "nanti mau ikut aku sama Bara? Keluar, minum-minum? Ajak Bobby sekalian."
Tidak ada salahnya, June pikir, maka ia kemudian menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari ajakan Adithya.
*
*
*
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam ketika mereka akhirnya sampai di rumah. June bergegas membersihkan tubuhnya di kamar mandi, sedangkan Bobby yang tampaknya belum juga kenyang dengan cemilan yang mereka santap tadi akhirnya membuat mie instant sebagai pengganjal perutnya.
"Bunda pergi nginep di rumah Tante ternyata, ada sepupu yang nikahan, pantesan sepi," kalimat June mendistraksi konsentrasinya menyantap hidangan yang masih mengeluarkan kepulan hangat.
"Lo mau? Habisin ya," tawar Bobby sambil menyodorkan makanannya.
June heran karena tiba-tiba Bobby melesat masuk ke dalam kamarnya setelah menyempatkan diri untuk mengambil handuk di jemuran halaman belakang.
Tanpa mau berpikir lagi ia lebih menghabiskan yang tadi disodorokan laki-laki itu kehadapannya.
Tak lama, karena mengantuk ia berencana untuk masuk ke kamar menunggu Bobby yang tampaknya belum juga selesai mandi. Ia menelungkupkan tubuhnya di atas tempat tidur, sambil membuka-buka group kantor, membalas apa yang perlu dibalas, dan mengobrol sekedarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hypocrite. 2 - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]
FanfictionYou are still my Ocean. Hypocrite - Sequel 💙💜 Disclaimer: 🔞 BXB Yaoi Boyslove Fluff A lil bit harsh words Yang enggak suka, jangan dibaca ya.