- Page 4 -

846 174 11
                                    


Seungmin duduk di perpustakaan, membaca beberapa buku komik lawas yang ada disitu. Bersama dengan Han yang sedang sibuk bermain handphone, dan Felix yang mencari resep - resep brownies terbaru.

Seungmin masih memikirkan kejadian kemarin, kejadian di mana Chan terlihat khawatir dan menggendong Mina. Mungkin dia tidak ada kesempatan lagi untuk menaklukkan hati Chan.

"Seungmin lo gak papa?"tanya Felix.

"Emang gue kenapa? " Jawab seungmin.

"Lo kelihatan ngelamun, lagi mikirin apa sih? "

"Nggak mikirin apa-apa kok, "

"Alah bohong, pasti lo lagi mikirin Kak Chan yang kemarin gendong kak Mina kan? "Tebak Han.

"Gue cuman ngerasa nggak  ada kesempatan lagi buat deketin Kak Chan,"jawab seungmin.

"Kok gitu sih min? Enggak kok ingat selama belum ada kata jadian masih ada jalan. Lagian kalo Lo gagal dalam dare ini ntar lo dapet hukuman dari kita berdua," jelas Han.

"Ya kalian berdua segala buat dare aneh - aneh," kesal Seungmin.

Mereka bertiga asik berbincang, tanpa sadar ada orang yang menahan rasa kesal dibalik rak buku. Chan mengepalkan tangannya begitu tahu dia dijadikan bahan dare oleh ketiga submissive itu.

Chan diam - diam keluar dari perpustakaan, selama ini dia merasa Seungmin tulus kepadanya. Bahkan rasa bersalahnya belum hilang saat masalah kemarin, tapi ternyata dia hanya di permainkan.

Chan kecewa, sangat kecewa. Seungmin terlihat sangat manis baginya, namun ternyata begitu licik. "Liat aja lo anjing kecil, lo yang bakal masuk ke permainan gue," monolog Chan.











———







Chan selama pelajaran hanya diam, Minho yang disampingnya tentu bingung, tidak biasanya anak seperti Chan diam begini. Apalagi saat pelajaran matematika ini, biasanya Chan akan ribut karena tidak mengerti, atau protes karena tugas yang diberikan. Tapi kali ini Chan hanya diam sepanjang pelajaran.

"Hoi, lo kenapa sih? Diem mulu," tanya Minho

"Gapapa," jawab Chan singkat.

"Gausah kek cewek lo, gue tahu lo jawab gapapa padahal aslinya ada apa - apa kan?"

"Gue mau nembak Seungmin nanti pulsek,"

"Hah??!!!" Minho kaget, perasaan Seungmin dan Chan dekat baru beberapa hari.

"Iya gue mau jedor dia," ulang Chan.

"Lo yakin? Kalian baru deket beberapa hari loh,"

"Iya gue yakin,"

"Jangan main - main,"

"Siapa yang main - main? Gue? Haha," Chan mengeluarkan smirknya.

Begitu bel istirahat bunyi, Chan langsung keluar dari kelas. Dia melangkah ke kantin, membeli sebatang coklat yang akan dia berikan ke Seungmin nanti.

Chan bahkan duduk di taman belakang sekolah hanya demi latihan nembak Seungmin nanti, bagaimana cara membuat wajah terlihat setulus mungkin? Bagaimana membuat ekspresi yang tak terlihat kebohongannya sedikit mungkin? Dan yang paling penting. Bagaimana caranya agar terlihat Chan menyukainya?

𝐅𝐎𝐔𝐑𝐓𝐄𝐄𝐍 𝐏𝐀𝐆𝐄𝐒 <Chanmin Special Valentine>✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang