- Page 12 -

819 137 7
                                    



Pagi - pagi sekali bundanya Seungmin sudah mengajak Seungmin untuk berjalan - jalan santai di taman rumah sakit.

"Gimana min keadaannya? Udah agak enakan?" Tanya bundanya

"Ya kaya biasa Bun, kadang sakit kadang enggak," jawab Seungmin.

"Seungmin yang sabar ya, Seungmin pasti bisa lewatin ini semua,"

"Iya Bun, aku selalu sabar kok,"

Bundanya menghela napas, mencoba mencari kata - kata yang pas untuk memberi tahu Seungmin. "Begini, bunda sama ayah kemarin ngobrol sama dokter Lee, katanya kamu sudah jauh membaik tapi kamu harus di operasi," jelas Bundanya.

Seungmin tersenyum mendengar itu, entah ini hal baik atau justru buruk. Seungmin sebenarnya tidak begitu kaget bunda nya memberi tahu soal ini, kemarin dia kan sudah menguping pembicaraan Minho dan Chan, walau dia tak menyangka kalau yang dimaksud adalah operasi.

"Wah beneran Bun? Operasinya kapan?" tanya Seungmin.

"Maaf bunda telat ngasih tahu, tapi operasinya besok," Seungmin mengerjapkan mata beberapa kali, dia mencoba memastikan kalau dia tidak salah dengar.

"Besok?"

"Iya besok, kamu siap kan?"

"Iya Bun, gimanapun Seungmin harus siap kan? Demi kesehatan aku juga," jawab Seungmin.

Seungmin mencoba menghirup udara segar pagi sebanyak mungkin, besok dia sudah di operasi dia takut tak bisa menghirup udara segar lagi dalam waktu yang lama.

Seungmin juga ingin menghabiskan waktu bersama Chan dan Minho seharian, dia takut saat operasi nanti dia akan siuman dalam waktu yang lama. Who knows? Operasi yang dulu saja Seungmin sadar seminggu setelah operasi, bisa saja kali ini lebih lama kan.

"Yuk masuk lagi, abis ini jalanan rame, banyak polusi udara gak seger lagi. Gak baik juga yuk," bundnya menuntun Seungmin untuk kembali ke kamar.

Saat mereka berdua sedang menuju lift, mereka bertemu Chan yang baru saja datang. "Eh Tante Seungmin, sini saya bantu," ujar Chan.

"Eh nak Chan, makasih ya udah bantu jagain Seungmin," Bunda nya belum tahu soal Chan yang membuat Seungmin masuk rumah sakit, tapi bagi Seungmin dan Minho hal itu tidak perlu toh Seungmin masuk rumah sakit juga karena kesalahan dia yang kurang memperhatikan kesehatannya akhir - akhir ini.

Chan memegang pundak Seungmin, menuntun dia berjalan. Seungmin menunduk, jantungnya berpacu dengan cepat. Bukan karena dia sedang kambuh, tapi terlalu dekat dengan Chan tidak baik untuk jantungnya. Perasaan yang dia miliki untuk Chan tidak pernah berubah.

"Chan, Tante titip Seungmin ya, ada hal yang harus di urus dulu. Seungmin hati - hati ya, bunda pergi dulu nanti balik lagi," pamit Bunda Seungmin begitu lift terbuka.

"Iya Tante, Seungmin pasti saya jagain," jawab Chan.

Setelah bundanya pergi kini tinggal Chan dan Seungmin berdua. "Ayo min pelan - pelan jalannya," ujar Chan.

Seungmin mengangguk, saat mereka sampai di depan sebuah dispenser tanpa sengaja dia hampir terpleset. Untungnya Chan refleks menahan pinggang Seungmin.

"Eh gapapa kan?" tanya Chan memastikan keadaan Seungmin.

"E—eumm gapapa kok kak," jawab Seungmin salah tingkah.

"Lagian siapa sih yang ambil minum gak bener, jadinya airnya ke lantai kalo ada yang kepleset terus jatuh kan bahaya," Seungmin terkekeh mendengar Chan mengomel.

"Kak Chan lucu wkwk," ujar Seungmin tanpa sadar.

"Apasih min, yuk ke kamar," jawab Chan salah tingkah. Seungmin juga menjadi diam begitu sadar apa yang barusan dia katakan.

Saat sampai di depan pintu, mereka disambut oleh Minho yang baru saja mandi. Minho mengibaskan rambutnya, dan mengeringkannya dengan handuk. "Anjir cantik juga si Minho. Bangsat Chan sadar gaboleh homoan kasar. Seungmin lebih cantik, bohay lagi," monolog Chan.

"Ihh kak Minho, bukan gitu cara ngeringin rambut. Sini ah," Seungmin menarik badan Minho menyuruhnya duduk di kursi sebelah ranjangnya.

Seungmin naik dan duduk diatas ranjang, dengan Minho yang duduk kursi di bawahnya. Tangannya mengambil handuk tadi, dan dengan telaten mengeringkan rambut Seungmin.

"Jangan cemburu ye Chan," ejek Minho.

"Tai," jawab Chan.

Chan jujur sedikit iri ditambah cemburu, tapi lucu juga melihat Seungmin mengeringkan rambut Minho dengan pipi mengembung dan bibir maju karena mengomel. Pemandangan di hadapannya ini sangat lucu, kasihan Minho tidak bisa liat pemandangan ini karena dia yang sedang sibuk di urus Seungmin.

"Kak chan, kak Minho . . . Besok aku di operasi," ujar Seungmin tiba - tiba.

Minho yang awalnya diam karena sibuk merasakan belaian tangan Seungmin yang mengeringkan rambutnya langsung berdiri menghadap Seungmin. Dan Chan yang sedang diam juga karena memandangi Seungmin ikut kaget.

"Hehe maaf ya ngasih tahu nya mendadak, bunda juga baru ngasih tahu. Makanya aku pengen sama kalian berdua lebih lama hari ini, takut kalau siumannya lama," Minho refleks langsung memeluk Seungmin, dia takut kehilangan Seungmin tapi dia yakin dengan keahlian ayahnya.

Chan tak mau kalah, dia ikut memeluk Seungmin. Tanpa sadar air matanya mengalir, padahal Seungmin di situ terus mencoba tersenyum. Chan yakin Seungminnya akan sembuh.













———

Aku kasih teh anget pasti Seungmin nanti sehat kok !

𝐅𝐎𝐔𝐑𝐓𝐄𝐄𝐍 𝐏𝐀𝐆𝐄𝐒 <Chanmin Special Valentine>✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang