🍁 Chapter 16

439 95 29
                                    




Yohan jatuh tersungkur begitu saja saat ia akan melangkah kembali ke menara tingkat dua setelah terlibat pertengkaran kecil dengan Hangyul. Ia merasa seperti didorong oleh sebuah kekuatan besar, tapi ketika ia menoleh untuk melihat siapa atau apa yang membuatnya jatuh, ia tidak menemukan siapa-siapa. Hanya ada suasana gaduh bagai badai yang semakin lama semakin menjadi.

“Apa ini?”

Mengajukan pertanyaan dengan pelan, ia berusaha menggunakan kekuatan sihirnya untuk melawan sesuatu yang tiba-tiba kembali menyerangnya. Tapi kekauatan sihirnya seperti tidak berguna sama sekali dan membuatnya berakhir jatuh lagi. Lalu, saat ia bangun dan berniat melawan lagi, lengan seseorang menariknya begitu saja.

“Jangan mencoba untuk mencari masalah, ini bukan sesuatu yang bisa kau lawan dengan sihir.” Itu suara Junho dan memang benar lelaki Cha itu yang dilihatnya saat ia menoleh dan menatap sumber suara.

“Lalu ini apa?”

Yohan mengajukan pertanyaan lain dan Junho menjawabnya dengan endikan tak tahu. “Aku tidak tahu. Tapi ini di luar kuasa sihir.”

“Peri?”

“Sepertinya bukan juga. Apa kau melihat mahluk bersayap itu keluar dari menara mereka?” Junho menjawab dengan sebuah pertanyaan lain di ujung kalimatnya. Ia lalu menunjuk ke arah menara dan kembali mengajak Yohan untuk kembali masuk. Tapi, penyihir Hwang itu tidak langsung beranjak dan malah mengajukan pertanyaan lain. “Kau tahu di mana, Yunseong? Dia ada di dalam menara, kan?”

Junho lantas menggeleng. “Aku tidak merasakan keberadaannya disekitar sini.”

“Kalau begitu, ayo keliling untuk mencarinya.”

“Kau tidak akan menemukannya.” Junho menjawab cepat, lalu melangkah mundur saat angin yang bertiup kencang terasa lebih menekan. “Terakhir aku merasakan keberadaannya di area belakang menara, menuju ke hutan sebelum menghilang.”

“Hutan? Maksudmu, dia masuk ke hutan? Kapan dia melakukannya?”

“Saat kau terlibat pertengkaran dengan Hangyul tadi.”

“Pertengkaran...?”

Yohan tidak menyelesaikan ucapannya, tapi otaknya dengan cepat berkerja untuk memikirkan apa yang terjadi saat itu. Ia bertengkar kecil dengan Hangyul setelah ia dan Minju kembali dari area belakang menara, mengartikan jika Yunseong masuk ke hutan saat...

Menyadari apa yang mungkin terjadi, Yohan segera memutar langkahnya. Niatnya untuk kembali ke menara ia batalkan dan berniat menyusul Yunseong ke dalam hutan. Tapi, gerakannya tidak jadi ia lakukan saat Junho lebih dulu menahan pergerakannya.

“Apa yang kau lakukan, Cha?” Tanyanya terlihat kesal dengan apa yang Junho lakukan. Tapi, penyihir Cha itu terlihat acuh dan malah memasang senyumnya begitu saja. “Seharusnya, aku yang mengajukan pertanyaan itu. Apa yang kau lakukan?”

“Bukan urusanmu.”

“Ya, itu bisa saja bukan urusanku.” Menyahut acuh, Junho terlihat menatap ke arah kekacauan yang semakin menjadi di sekitar mereka. “Tapi menurutmu, kenapa semua kekacauan ini mengarah ke sini? Dan dari semua hal ini, kau adalah satu-satunya yang diserang.”

“Diserang?”

“Tidak ada peri yang berkeliaran dan tidak ada sedikitpun dari kekuatan ini yang mencoba menyerang mereka. Aku—bukan hanya aku, tapi hampir semua penyihir yang berkeliaran di luar, tidak menerima sakit apapun. Semuanya seperti badai biasa, tapi tidak denganmu, Hwang. Menurutmu kenapa kau tiba-tiba jatuh seperti tadi jika bukan karena diserang?”

THE LAST AXELDIAN || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang