S : 8

2.6K 278 5
                                    

Cling!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cling!

Bunyi lonceng kecil diatas pintu masuk sebuah coffee shop sukses membuat beberapa pegawai mengarahkan pandangannya pada sosok yang baru saja masuk kedalam coffee shop mereka. Seorang lelaki tampan dan manis melangkahkan kakinya masuk kedalam, berjalan dengan santai kearah counter sambil sesekali melirik kesana-kemari, mencari seseorang yang sudah cukup lama mencuri atensinya setiap kemari.

Jeno, si lelaki manis dan juga tampan itu mendekat kearah counter, tersenyum setelah mendapati sosok yang dicarinya sedang berada didepan mesin kopi yang tak terlalu jauh dari tempatnya berdiri. Jeno berdehem pelan, menetralkan jantungnya yang cukup lumayan berisik saat melihat punggung tegap yang berbalut kaos hitam itu, kemudian berdiri didepan meja kasir dan menelisik setiap menu yang ada dan terpampang disana.

"Kak Lucas, ice vanilla latte satu, choco brownie nya satu, ice cappuccino satu sama biskuit coklatnya yang kaleng medium satu." ucap Jeno setelah menentukkan pesanannya dan memanggil nama kekasih temannya yang bekerja disana. Sang pemilik nama hanya tertawa kecil sambil mengacungkan jempolnya, tanda bahwa dirinya paham pesanan teman kekasihnya.

"Gembul gue kemana?" tanya sipemilik nama, Lucas, sambil tangannya cekatan menghitung dan mengetik pesanan teman kekasihnya dimesir kasir.

"Haechan belum selesai pratikum makanya gue disuruh duluan kesini. Itu pesenan diawal puyanya Haechan, punya gue yang kedua." jawab Jeno seadanya sambil matanya masih fokus dengan si pemilik punggung tegap tadi, sosok yang begitu tampan yang masih ada didepan mesin kopi dan sedang membuat secangkir kopi. Lucas menaikkan satu alisnya, menatap jahil teman dari kekasihnya ini dan mengikuti arah pandang mata Jeno.

"Masih aja naksir diem-diem? Ngomong aja elah! Gue bantuin mau?" goda Lucas diakhiri pertanyaan yang berhasil membuat Jeno membulatkan matanya dan menyilangkan tangannya didepan wajah.

"Jangan ngaco kak Lucas!" ucap Jeno cepat sambil bergegas memberikan kartunya untuk melakukan transaksi pembayaran dengan Lucas. Setelah beres melakukan transaksi pembayaran dengan Lucas, Jeno kembali memasukkan kartunya kedalam dompet.

"Duduk aja dulu, nanti gue anterin pesenan lu." ucap Lucas sambil menilik lagi pesanan teman kekasihnya.

"Gue duduk tempat biasa ya kak Lucas!" ucap Jeno sambil berlalu dari sana dan hanya dibalas acungan jempol oleh Lucas. Jeno mendudukkan dirinya di meja paling pojok dekat jendela, tempat ternyaman yang ada di coffee shop ini karena dekat dengan humifider. Jeno menatap keluar, melihat cukup padatnya jalanan sore hari ini sambil menanti pesanannya tiba.

"Permisi, atas nama Jeno? Satu ice cappuccino dan biskuit coklat kaleng medium satu?" ucap sebuah suara yang sukses membuat Jeno mematung, dirinya sangat paham sekali ini bukanlah suara Lucas, kekasih temannya. Jeno meneguk ludahnya pelan, mengambil nafas panjang untuk mentralkan hatinya.

Sône. | MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang