Happy Reading
"Hyunggg......"
Hoseok terkikik geli. Saat ini, ia sedang melakukan video call dengan Jimin dan Taehyung. Dirinya terlampau bosan ditinggal sendirian diruang keluarga, menunggu Jungkook yang sedang mengantar teman - teman Yewon.
"Kalian belum tidur?" Hoseok berjalan kedapur untuk mencari camilan, lalu dia berjalan kembali menuju halaman belakang. Udara malam hari ini begitu sejuk, ditambah dengan pemandangan langit yang bertabur bintang.
"Belum. Oh, iya. Dimana Yewon, hyung? Aku merindukannya." Balas Jimin. Seketika Hoseok gelagapan, bingung menjawab apa.
"Hyung? Yewon baik - baik saja kan?" Dapat Hoseok lihat Jimin menatapnya serius, dan dia semakin bingung untuk menjawab apa. Tidak mungkin dia memberitahu bahwa Yewon dan Seokjin sedang ada masalah.
"Heii... kau ini kenapa? Tentu saja Yewon sudah tidur, ini hampir tengah malam. Kupastikan Yewon dan Jungkook tidur bersama sekarang, kan hyung? Kekeke...." Hoseok bernapas lega, setidaknya agar Jimin berhenti bertanya.
"Hahh.... kuharap memang begitu. Tae, ada yang ingin kau bicarakan lagi dengan Hoseok hyung? Aku mengantuk." Ucap Jimin pada Taehyung disebelahnya, dirinya sudah tidak bisa menahan kantuknya.
Jimin dan Taehyung memang satu apartemen, hanya berbeda kamar saja. Jimin bilang agar Taehyung terbiasa tidur sendiri, karena dari kecil sampai SHS Taehyung selalu ingin tidur dengan Jimin. Manja.
"Berikan padaku. Kau istirahat sana, besok kuantar ke kamarmu dengan baterai penuh!" Hoseok melihat Taehyung yang tersenyum kotak, ia jadi rindu dengan kelakuan diluar nalar adiknya yang satu ini.
"Jimin-ie sudah pergi. Kau bisa mengatakannya padaku, hyung." Senyum kotaknya hilang begitu saja, digantikan dengan wajah datarnya.
"Ahhh..... akhirnya aku bisa berbicara juga. Dan apa maksudmu? Aku tidak punya hal untuk dikatakan, Tae." Ucap Hoseok seraya memakan keripik kentang kedalam mulutnya, untuk mencegah kecurigaan Taehyung.
"Aku ragu denganmu. Tapi tak apa, toh nanti aku juga tau. Tapi hyung, jika terjadi sesuatu disana beritahu kami. Setidaknya beritahu aku dulu, jangan Jimin." Taehyung benar. Jika sampai Jimin tau kalau Yewon kenapa - kenapa, sudah dipastikan besok Jimin sudah dirumah. Sesayang itulah Jimin pada adik bungsunya.
"Buka pintunya Yewon!!"
"Oppa mohon...."
"Buka pintunya atau ku dobrak, Kim Yewon!!"
Hoseok reflek mematikan sambungan telpon internasionalnya saat beberapa suara teriakan menggema. Dia pun masuk kedalam rumah dan mendapati Yoongi, Namjoon, serta Jungkook didepan kamar Yewon. Bahkan Yoongi dan Namjoon masih memakai jas formalnya, dapat Hoseok tebak mereka baru pulang dari Jeju.
"Ada apa ini, hyung!?" Tanya Hoseok panik.
Yoongi dan Namjoon masih setia mengetuk pintu kamar Yewon dengan keras, sedangkan Jungkook pergi menemui paman Kang untuk mengambil kunci duplikat.
"Apa yang terjadi sebenarnya?" Hoseok bingung mau menjawab apa. Dirinya sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan Yewon.
"Aku tidak tau. Aku baru kembali dari halaman belakang karena Taehyung dan Jimin menghubungiku, dan mereka menanyakan Yewon." Yoongi terdiam, bingung mengatakan apa. Dia khawatir dengan adiknya yang keluar dari kamar Seokjin sambil menangis.
Tunggu.
"Seok-"
"Hyung!! Ini kuncinya." Perkataan Yoongi terputus kala Jungkook datang dengan membawa banyak kunci. Napasnya masih terengah karena dia lari dari gerbang depan, melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us : The Story of My Life
Non-Fiction[Book 2] Hai, Kita bertemu lagi setelah sekian lama, banyak hal yang ingin kuceritakan pada kalian. Setelah kejadian 2 tahun yang lalu, aku rasa hidupku akan lebih tenang. Namun, perkiraanku ternyata salah. Tuhan kembali menguji kesabaranku. Rasanya...