2 - Pretender

966 79 19
                                    

June kembali menjejakkan kakinya di Rumah Sakit. Hanya sekedar membeli obat sang Ibunda yang sudah habis. Ia berjalan dengan sesekali menghentakkan kepalanya mengikuti alunan musik yang keluar dari sela-sela lubang headset yang menyumbat kedua telinganya.

Ia sudah izin untuk datang telat hari ini, bersyukurnya kantornya yang sekarang tidak terlalu ribet soal izin masuk lebih siang, yaitu jam 10 pagi.

Ponselnya berbunyi, dan ada nama Arkesh Bara di layarnya. Buru-buru ia angkat takut ada sesuatu yang penting. Mengingat memang siang ini seniornya itu akan mengadakan meeting antar divisi.

"Ya, mas?"

'Kamu udah mau balik kantor kan, ya?'

June berusaha menyatukan konsentrasinya berjalan menuju basement rumah sakit, "iya, ini baru selesai. Kenapa?"

'Iya udah, oke. Kayaknya kamu nyampe kita langsung meeting aja, deh. Siang nanti aku harus ketemu orang lapangan.'

June menganggukkan kepalanya mengerti, "oke, mas."

Setelah hampir satu jam ia bergelut di jalan raya, akhirnya ia tiba di kantor advertising tempatnya kini bernaung. Ia berjalan lumayan cepat, sesekali menghiraukan sapaan yang dilayangkan beberapa karyawan yang mengenalinya. Setelah pintu lift-nya terbuka di lantai dua, ia berjumpa dengan anggota team-nya yang lain, Adithya. Laki-laki berparas tak kalah manis dengannya, namun memiliki postur lebih pendek darinya dan warna rambut yang tak biasa itu terlihat kewalahan sekali membawa beberapa berkas, yang kalau dilihat adalah layout kasar dari team kreatif.

"Kok, lo yang bawa, mas?"

Adithya hanya meringis sekilas, "anak-anak divisi lain lagi nyari ruangan, kalik ada yang cancel, makanya barangnya dititipin ke aku. Belum dapet ruangan meeting soalnya, udah full booked. Kita kan emang jadwalnya baru jam dua nanti."

June lalu membantu temannya itu, sebelum akhirnya sebuah suara langkah kaki mendekati mereka.

"Udah dapet, di lantai tiga," kata Bara, lalu tangannya juga mengambil barang yang tersisa di tangan Adithya, "aku aja yang bawa. Ayo," ajaknya kepada dua anggota team-nya.

"Ehem," June menampilkan wajah usilnya, dia sedang dalam mood untuk menggoda Adithya, "aku-aja-yang-bawa."

"Bisa diam enggak, kamu?"

June terbahak-bahak saja melihat wajah memerah Adithya.


*

*

*


"Mas Bob, mau nanya dong,"

Bobby menolehkan wajahnya dari beberapa berkas yang nanti akan ia bawa menemui client. Andini berjalan masuk setelah Bobby mempersilahkan dirinya. Gadis manis itu lalu bertanya, "ada seminar akbar tahunan di Bandung, aku doang yang ikut, atau mas juga?"

"Seminar tahunan?"

Andini mengangguk, "iya, dua tahun lalu sama tahun lalu juga kita ikut, katanya malah mas yang kesana tapi dari kantor pusat. Nah, tahun ini giliran kantor kita. Aku aja, atau mas juga ikut? Karena undangannya memang untuk dua orang, kan."

Ah, ya, Bobby ingat. Dua tahun lalu juga harusnya Bobby membawa June ikut serta, namun laki-laki itu menolak karena saat itu kerjaan mereka memang sedang menumpuk.

Seminar yang mengundang beberapa kantor Advertising besar dari segala penjuru negeri.

Sebentar, harusnya June juga, kan?

Hypocrite. 2 - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang