8- Hari Rabu (2)

401 86 11
                                    

--

Hendery menoleh pada Hyewon, ingin tau reaksi gadis itu. Wajarlah, lagi pedekatean tapi tiba-tiba disamperin cewe yang notabenenya mantan. Gatau juga sih whether Hyewon knows or not kalo Shuhua itu mantannya. Takut aja kalo Hyewon mikir dia bukan satu-satunya. Makanya Hendery rada gugup.

Padahal kalo Hyewon bukan satu-satunya, emang siapa lagi?

Setelah Hyewon selesai melihat Shuhua yang keluar dari bioskop, cewe itu kembali menoleh padanya.

Kenapa juga Hyewon repot-repot ngeliatin Shuhua, sementara Hendery-nya lebih tertarik memperhatikan Hyewon

"Itu tadi, mantan lo ya?" Tanya Hyewon

Hendery berdehem, lumayan gugup lalu mengangguk "kok lo tau?"

"Baru tau tadi. Dikasih tau temen gue"

"Sorry ya, gue belum ngasih tau" Hendery meringis

"Kok sorry sih, lagian gue juga kan ga pernah nanya"

"Kenapa ga pernah nanya?"

Hyewon ngangkat bahu "gatau. Ga tertarik"

"Ga tertarik sama gue?"

Hyewon tertawa melihat Hendery yang berubah cemberut "Ahahaha, bukan. Sama mantan lo. Sama masa lalu lo"

Senyum Hendery sedikit merekah, "Tapi.. gapapa?" Hendery bertanya dengan hati-hati saat Hyewon menyelesaikan tawanya

"Gapapa apanya?"

"Ya itu, gua disamper mantan barusan pas lo di toilet. Gue kudu ngejelasin yang sebenarnya terjadi apa gimana"

"Mm, gue juga pengen tau sih. Tapi nanti aja lo ceritanya. Sekarang beli popcorn dulu yuk"

"Okaaay"

Hendery ingin sekali merangkul Hyewon saat ini. Maka ia mengangkat tangannya, menaruhnya pada pundak Hyewon

Gadis itu menoleh sebentar tapi membiarkan tangan Hendery disana. Mereka berjalan untuk membeli popcorn sementara Hendery tersenyum. Bukan seneng lagi, tapi seneng banget. Yang bersamanya saat ini, yang dibawah rangkulannya, adalah Hyewon. Cewe cantik yang bikin Hendery selalu penasaran dengannya

--

"Gue cukup amaze tadi lo ngga jawab 'terserah' pas ditanya mau makan apa"

Hendery sama Hyewon sudah selesai nonton, sudah keluar bioskop, dan sekarang sedang duduk berhadapan di restoran dalam mall. Menunggu pesanan dua porsi mie merapi pedas

Sebagai cowo, mendapati cewenya tidak bilang 'terserah' dan malah dengan lugas ngomong mau makan dimana, harus bersyukur bro.

Hyewon menampilkan ekspresi agak malu, "kata terserah untuk nentuin mau makan apa itu ngga ada di kamus gue. Gue nih suka makan Hen"

"Oh ya?"

Gadis itu mengangguk "bahkan sebelum gue merasa lapar pun, udah ada list makanan di otak gue yang pengen gue makan"

Tawa Hendery berderai, dan Hyewon memperhatikan cowok yang sedang tertawa lepas itu. Satu komen: cakep.

"Bersyukur dong gue bakal kehilangan salah satu general problem yang dialami cowo biasanya"

Kali ini Hyewon yang tertawa dan gantian Hendery yang memperhatikan. Tuh kan. Hendery jadi makin penasaran sama cewe cantik didepannya


Mereka terus mengobrol sampai pesanannya datang. Hendery sudah selesai bercerita kronologi pertemuannya tadi dengan mantan pacar, lalu Hyewon yang lanjut cerita bagaimana ia bisa tau kalo Shuhua itu adalah mantan Hendery.

"Lo ga kuat pedes Hen?" Hyewon menarik tisu di meja, lalu dengan tiba-tiba mengusap pelipis Hendery yang (mungkin) berkeringat.

Entahlah, Hendery tidak tahu. Tapi perlakuan Hyewon itu tentu bikin Hendery deg-degan. Ia sampai berhenti bergerak, sampai Hyewon selesai dan memanggilnya lagi

"E-eh, iya" katanya setelah tersadar "eh maksudnya engga. Ehm..gue mau pedes, tapi ga kuat. Ngerti ga?"

"Hah?" Dahi Hyewon mengernyit, lalu tertawa. Hendery, ngeliatnya, jadi ikut tertawa

Tapi bener lho, Hendery emang suka pedes. Tapi seringkali tubuhnya bereaksi lebih saat Hendery makan pedes. Dia jadi keringetan, atau mukanya memerah. Atau kalo udah pedes banget, hidungnya jadi berair.

Sekarang pun, Hendery sebenernya ngga ngerasa mie merapi di depannya ini pedes banget. Tapi dahinya keringetan gitu aja. Entah karena memang tidak pedes, atau Hendery yang terlalu fokus dan menikmati waktunya bersama Hyewon, yang membuat pedasnya ngga kerasa

Dan Hendery ingin berterimakasih sama mie-nya. Karena udah bikin dahi dia keringetan. Yang lalu diusap oleh Hyewon. Hehe

--

Hyewon sih bilangnya ngga ada yang pengen dibeli pas ditawarin mau belanja apa engga sama Hendery. Tapi tetep aja dua manusia ini menyusuri setiap lantai mall, masuk ke beberapa toko dan melihat-lihat.

Nah untuk hal ini Hyewon sama seperti cewe pada umumnya. Tertarik sama banyak hal di dalam toko dan suka muter-muterin. Tapi bedanya Hyewon tidak tenggelam pada dunianya sendiri. Ngga gitu aja fokus sama apa yang membuatnya tertarik dan nyuekin orang lain yang lagi bareng sama dia. Which is there someone used to

Hyewon peduli dan asik bareng orang disampingnya. Ngutarain pendapat dan sebaliknya, bikin lelucon dan juga ikut tertawa. Dia juga ikut masuk ke sport station atau toko mainan saat Hendery ngajak dengan senang hati.

Mereka juga jadi lebih deket waktu masang-masangin benda kaya topi, kacamata, bando, atau jepit ke satu sama lain

Ya meskipun sebenernya, itu akal-akalan Hendery aja biar makin lama bareng Hyewonnya. Hendery bahkan nawarin banyak hal, setiap barang yang disentuh Hyewon dengan mata berbinar pasti Hendery tanyain mau dibeli atau engga.

Tapi satu-satunya yang Hyewon terima adalah tawaran untuk beli churros. Katanya jadi laper lagi setelah muter-muter. Pas ditawarin mau makan lagi apa engga Hyewon nolak, katanya mau makan dirumahnya aja dan akhirnya ngajakin balik.

Sadar Heng woy, waktu anda telah habis untuk menahan anak orang.

--

Nah mereka udah nyampe depan rumah Hyewon. Setelah membuka seatbelt dan hendak pamitan, Hyewon nyempetin buat ngerapihin sedikit rambut Hendery di dahi cowo itu. Rada berantakan soalnya dari tadi jendela mobilnya dibiarin kebuka

Rambut Hendery lumayan panjang, dan juga halus waktu disentuh Hyewon

"Lo mau gondrongin rambut emang Hen?" Katanya setelah menarik kembali tangannya dari rambut Hendery

"Engga. Segini segini aja kok. Kalo rada panjang lagi nanti gua potong"

"Ohh" Hyewon mengangguk

"Eh emang lo suka cowo gondrong? Kalo lo sukanya gondrong ya ntar gua gondrongin. Gua siap"

Hyewon jadi tertawa "siap apaa"

"Ya siap buat ngegondrongin. Denger-denger cowo gondrong tuh lebih ribet gitu loh, ngerawatnya harus ekstra"

"Enggaaa..  hahaha gua ga suka cowo gondrong. kaya gini aja udah bagus" tunjuknya ke kepala Hendery

Hendery auto nyengir "makasih, hehe"

"Yaudah gua masuk dulu ya Hen"

"Iya, makasih buat hari ini won, istirahat gih"

"Iya. Lo hati-hati baliknya. Kalo udah nyampe kabarin"

Hendery mengangguk, lalu memperhatikan Hyewon yang membuka pintu mobilnya, keluar, menutup lagi pintu mobil, dan masuk kedalam pagar rumahnya.

Dia lalu menoleh pada spion. Melihat rambutnya yang baru aja dibenerin Hyewon dan jadi senyum-senyum sendiri.

Cewe itu tau ga sih udah berapa kali dia bikin Hendery deg-degan seharian ini?










--

Btw gue pusing dosen gue nagih2 skripsian mulu. Padahal kan yang mau lulus gue, bukan dia. Hihh

A Box Full Of SurpriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang