- Page 2 -

1K 197 10
                                    

Seungmin memijit - mijit punggungnya pelan, dia baru saja menyelesaikan sepuluh soal matematika beserta dengan akar - akar dari soal itu.

"Ahh capekk," keluh Seungmin.

"Minnnn soal yang ini gimanaa? Aduh aduh lima menit lagi gurunya Dateng dan gue belum selesai huwee," riweh Han.

"Hadeh lima menit lagi yang bener itu bel istirahat dulu baru abis itu jam pelajaran pak Budi, makannya tadi jamkos tuh ngerjain soal bukannya main bekel," marah Seungmin

"Iya iya, yaudah gue nyontek yaa?" Han mengedipkan sebelah matanya.

"Y"

"Btw min, hari ini lo ngapain? Mau ngasih apa gitu? Inget ini hari kedua lo mulai pdkt sama kak Chan," ujar Felix.

"Gatau lix gue gak nyiapin apa - apa hari ini," jawab Seungmin.

"Yaudah lo cari alasan apa kek buat ketemu kak Chan, contohnya ambil Tupperware yang kemaren, bilang aja ntar bunda Lo ngamuk,"

"Hadeh iya dah entar, perasaan gue yang mau deketin kalian berdua yang ribet."






Bel istirahat bunyi, ada yang sudah keluar ke kantin. Ada yang stay di kelas, dan ada yang langsung lari ke lapangan untuk bermain basket.

Baru saja Seungmin, bangkit dari duduknya. Tak lama Chan datang ke kelasnya dan melempar sekotak makanan dengan wajah marahnya. Anak - anak yang masih di kelas tentu kaget, tak terkecuali Han dan Felix.

"MAKSUD LO APA?!!? MAKSUD LO APA NGASIH GUE MAKANAN YANG ADA KACANGNYA?! UNTUNG SI MINA NGGAK KERACUNAN!!!" marah Chan tiba - tiba.

Seungmin kebingungan, dia yakin seratus persen kue yang dia buat tak mengandung kacang - kacangan. Karena sudah menjadi rahasia umum Chan tak suka kacang, tapi ada fakta lain. "Kak Mina nggak keracunan?" Bingung Seungmin.

"Tapi kak aku yakin banget nggak naro kacang - kacangan kok . .  " Jawab Seungmin.

"Halah . . . udah gausah ngelak. Kali ini lo gue maafin, gausah ngasih gue makanan lagi," Chan keluar dari kelas Seungmin.

Seungmin menatap kosong kotak di tangannya, kotak makan yang dia jaga, kotak makan yang dia isi dengan tulus kemarin.

"Min . . .are u okay?" Tanya Felix.

"Eh? Gue gapapa kok, mungkin salah gue juga, mungkin ga sadar kemarin gue naro kacang atau bahan yang mengandung kacang," jawab Seungmin.

"Minn lo gaboleh nyerah okey? Lo harus buktiin dan buat kak Chan gak marah lagi, gue dukung lo !" ujar Han memberi semangat.

"Tapi Han . . .bahkan kayanya kak Chan gasuka sama Seungmin. Dia tadi nyebut kak Mina yang sakit karena makan kue Seungmin, berarti kue itu dikasih ke Kak Mina . . " batin Felix.

Seungmin kembali duduk, tak berselera untuk makan di kantin. Kotak makan yang tadi ia masukkan ke dalam tas, sekarang dia harus mencari cara agar Chan memaafkannya.











π













"Chan menurut gue apa yang lo lakuin keterlaluan deh, bisa aja kan Seungmin gak sengaja," ujar Minhoo.

"Apasih? Kok lo jadi belain dia? hampir semua orang yang tahu gue pasti hafal kalo gue gabisa makan kacang kali. Masa dia yang katanya suka sama gue aja gatau dan gak hati - hati, liat sekarang Mina jadi sakit," jawab Chan.

"Ya tapi kan lo bukan alergi kacang, tapi emang menghindari makanan kacang - kacangan demi si Mina Chan. Makanan itu buat lo bukan buat Mina jadi si Seungmin gak sepenuhnya salah dong, ya lagian ngapain makanannya lo kasih Mina," jelas Changbin yang ikut membela Seungmin.

"Jadi menurut kalian berdua salah gue gitu?" Changbin dan Minhoo mengangguk bersamaan.

"Gini deh Chan, itu kue buat lo, terus malah lo kasih ke orang lain. Ya jadi bukan sepenuhnya salah Seungmin dong? Lagian semisal lo ngasih sesuatu ke orang lain, tapi sama orang lain barang itu dikasih ke orang lain. Sakit gak? Coba bayangin perasaaan Seungmin sekarang begitu tahu kalau kue yang capek - capek dia buat atau beli itu dikasih ke orang lain?," Jelas Minho.

Chan menunduk, dia menjadi merasa bersalah. Walau rasa kesal di dadanya karena kue itu menyebabkan Mina sahabatnya jadi sakit, tapi apa yang dikatakan Minho dan Changbin itu ada benarnya juga.

"Tuh orang yang kita omongin dateng, panjang umur," Changbin mengangkat dagunya mengarah ke seorang anak laki - laki bersama dua teman lainnya yang berlari ke arah lapangan basket, lebih tepatnya ke tempat Chan dan teman - temannya berkumpul.

Walaupun segala ucapan maaf sudah dia dan kedua sahabatnya rancang, tetap saja Seungmin merasa jantungnya berdegup kencang. Dia takut kalo Chan malah nanti jadi lebih marah lagi. Inikan baru hari kedua masa dia sudah gagal.

"Eumm permisi kak, maaf ganggu waktunya . . . i—ituu kak, a–a. . Aku minta maaf ya soal kue kemarin. Mungkin aku gak sengaja, dan sekali lagi maaf banget," Seungmin membungkukkan badannya untuk meminta maaf.

Chan yang melihat itu semakin ikut merasa bersalah, tadi saat istirahat sikap dia terlalu kasar, apalagi dia melakukan hal itu di depan teman sekelas Seungmin yang lainnya. Pasti Seungmin merasa malu.

"Udah gue maafin, gue juga sorry ya kayanya tadi keterlaluan. Padahal gue tahu yang salah gue, karena ngasih kue dari  lo ke Mina, yang jelas - jelas seharusnya buat gue," jawab Chan.

Seungmin hanya mengangguk, dia bingung mau bilang apalagi. Sebenarnya kalau sesuai rencana dari kedua sahabatnya seharusnya sih sekarang dia minta diantar pulang bersama, tapi rasanya tidak etis minta hal seperti itu tepat setelah minta maaf.

"Iya kak, kalau gitu aku pulang dulu ya sama yang lainnya. Permisi," baru saja Seungmin membalikkan badannya, tangannya ditahan oleh Chan.

"Bentar . . . Jangan pulang dulu, bareng gue aja pulangnya maksud gue," ujar Chan.













2

Yeay double upload
Aku harap kalian suka sama ceritanya\(๑╹◡╹๑)ノ

Jangan lupa vote dan comment—!

Dan yang belum follow aku, jangan lupa follow aku juga yaa^^

𝐅𝐎𝐔𝐑𝐓𝐄𝐄𝐍 𝐏𝐀𝐆𝐄𝐒 <Chanmin Special Valentine>✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang