Mark berlari dengan kecepatan kilat menuju ruang kesehatan fakultasnya, tanpa memperdulikan beberapa mahasiswa baru atau sesama panitia yang ditabraknya. Tadi saat ada jeda istirahat setelah kepala jurusan menyampaikan ucapannya, Mark berniat mengajak Jeno untuk makan dikantin kampus karena konsumsi hari ini hanya untuk makan siang saja, snack untuk pertengahan siang menuju sore tidak ada. Namun, sesampainya ditempat tujuannya yang dilihatnya hanyalah Renjun dan Jaemin yang sedang bermesraan. Saat Mark bertanya kemana Jeno dengan cepat sepasang bucin teman jurusannya itu menjawab Jeno ada diruang kesehatan fakultas.
Selama acara Ospek berlangsung Mark sama sekali tak tenang, ingin segera menyusul Jeno namun dirinya adalah ketua Himpunan, sangat tidak diperkenankan untuk meninggalkan acara. Setelah seluruh rangkaian acara Ospek hingga evaluasi hari ini berakhir, dengan segera Mark berlari cukup cepat dengan kepanikan yang ada sambil membawa serta tas milik Jeno. Setelahnya sampai ditempat tujuannya, ruang kesehatan fakultasnya, Mark meraup udara kasar seakan tak ada hari untuk bernafas.
Mark masuk kedalam ruang kesehatan fakultasnya dengan membawa beberapa minuman sereal, karena kata Renjun tadi Jeno pingsan dan wajahnya sangat pucat. Mark masuk tanpa suara, membuka setiap tirai di bilik yang ada dan menelisik tiap bilik kamar yang ada. Tepat dibilik kamar terakhir dirinya melihat Jeno terbaring disana, masih dengan wajah dan bibir yang pucat, dengan jas almamater dan co-card sudah terlepas. Mark duduk disamping kasur Jeno, menarik sebuah kursi yang ditinggalkan disana dan meletakkan dua botol minuman sereal kesukaan Jeno disebuah meja kecil. Baru juga Mark mendudukkan dirinya, Jeno sudah membuka matanya,membiasakan cahaya yang masuk kedalam retinanya.
"Mark?" ucapnya lirih saat melihat tetangga lamanya sekaligus teman masa kecilnya ada duduk disampingnya, terlihat juga peluh mengalir membasahi pelipis lelaki tampan incaran banyak mahasiswa.
"Kenapa bisa pingsan? Ngga sarapan? Ngga minum vitamin? Semalem tidur jam berapa? " tanya Mark bertubi dengan nada lembut sambil mengelus pelan surai hitam kelam milik Jeno, perhatian yang selalu Jeno terima dan sialnya selalu menjadi candu. Jeno diam dan berusaha untuk duduk, sedikit pusing karena dirinya pingsan ditengah terik matahari dan mungkin tertidur cukup lama.
"Ngga tau pusing aja. Kamu beliin aku itu?" jawab Jeno seadanya yang kemudian fokusnya teralih pada dua botol minuman sereal kesukaannya dimeja dekat tempat terbaring. Mark menghela nafasnya, Jeno selalu seperti ini jika ditanya tentang sarapan.
"Jen, pertanyaan aku masih ada tiga belum dijawab.Iya aku beliin buat kamu ." ucap Mark sambil mengambil dua botol itu dan membawanya kedalam dekapannya, membuat Jeno mencebikkan bibirnya kesal dan mensedekapkan tangannya kesal.
"Iya-iya! Tadi malem aku ngga makan keasikan nonton drakor terus pagi cuma makan sereal sama lupa minum vitamin, jadi deh maagnya kambuh terus pingsan. Maaf." jawab Jeno setelahnya dengan menundukkan wajahnya, cukup takut untuk memandang Mark yang kesal. Mark menghela nafasnya lagi dan lagi, Jeno akan selalu seperti ini jika sudah keasikan menonton drakor, lupa segalanya bahkan sekedar untuk makan. Mark memberikan dua botol sereal kesukaan Jeno, membuat kedua mata Jeno berbinar lucu dan tersenyum manis setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sône. | Markno
FanfictionMungkin memang jarang terlihat bersama, tapi sebenarnya saling membutuhkan. Berisi beberapa cerita pendek yang tak saling menyambung antar babnya. Warn! Boyslove | Oneshoot ; Twoshoot ; Threeshoot Dom! Mark Lee ; Sub! Lee Jeno Cover : iniobi Tittle...