Agi
Jumat, 30 Maret 2018
Adalah sebuah kepercayaan mendarah daging, bahwa saat sedang berjaga IGD--Instalasi Gawat Darurat, jangan mengomentari suasana kelengangan IGD.
Pokoknya jangan.
Berjam-jam yang lalu saat aku dan Dewa--rekanku, memulai shift jaga malam sepuluh jam di IGD, suasana IGD sepi, kosong melompong, adem ayem, tidak ada kasus yang berarti bahkan bisa dibilang nyaris tidak ada kasus sama sekali. IGD begitu sunyi.
Dewa tak lain dan tak bukan adalah teman karibku sejak SMA. Kami menempuh pendidikan kedokteran bersama, dan kini ia adalah dokter residen--dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis, tepatnya spesialis obstetri dan ginekologi alias spesialis kandungan.
Dewa tidak pernah lepas dari imej nyentriknya. Lihat saja lanyard motif kura-kura ninja serta gantungan boneka kura-kura di atas name tag itu. Sedari tadi, kerongkongannya heboh meneguk bergelas-gelas kopi instan. Mulutnya berisik mengunyah berbungkus-bungkus keripik kentang. Jemarinya lincah membolak-balikkan kertas jurnal, meninggalkan bekas bumbu keripik di ujung halaman.
Aku berusaha tak acuh terhadap kejorokannya itu, sibuk fokus pada layar ponselku. Namun kemudian lambungku berbunyi nyaring. Kuputuskan untuk menyimpan ponselku di laci meja. Lantas, telapak tanganku meraih satu cup mi instan, merobek plastiknya. Bergegas aku menuju dispenser, mengucurkan air panas untuk memasak mi instan yang akan menjadi pengganjal perut malam ini.
"Sepi ya, IGD malam ini," racau Dewa tak jelas, disela kunyahan keripiknya.
Mataku membulat. Terlanjur terucap sebuah kalimat keramat. Aku yakin, kutukan akan datang secara cepat!
Secara agresif, kuaduk mi instan yang masih mengeluarkan asap tebal. Benar saja, belum genap dua suapan, terdengar suara brankar didorong cepat ke dalam ruang IGD. Aku otomatis meloncat dari posisi duduk, sementara Dewa tertawa-tawa jahat, menyadari efek ucapannya barusan. Aku menatap Dewa penuh dendam.
***
Lima jam sesudahnya, pasien datang tiada henti. Mataku sampai juling melakukan triase--prosedur standar di Instalasi Gawat Darurat. Prosedur ini melibatkan seorang dokter jaga untuk menilai skala kegawat daruratan pasien.
Dokter akan mengecek tanda vital pasien--tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan pernapasan, juga menggolongkan level cedera yang dialami pasien. Setelah itu, dokter akan menggolongkan pasien berdasarkan warna.
Warna hijau untuk kategori paling ringan--pasien dengan kesadaran baik dan tingkat keparahan penyakitnya masuk dalam level prioritas tiga, warna kuning untuk kategori sedang--pasien mengalami kondisi parah namun penanganan masih memungkinkan untuk ditunda, warna merah untuk kategori paling berat--pasien mengalami kondisi kritis mengancam nyawa, dan harus segera dilakukan tindakan.
Jadi, jangan protes kalau suatu saat kamu merasa sudah sampai IGD duluan, tapi tidak didahulukan. Di sini, yang dikedepankan adalah kegawat daruratan, bukan siapa yang sampai awal, siapa yang sampai belakangan.
***
Suasana IGD yang lengang jadi ricuh seketika.
Aku rasa semua dokter sepakat, bahwa jaga malam di IGD dan kebanjiran pasien cito--pasien darurat, adalah mimpi buruk. Mengapa? Karena di luar jam kerja, availability para dokter spesialis tidak bisa dipastikan. Sementara pasien cito semua berpacu dengan golden hours--alias jangka waktu emas untuk menjamin keselamatan, mencegah kecacatan, dan menghindari kematian.
Ambiens ruangan berubah kalang kabut dalam waktu sekejap.
Ada sekelompok pemuda yang terluka karena tawuran. Sebenarnya yang terluka hanya sebagian, tapi yang mengantar itu segerombolan. Ada pula anak kecil yang lalai dari pengawasan, tersiram air panas sampai luka melepuh di sebagian badan. Jerit tangisnya memenuhi ruangan. Jangan lupakan ibu hamil yang terlanjur pecah ketuban. Kasus-kasus lainnya mendadak berdatangan seperti air yang baru dibebaskan dari mulut keran.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between In Between ✔️ | ODYSSEY vol. 1
RomanceAman tapi tidak nyaman, atau nyaman tapi tidak aman? "Buat apa memilih salah satu jika bisa mendapat keduanya dalam satu waktu?" -- Orang pertama yang tidak tahu apa-apa, orang kedua yang mendua, dan orang ketiga yang masih rahasia. Perselingkuhan d...