Page 4

148 28 11
                                    

Happy Reading



"Jin-ah!!"

Seokjin menoleh saat seseorang meneriakkan namanya, ternyata Sojung yang memanggilnya. Ia pun langsung menhampirinya.

"Maaf aku terlambat, Sojung-ah." Ucap Seokjin merasa bersalah.

"Tak apa, aku juga baru sampai." Ramah Sojung seraya mempersilahkan sepupunya itu duduk.

"Ada apa? Tidak biasanya kau mengajakku makan malam." Ujar Seokjin to the point.

"Aku tau kau sibuk, Jin-ah. Maafkan aku. Sebenarnya aku memintamu bertemu untuk membahas Chanyeol." Jujur Sojung. Sementara Seokjin mengernyit heran.

"Apa dia berbuat kasar padamu? Atau dia selingkuh darimu?" Memang Seokjin yang mengenalkan Chanyeol, temannya pada Sojung. Jadi, pantas jika Seokjin khawatir karena dia yang mengenalkannya.

"Bukan begitu. Tadi siang, dia mengajakku ke rumahnya untuk makan siang sekalian mengenalkanku pada kedua orang tuanya." Ucap Sojung lesu.

"Lalu, kenapa kau terlihat sedih? Seperti wanita yang dipaksa menikah saja." Canda Seokjin.

"Itu masalahnya. Orang tua Chanyeol mendesaknya agar cepat menikah, dan dia mengatakan jika aku yang akan dinikahinya. Sekarang aku benar - benar bingung, bagaimana menurutmu?" Seokjin mencermati setiap kata yang Sojung ucapkan. Tidak ada yang salah memang, namun ia rasa Chanyeol terlalu terburu - buru.

"Aku terserah dirimu saja. Kalian sudah 2 tahun pacaran, jadi menurutku itu wajar kalau orang tua Chanyeol menyuruhnya menikah. Aku hanya bisa menyarankan bicaralah serius dengannya, katakan padanya apa yang membuatmu ragu, jangan ada yang kau tutupi darinya. Dan aku ingin bertanya satu hal padamu..." Seokjin menggantungkan ucapannya membuat Sojung menatapnya serius.

"Apa yang membuatmu bingung? Apa ada sesuatu yang terjadi?"

"Eeemmm... sebenarnya ada, dan itu sudah cukup lama. 6 bulan yang lalu mungkin? Aku tidak begitu ingat." Sojung kembali memutar ingatannya ke beberapa bulan yang lalu, dimana hatinya diliputi keraguan.

"Selama 6 bulan belakangan ini, aku sering bertemu Chanyeol dengan seorang perempuan. Jika hanya mengobrol biasa, aku tidak akan curiga. Tapi setiap bertemu, perempuan itu selalu menangis dipelukannya. Dari sana, aku mulai meragukannya." Tak terasa, Sojung meneteskan air matanya. Lalu dengan sigap, Seokjin menghapusnya seraya tersenyum.

"Tidak usah menangis. Tenang saja, aku akan membantumu. Lalu, siapa perempuan itu?" Tiba - tiba tubuh Sojung menegang, antara ragu dan takut untuk memberitahu siapa orang itu.

"Janji, kau tak akan marah?" Ucap Sojung ragu. Sementara Seokjin mengangguk mantap.

"Perempuan itu adalah....

















Yewon."




• ▪ ● ▪ •



Ting... tong... ting... tong...



Jungkook berdecak sebal saat bel rumah berbunyi, mengganggu orang saja. Dengan langkah malas, dia pun membuka pintu seraya mengambil ancang - ancang untuk memaki orang yang sudah mengganggunya.

"Tidak bisakah-" Ucapan Jungkook terhenti saat melihat Eunha dan Yuna yang menjadi tersangka orang yang menekan bel dengan brutal.

"Ada apa kalian kemari?" Yuna berdecih melihat perubahan wajah Jungkook yang tiba - tiba berubah ramah.

About Us : The Story of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang