🍁 Chapter 35

504 83 40
                                    


Yohan segera melompat turun dari atas pohon yang mengantarnya sampai ke pinggir desa. Menoleh dan menatap pohon itu sebentar, saudara kembar Yunseong itu lalu mengucapkan terima kasih dengan cepat. Selanjutnya, ia langsung berlari memasuki desa—meningglkan pohon itu yang masih menatap setiap langkahnya.

Semakin menjauh dari pohon itu, langkah yang Yohan ambil semakin lebar dan cepat. Ia melewati jembatan kecil sebelum berlari kembali ke arah rumah Minhee—rumah yang paling dekat posisinya dengan hutan. Keadaan di rumah itu terlihat lebih ramai dari sebelumnya—membuat sebuah perasaan was-was masuk begitu saja ke dalam hatinya.

Menghentikan langkahnya sesaat di depan pintu, seekor kupu-kupu dengan sayap hijau datang dan menghampirnya. Kehadiran kupu-kupu itu membuatnya berusaha mengatur napasnya menjadi lebih baik. Setelahnya, barulah tangan kanannya terulur, menekan knop pintu dan membukanya dengan tidak santai.

Semua yang ada di ruangan itu terlihat kaget dengan kehadirannya yang tiba-tiba. Sepertinya, mereka terlalu serius dengan pembicaraan yang sedang dilakukan sehingga tidak ada yang menyadari kedatangannya. Tapi, Yohan tidak peduli dengan semua itu. Ia lebih memilih untuk menatap mereka satu per satu, sebelum tatapannya jatuh pada satu titik yang membuatnya menarik napas lega—sebelum jatuh terduduk begitu saja di atas lantai, bersamaan dengan air matanya yang jatuh.

“Hei Hwang, kau kenapa?”

Pertanyaan itu datang dari ayahnya, tapi Yohan menggeleng saja sebagai jawaban—walau air matanya masih terus mengalir.

“Aku pikir, aku gagal.”

“Kau tidak gagal, sayang. Kau sudah melakukan yang terbaik.” Kali ini, sang ibu yang menjawab. Membuat ia mengangguk saja di tempatnya.

“Kemarilah.”

Suara sang ayah kembali terdengar, tapi salah satu Hwang itu masih pada posisi yang sama. Ia masih duduk di lantai depan pintu rumah Minhee itu dengan tatapan yang tidak berpindah sama sekali. Hal itu membuat yang ia tatap segera beranjak dari duduk dan berjalan menghampirinya. Lalu, saat mereka sudah saling berhadap, kedua tangan orang itu terulur membuat air matanya semakin deras mengalir.

“Yunseong...”

Ucapnya begitu saja dan meraih kedua tangan Yunseong—orang itu—dan menggenggamnya erat. Yunseong balas menggengam tangannya sebelum menariknya untuk bangun dari posisinya saat ini. Setelah bangun, tanpa berpikir dua kali, Yohan segera melepas genggaman tangan mereka dan beralih memeluk erat saudara kembarnya itu. Pelukannya dibalas tak kalah erat oleh Hwang yang lain itu.

“Yunseong, aku minta maaf. Aku minta maaf untuk semua yang sudah kulakukan dan menyakiti hatimu. Aku sungguh takut tidak bisa melihatmu lagi hari ini.”

“Semua sudah baik-baik saja saat ini, tidak akan ada hal buruk yang terjadi lagi. Jadi, perbaiki dirimu untuk menjadi lebih baik juga.”

Jawaban Yunseong membuat Yohan mengangguk. Keduanya lalu melepas pelukan mereka dengan Yohan yang menatap saudaranya itu penasaran.

“Kenapa kau bisa tertangkap saat itu?”

Penyihir aquasera itu mengendik. “Bukan alasan khusus. Itu hanya karena aku yang tidak punya persiapan apapun dan pergi ke sana. Saat pohon itu mengatakan padaku ke mana mereka membawa ibu Minhee, aku bahkan tidak berpikir lagi untuk segera pergi ke tempat yang sama. Bukankah itu sama saja dengan menyerahkan diri pada penjahat. Sihir hitam itu tidak main-main dan jumlah mereka lumayan banyak, tentu mudah saja untuk menangkap satu penyihir putih yang masih berstatus pelajar.”

“Lalu, kau ditahan di sana?”

“Dan disiksa. Tujuannya agar axeldian datang.” Yunseong menjawab tenang kemudian. “Awalnya mereka pikir bahwa menangkap ibu axeldian saja sudah cukup. Tapi, itu tidak sesuai keinginan mereka. Lalu, mereka ingin menangkap pemilik axeldian, sayangnya mereka tidak tahu di mana aku. Tapi, saat aku ke sana, itu terlihat seperti hadiah besar bagi mereka—mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka menangkapku untuk memancing axeldian datang, karena tujuan mereka memang axeldian.”

THE LAST AXELDIAN || HwangMiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang