- Page 8 -

863 170 34
                                    


Hari ini anehnya Chan selalu meminta Seungmin untuk ikut dengannya kemanapun. Ke kantin, sekedar bermain basket, bahkan sampai ke toilet. Chan tak pernah melepaskan Seungmin sedikitpun hari ini. Di satu sisi Seungmin senang, karena semakin sering Seungmin bersama Chan maka semakin banyak kesempatan Seungmin membantu Chan dan membayar apa yang telah ia lakukan ke Chan, tapi sisi lainnya dia merasa aneh juga. Dan lagi, dia lebih terlihat seperti 'babu' daripada pacar.

"Min bawain tas gue dong, abis ini gue mau futsal," ujar Chan.

"Ini kita langsung futsal kak?" tanya Seungmin.

"Iya,"

"Tapi kita belum makan siang, makan dulu kak,"

"Gue gausah, bekal lo masih ada kan makan aja nanti waktu di tempat futsal," Seungmin hanya mengangguk.


"Eh kak Juyeon?" Celetuk Seungmin begitu mereka sampai di tempat futsal.

"Lo kenal anak sekolah sana?" tanya Chan.

"Itu ada kak Juyeon saudara kembarnya kak Minho, tuh liat agak mirip kan?" Jawab Seungmin

"Iya juga ya, selama gue futsal lawan dia, si Minho gapernah cerita tuh,"

"Mereka gak deket, kak Juyeon ikut mamanya, kak Minho ikut papanya . . . Orang tua mereka pisah waktu umur mereka satu tahun, jadi ya mereka gak deket banget," Chan melirik Seungmin. Jujur dia sedikit marah, Seungmin bahkan tahu kisah keluarga Minho.

"Lo sedeket itu sama Minho?" Seungmin bingung dengan pertanyaan yang di lontarin Chan.

"Eumm? Iya papanya kak Minho temen orang tua aku," jawab Seungmin dengan sedikit bumbu kebohongan.

"Yaudah gue masuk dulu, terserah lo kalo mau makan di bangku penonton atau di meja sekitar sini, tapi inget jangan pergi kemana - mana,"

"Iya kak, semangatt," jawab Seungmin.

Seungmin mengikuti perintah Chan, dia hanya mencari tempat duduk disekitar situ, awalnya dia mau duduk di meja yang ada di sebelah kanan gedung lapangan futsal, tapi di sebelahnya ada orang sedang renovasi dia tidak suka suara berisik.

Seungmin akhirnya memilih duduk di tempat yang sedikit sepi, masih termasuk di kawasan lapangan futsal.  Dari kursi Seungmin terlihat pemandangan tanah kosong, tapi tumbuh beberapa bunga sepertinya akan dibuat taman.

Seungmin memakan makan siangnya dengan lahap, tadi saat disekolah dia hanya makan sedikit karena mengikuti Chan kemana - mana ditambah lagi harus belajar untuk ulangan tadi.

Seungmin makan nasi goreng favoritnya, buatan Minho. Mumpung Minho tinggal dirumahnya untuk sementara jadinya dia bisa merasakan masakan Minho yang sudah lama sekali tidak mampir di lidahnya.

Tak lupa dia menyiapkan semua obat yang harus dia konsumsi. Jika kalian penasaran, Seungmin mengidap penyakit Jantung sejak kecil. Jadi dia harus minum obat - obatan sejak kecil. Tenang kok Seungmin sebentar lagi sembuh, obat - obatan yang dia konsumsi juga sudah mulai berkurang.

Seungmin memakan makanannya dengan tenang, sesekali dia mendengar teriakan dari dalam lapangan. "Mereka main futsal apa lomba paduan suara sih," batin Seungmin.

Seungmin melihat ada segerombol perempuan yang datang untuk menonton, dia tidak heran sih. Kedua tim yang sedang bertanding berisi orang - orang yang terkenal. Apalagi Bermuda ( Juyeon, Hyunjae, Younghoon) kasian para perempuan itu tidak tahu kalau ketiganya sedang mengalami cinta segitiga.

Saat Seungmin meminum obatnya, dia melihat Chan keluar dari pintu samping yang tembus ke tanah kosong tadi. Tapi Chan tak sendiri, ada satu perempuan yang mengikuti Chan. Awalnya Seungmin tak tertarik, bisa saja itu termasuk salah satu fans Chan, tapi saat Seungmin melihat mereka berdua berpelukan hati Seungmin menjadi panas. Lebih baik lihat Chan dengan Mina yang jelas - jelas orang baik, daripada dengan perempuan tidak jelas.

Seungmin bangkit dari kursinya mendatangi Chan. "KAK!!!" Marah Seungmin.

Chan dengan sigap melepaskan paksa pelukan perempuan itu. "Min . . . Gue bisa jelasin,"

"KAKK JUJUR YA AKU GAPAPA KAK CHAN SAMA KAK MINA, KARENA AKU TAHU DIRI KAK CHAN LEBIH DEKAT SAMA KAK MINA. TAPI DIA SIAPA KAK?!"

"LO YANG SIAPA?! GUE MANTANNYA CHAN!" jawab perempuan itu.

"STOP! LO J*ALANG LO BUKAN MANTAN GUE. DAN LO SEUNGMIN JANGAN BAWA BAWA MINA!"

"GUE PACARNYA KAK CHAN, DAN LO YANG NGAKU - NGAKU MANTANNYA MENDING PERGI!" Seungmin menampar pipi wanita di depannya itu.

"STOPP SEUNGMIN STOPP!!! SADAR TEMPAT LO! ASAL LO TAHU GUE GAK PERNAH SEKALIPUN SAYANG ATAU CINTA SAMA LO! LO JADIIN GUE BAHAN TARUHAN KAN?!! DAN YA GUE JADIIN LO PACAR CUMAN BUAT MAIN MAIN," Seungmin diam, kalimat yang Chan ujarkan menjadi senjata yang cukup ampuh membuat Seungmin diam seribu bahasa.

"Kak . . . Asal kak Chan tahu sayangnya aku ke kak Chan tulus . . ."

Seungmin pergi dari tempat itu sambil memegangi dadanya, jantungnya terasa sakit. Sakit sekali, dia takut jika kambuh tiba - tiba.

Dan benar saja detik kemudian penglihatan Seungmin kabur dan semuanya menjadi gelap. "SEUNGMIN?!" kaget Juyeon yang melihat Seungmin pingsan.

"HYUNJAE TELEPON MINHO SURUH KE RUMAH SAKIT SEKARANG, BILANG INI SOAL SEUNGMIN!!" teriak Juyeon ke Hyunjae yang sedari tadi disebelahnya.

Saat Juyeon mencoba menggendong Seungmin dan membawanya ke mobil miliknya, datang Chan yang menahan Juyeon. "Biar gue yang bawa dia ke rumah sakit," ujar Chan.

"Brengsek, gue denger semuanya, lo gatau apa - apa. Gue yang bawa Seungmin, pergi lo." Juyeon mengusir Chan, dengan sigap dia memasukkan Seungmin. Lalu segera membawa Seungmin ke rumah sakit.




















Chan menunduk, menyesali semua. Dia berjalan kembali ke lapangan, dia melihat meja tempat Seungmin duduk tadi. Chan menemukan banyak obat disitu, ada juga bekal Seungmin yang terdapat note dari Minho. Chan menunduk "sebenarnya seberapa parah sakit Seungmin? Gue salah ya?"





———





Tobatlah wahai manusia ~

𝐅𝐎𝐔𝐑𝐓𝐄𝐄𝐍 𝐏𝐀𝐆𝐄𝐒 <Chanmin Special Valentine>✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang