Page 8

113 22 4
                                    

Yo! Yo! Yo!

Aku comeback guysss.... maapkan aku yang jarang banget update🙏. Pengen banget double up, cuma ya gimana yaaa... mungkin nanti kalo viewsnya udah 1K aku bakal double up!!!

Jangan lupa vote, follow, sama comment yaa👌👌

Stay health everyone👐





Happy Reading

"Apa maksudnya ini, dokter Kim?"

Seorang pria paruh baya meletakkan kertas digenggamannya sedikit kasar seraya menatap serius pemuda dihadapannya. Bagaimana tidak? Pagi tadi, ia sudah disuguhkan dengan Seokjin yang sudah duduk manis di sofa ruangannya.

Dan ia lebih terkejut lagi dengan surat pengunduran diri yang Seokjin bawa. Bukannya melarang, tapi ia tau betul bagaimana perjuangan Seokjin untuk masuk ke dunia kedokteran.

Berbeda dengan Seokjin, ia sudah sangat yakin dengan keputusannya. Mungkin, ini saatnya untuk Seokjin menjalani kehidupannya. Adik - adiknya lah yang terpenting, juga ia ingin lebih dekat lagi dengan saudaranya yang lain, terutama Yewon.

"Ya. Saya ingin mengundurkan diri." Ucap Seokjin dengan penuh keyakinan. Sementara kepala rumah sakit hanya terdiam, mencoba mencari gurat keraguan di matanya. Namun nihil.

"Pikirkan baik - baik, Seokjin. Karir yang kau tempuh selama ini tidak mudah, dan kau akan membuangnya begitu saja!?" Sang kepala rumah sakit, dr. Kang menggeleng tak percaya.

"Maafkan aku, dokter Kang. Tapi keputusanku sudah bulat, aku juga mempunyai kewajiban lain. Aku harus menjalankan kehidupanku yang lain bersama adikku." Seokjin mencoba memberikan pengertian pada atasannya ini.

"Haahhh..... baiklah Seokjin, aku mengizinkanmu. Tapi jika kau ingin kembali lagi ke sini, tanganku terbuka lebar untukmu." Ucap dokter Kang disertai senyuman manisnya, dan Seokjin lega akan hal itu.

"Terima kasih, samchon."

Kini, saatnya untuk Seokjin melanjutkan kinerja kedua adiknya pada perusahaan peninggalan Sang ayah. Juga memulai kembali dengan perannya sebagai kakak.

. • ▪ • .



Mansion Kim
21.47 KST

Rumah terasa menakutkan saat Yewon sendirian di rumah, ia hanya bisa termenung di balkon kamarnya sembari menatap halaman rumahnya. Terkesan membosankan memang, tapi apa boleh buat jika Yewon suka.

Paman Kang dan bibi So sudah pamit pulang, karena jam kerjanya hanya dari pukul 5 pagi sampai pukul 9 malam. Maka dari itu, Yewon sangat malas untuk keluar kamar.

"Cckkk." Yewon berdecak sebal saat teh macha kegemarannya habis. Namun, matanya tak sengaja melihat sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan gerbang rumah.

"Tidak biasanya Seokjin oppa pulang, masih ingat rumah ternyata." Dengan langkah malas, Yewon segera pergi ke depan rumah. Kemudian membuka gerbang rumahnya perlahan.

Setelah mobil kakak pertamanya itu sudah masuk, ia pun kembali mengunci gerbang.

"Yewon-ah!" Langkah Yewon terhenti saat sebuah suara memanggilnya.

About Us : The Story of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang