Page 3

152 26 4
                                    

Happy Reading

Yewon berjalan lesu menuju kamarnya. Ia terpaksa pulang sekolah dengan berjalan kaki, karena tertinggal bus. Menelpon Paman Kang pun percuma, ponselnya mati. Juga ia menyesal telah menolak ajakan SinB untuk pulang bersama.

Yewon merebahkan tubuhnya dengan posisi terlentang, dan mata yang terpejam. Pikirannya melayang pada tahun dimana ia masih bisa merasakan hidup yang sempurna, hidup dalam ketenangan, dan hidup dengan rasa kasih sayang yang berlimpah. Tapi itu dulu, berbeda dengan sekarang.

Matanya yang terpejam itu perlahan terbuka. Ia baru ingat jika Sowon dan pacarnya akan mampir, itu yang mereka lakukan selama dua minggu sekali. Sowon hanya khawatir pada Yewon yang sering ditinggal sendiri dirumah mewahnya.

"Sudah jam 4. Kenapa mereka belum kesini, ya? Lebih baik aku mandi dulu." Yewon pun beranjak ke kamar mandi setelah men-charger ponselnya yang kehabisan daya.

30 menit telah Yewon habiskan dikamar mandi, namun telinganya belum mendengar suara keributan sedikit pun. Hanya ada suasana yang lebih mencekam dari biasanya, dan Yewon mulai takut dengan yang namanya kesepian.

Perlahan, ia membuka pintu kamarnya. Kepalanya menyembul dari balik pintu, memastikan tidak ada orang dirumah selain dirinya.

"Ada apa, Yewon?" 

"HUWAAA!!!!" 


Duk




"Astaga!!!"

Yewon terkejut melihat Jungkook yang secara tiba - tiba ada didepannya, membuat kepalanya terantuk pintu dengan keras. Tangannya ia gunakan untuk mengusap keningnya yang memerah, dengan sedikit ringisan keluar dari bibirnya. Sedangkan Jungkook menatap adiknya dengan tampang bodohnya.

"Kau mengagetkanku, Jungkook-ssi!" Seru Yewon.

"Aku tidak mengagetkanmu, aku kan hanya bertanya. Lagipula, apa yang kau lihat?" Tanya Jungkook heran.

"Ti-tidak ada." Jawab Yewon acuh, berusaha untuk tidak menatap kakaknya.

"Baiklah." Setelah beberapa langkah, ia pun berhenti. Kemudian berbalik.

"Oh, iya. Sowon noona tidak jadi kemari, Chanyeol hyung mengajaknya pergi ke rumah orang tuanya. Sepertinya, tidak lama lagi mereka akan menikah. Entahlah." Tanpa mendengar jawaban Yewon, ia pun pergi ke bawah.

"Haahhh...... tidak jadi ya? Sudahlah tidak apa, mungkin lain kali bisa." Yewon pun kebali memasuki kamarnya dengan perasaan hampa.


• ▪ ● ▪ •


Seokjin menghela napas lelah melihat ruang kerjanya yang berantakan. Tadi, ia menyuruh seorang koas untuk mengambil berkas pasiennya. Namun, ia bilang tak menemukannya dan malah ia meminta maaf karena membuat ruang kerja seniornya itu sedikit berantakan. Tapi apa yang ia temukan sekarang? Anak muda jaman sekarang gampang menyerah, tidak seperti dulu.

Ia hendak pergi setelah menutup pintu ruangannya, namun terhenti kala ponselnya bergetar. Ternyata, Sojung yang menelpon.

"Ada apa, Sojung?"

"Maaf jika aku mengganggu waktumu, Seokjin-ah. Aku ingin mengajakmu makan malam bersama, bisakah?" Seokjin mengernyit heran, tidak biasanya sepupunya ini mengajaknya makan malam.

"Baiklah. Aku akan memesan private room di restoran dekat rumah sakit saja, karena aku banyak pekerjaan."

"Tidak apa.  Maaf merepotkanmu."

About Us : The Story of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang