S : 5

3.7K 341 47
                                    

Percayakah dirimu jika sudah lama bersama, sering bersama dan tidak pernah terpisah tidak mendatangkan perasaan satu sama lain? Mustahil! Mungkin ini yang dirasakan Mark, seorang idol yang sedang naik daun bersama grupnya NCT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percayakah dirimu jika sudah lama bersama, sering bersama dan tidak pernah terpisah tidak mendatangkan perasaan satu sama lain? Mustahil! Mungkin ini yang dirasakan Mark, seorang idol yang sedang naik daun bersama grupnya NCT. Dirinya selalu menampik jika ada sesuatu perasaan aneh didalam hatinya untuk Lee Jeno, adiknya ditim yang sama yang sialnya di tahun ini selalu berada di subunit yang sama dengannya.

"Bang, mau sampe kapan gue tanya? Mau sampe kapan lu kayak gini terus?" tanya Jaemin setelah mendudukkan dirinya didekat Mark sambil menyesap cairan pahit hitam pekat kesukaannya, menilisik member tertua di antara mereka bertujuh.

"Gue ngga ngerti sama lu ya, bang! Beberapa bulan belakangan ini kan lu sama Jeno terus, masa lu ngga ada niatan buat gas pol gitu? Kalah lu sama Jisung sama Chenle." lanjut Jaemin sambil melakukan tos dengan Jisung yang duduk diseberangnya dan Mark. Mark diam, menyandarkan dirinya pada sofa tempatnya dan Jaemin duduk.

"Jangan kelamaan bang! Bang Lucas sama kak Haechan aja udah jadian padahal LDR, lah lu sama kak Jeno yang tiap hari barengan malah ngga jadi-jadi." tambah Jisung sambil mengambil kaleng soda yang ada didepannya dan menyesap cairan berkarbonasi itu. Mark menghela nafasnya, melirik kedua adik didalam timnya yang selalu setia menjadi pendengar keluh kesahnya.

"Jaemin, Jisung, gue kasih tau nih! Gue itu ngga segas pol lu Jaem, yang main langsung nembak Renjun dengan ciuman. Gue juga ngga seceplas-ceplos lu Sung, yang nembak Chenle langsung tanpa basa-basi. Gue juga ngga kayak Lucas yang langsung nembak Haechan tanpa nunggu lagi, gue ngga bisa!" jawab Mark sambil mengacak surainya frustasi, sungguh baru kali ini dirinya gila karena cinta dan itu semua karena Jeno. Jaemin dan Jisung saling tatap dan merotasikan matanya malas, Mark dengan segala kebodohannya dengan cinta dan Jeno yang terlalu polos soal cinta, sangat cocok.

"Bang! Gue sama Jisung ngga nyuruh lu kayak kita berdua apa bang Lucas! Yang kita mau itu lu langsung ngomong aja sama Jeno tentang apa yang lu rasain! Jangan kaku-kaku lah bang!" ucap Jaemin sambil menyesap hingga tandas cairan pahit kesukaannya.

"Bang, kalo lu cuma ngode mulu mana kak Jeno paham! Tau sendiri dia kalo masalah cinta sama hati terlalu polos." tambah Jisung sambil menopang wajahnya dan menatap Mark dengan pandangan yang susah diartikan.

Cklek!

Suara pintu terbuka membuyarkan percakapan sedikit serius ketiga ketiga lelaki muda berbeda usia itu dan membuat ketiganya menatap kearah pintu yang terbuka dan memunculkan sesosok manusia pusat dari segala pembicaraan mereka barusan dan pusat dari segala kegalauan salah satu dari mereka.

"Eh?! Ada bang Mark!" ucap Jeno dengan nada yang terdengar sangat bahagia sesaat setelah melepaskan sepatunya dan masuk kedalam dorm NCT Dream dan membawa beberapa barang belanjaan yang baru saja dibelinya bersama Renjun, Chenle dan Haechan. Mark hanya tersenyum dan melambaikan tangannya pada keempat lelaki yang lebih muda darinya dan sedikit berkedip pada Jeno.

"Bang Mark kenapa kesini ngga bareng gue aja tadi?" tanya Haechan sambil meletakkan barang belanjaannya dan melepas jaketnya, cukup mengganggu karena terlalu tebal.

"Tadi pas lu pergi gue ada urusan sama Dejun, Hendery sama Lucas." jawab Mark seadanya sambil matanya terus terfokus pada setiap gerak-gerik Jeno. Jaemin dan Jisung saling tatap dan tersenyum penuh arti, secara tiba-tiba keduanya memikirkan sebuah ide yang sama. Jaemin dan Jisung mengetikkan sesuatu diponsel mereka dan sedikit melirik kearah Renjun dan juga Chenle, beruntungnya kedua kekasih mereka ini paham dan langsung melakukan aksinya.

"Jaemin~ bantuin aku masak sini~" panggil Renjun sambil sedikit menatap Jaemin dengan tatapan manja. 

"Jisung Pwark come here! Bantuin aku cuci buah!" panggil Chenle dengans sedikit berteriak dan memutar badannya, menahan tawa yang sejak tadi ingin terlontar.

"Bang, gue sama Jisung dipanggil. Kita tinggal dulu ya." ucap Jaemin sambil berdiri dari dudukknya dan berjalan beriringan dengan Jisung kearah dapur. Haechan yang memang pada dasarnya terlampau pahampun langsung menyadarinya dan tersenyum penuh arti pada keempat temannya yang lain.

"Jeno! Dapurnya penuh nih, gue kan bantuin Jaemin sama Renjun, terus duo maknae kan cuci buah, karena tadi lu udah nyetirin mobil mending lu duduk aja gih sana." usir Haechan dengan caranya yang membuat Jeno sedikit tidak terima dan mencebikkan bibirnya kesal, berjalan menghentak kearah Mark duduk dan mendudukkan dirinya didekat Mark dengan kesal. Mark yang melihat hanya tertawa dan tersenyum kecil, Jeno baginya itu sangat dan terlalu imut. Mark melirik sekilas kearah lima adiknya yang berada didapur, yang sedang mengucapkan semangat padanya dengan sedikit berbisik, membuat keberanian Mark muncul.

"Kenapa sih Jen? Kan dapurnya memang sempit, ngga mau nemenin gue disini hm?" tanya Mark pelan sambil sedikit mengelus surai Jeno lembut, membuat darah Jeno sedikit berdesir dengan jantung yang berdegup cukup cepat.

"Bukan ngga mau kak Mark, cuma ya ngga enak aja ngga bantuin mereka." jawab Jeno pelan dengan sedikit terdengar jelas nada gugup disana. Mark tersenyum, mengelus pipi putih itu sayang dan menatap memuja Jeno dari samping.

"Jen, mau jadi pacar gue ngga?" ucap Mark to the point yang sukses membuat Jaemin dan Jisung tersenyum puas dan Renjun, Chenle dan Haechan yang menahan pekik mereka karena kelakuan Mark. Jeno membulatkan matanya lucu, menatap Mark dengan tatapan bertanya dan terkejut yang jelas sekali menggemaskan.

"A-apa kak M-mark? G-gimana?" tanya Jeno dengan nada gugup disana, jujur dirinya mendengar dengan pasti ucapan Mark, hanya ingin memastikannya kembali. Mark memutar arah duduknya menghadap Jeno, menggenggam tangan yang lebih muda dan menatap dalam netra yang lebih muda.

"Lee Jeno mau ngga jadi pacarnya Mark Lee?" tanya Mark sekali lagi dengan nada yang kelewat lembut dan hangat, membuat Jeno benar-benar merasakan kehangatan dari ucapan Mark barusan. Jeno diam dan tersenyum, memutuskan kontak matanya dengan lelaki yang lebih tua didepannya dan mengangguk pelan malu-malu.

"Lee Jeno mau kok jadi pacarnya kak Mark Lee." jawab Jeno pelan dengan rona merah samar yang masih dapat didengar oleh Mark dan juga kelima teman satu grup mereka. Mark tersenyum, membawa Jeno masuk kedalam pelukannya dan mengecup sayang pucuk kepala Jeno.

"CIIIIEEEEE UDAH PACARAAAAAN~~~" teriak kelima teman mereka cukup keras yang sukses membuat Jeno makin beringsut masuk kedalam pelukan Mark dengan pipi yang makin merah merona dan Mark yang tertawa dan makin gemas mencium pucuk kepala Jeno. Jeno tidak pernah membayangkan jika selama ini dirinya tidak cinta sendiri, karena Mark ternyata juga menyukainya. Terkadang cinta yang diam-diam lama-lama akan menunjukkan dirinya sendiri.

FIN.

an : haihelloannyeong😁udah lama ya ngga publish?maaf ya kena writeblock sama mood entah kemana ehehe😌semoga ini dapat mengobati kerinduan~😁
Hope you like it!
-- Februari, 17 - 2021

an : haihelloannyeong😁udah lama ya ngga publish?maaf ya kena writeblock sama mood entah kemana ehehe😌semoga ini dapat mengobati kerinduan~😁Hope you like it!-- Februari, 17 - 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sône. | MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang