- Page 5 -

814 166 14
                                    

Seungmin baru bangun tidur, dia merasa kejadian kemarin adalah mimpi. Jadi hari ini dia sudah resmi jadi pacarnya seorang Bang Chan? Memikirkan hal itu saja sudah membuat pipi Seungmin merona.

Sekarang dia segera bersiap untuk sekolah, sebentar lagi Chan akan menjemputnya. Seungmin bahkan mandi dua kali lebih lama, dia benar - benar mencoba terlihat lebih lagi nanti di depan Chan.

Seungmin dengan segera turun untuk makan sarapannya. "Anak bunda tumben rapi banget nih?" tanya bundanya.

"Ihh apasih Bun, kan aku emang udah biasa kaya gini," jawab Seungmin salah tingkah.

"Pasti karena mau dijemput sama yang kemarin itu ya?" Goda bundanya.

"Ihh enggak bunn."












Sudah lima belas menit selesai sarapan, dan sudah mau terlambat tapi Chan belum datang juga. Dan lagi tidak ada kabar apapun, Seungmin bahkan sudah mengirim banyak pesan.

Seungmin khawatir jika terjadi sesuatu ke Chan, akhirnya Seungmin memutuskan untuk menelepon Chan secara terus menerus, tapi tidak dijawab juga.

Tin tin

Seungmin bersemangat begitu mendengar klakson motor. Tapi saat keluar yang ia temukan malah Minho.

"Loh kak Minho?"

"Ayo min keburu telat, Chan suruh gue jemput lo, dia ada masalah kecil jadi gak bisa ngabarin lo," jelas Minho.

Seungmin hanya mengangguk lalu naik ke motor Minho tanpa ada pikiran negatif, tapi jujur di lubuk hatinya dia merasa sangat khawatir dengan keadaan Chan.

"Masalah apa?"

"Kak Chan gak papa kan?"

"Kak Chan baik baik aja kan?"

Isi pikiran Seungmin saat ini.

Seungmin sudah kenal Minho dari lama, Seungmin adalah pasien dari ayahnya Minho. Dulu setiap Seungmin kambuh Minho dan Hyunjin teman masa kecilnya lah yang menemani dia di Rumah Sakit. Dulu saat SD Seungmin home schooling, jadi dia tak punya teman banyak apalagi sahabat.

"Min apa kabar?" tanya Minho begitu mereka berada di lampu merah.

"Eh? Baik kak, kak Minho apa kabar?" 

"Kabar gue baik - baik aja, kata Ayah keadaan lo terus membaik ya?"

"Hu'um, obat gue juga udah berkurang. Seneng banget bunda jadinya gak terlalu pusing,"

"Bagus deh, pertahanin. Jaga kesehatannya juga, jangan stress juga,"

"Btw kak, rahasiain ini dari kak Chan ya? Cukup lo sama si kembar aja yang tahu keadaan gue. Nanti kalo gue udah sembuh total baru gue kasih tahu kak Chan," Minho terdiam begitu mendengar nama Chan, tapi dia terpaksa tersenyum di depan Seungmin.

"Iya gue jaga baik - baik," jawab Minho.













Begitu sampai di sekolah Seungmin dengan segera mencari keberadaan Chan. Tapi yang dia lihat malah Chan yang sedang berduaan dengan Mina. "Kak Mina sahabat kecilnya kak Chan min, jangan mikir aneh - aneh," batin Seungmin mencoba ber positif thingking.

"Kak Chan . . . " Panggil Seungmin.

Chan berbalik, awalnya dia sedikit gelagapan melihat Seungmin tiba - tiba datang. Namun, selanjutnya dia berusaha terlihat tenang, lagipula kan memang seperti ini rencana awalnya.

"Eh bentar ya Min, gue ngobrol sama Seungmin bentar," Chan meninggalkan Mina dan menarik tangan Seungmin.

"Kak Chan kenapa gak jemput aku? Kata kak Minho lagi ada masalah?" tanya Seungmin.

"Maaf ya, gue tadi pagi harus jemput Mina, lo tahu sendiri kemarin dia abis sakit. Jadi gak enak sama orang tuanya," jawab Chan

Seungmin mengangguk, padahal hatinya sedikit sakit tapi dia mencoba mengerti. Toh benar bahwa kemarin Kak Mina baru saja sakit gara - gara makanan dari dia.

"Oh yaudah, btw nanti kak Chan ada tanding basket kan pulang sekolah?" Tanya Seungmin.

"Iya kenapa min?"

"Aku boleh nonton?" Chan awalnya terlihat berpikir, lalu kemudian pikiran licik lewat di pikirannya. Chan tersenyum dan menjawab. "Boleh kok."












Singkat cerita bel sekolah bunyi, Seungmin dan sikembar Han Felix dengan segera pergi menuju lapangan basket. Terlihat sudah ramai beberapa anak dari kelasnya Chan, ada Minho juga disana.

Seungmin duduk di bangku paling depan, ini pertama kalinya Seungmin menonton Chan bertanding dengan status dirinya sebagai pacarnya.

Selama pertandingan Seungmin tak hentinya menyorakkan nama Chan dan menyemangatinya. Hingga saat Chan berhasil memasukkan bola ke dalam ring Seungmin melompat senang.

"MINAAAA GUE MENANGGG!!!!!" teriak Chan dari lapangan.

Seungmin terduduk, raut wajahnya yang tadinya senang menjadi masam seketika. Bukankah kekasih Chan itu Seungmin, kenapa nama Mina yang diteriakkannya.

"Min . . Lo gapapa?" tanya Felix yang peka keadaan.

"Hah gue emang kenapa?"

"Gausah bohong, gue tahu hati lo sakit," celetuk Han.

Seungmin tersenyum paksa, dia mencoba terlihat baik - baik saja. Padahal hatinya tidak.

"Gue gapapa kok, phostink aja mereka lagi main game kalo kak Chan menang nanti kak Mina traktir kak Chan," jawab Seungmin.

"Mana ada gitu anjir," marah Han.

"Tapi bisa aja, mereka kan baru aja jadian, bisa jadi kak Chan belum bisa hilangin kebiasaannya sama Kak Mina. Lagian mereka berdua kan sahabatan dari kecil," jelas Felix.

"Semoga . . ."













———

Hoi hoi hoi
Haloo jumpa lagi—!

Gimana nih tanggapan kalian soal Chan di chapter ini?

𝐅𝐎𝐔𝐑𝐓𝐄𝐄𝐍 𝐏𝐀𝐆𝐄𝐒 <Chanmin Special Valentine>✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang