Page 9

104 17 6
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir dan Batin❤

Maaf jika aku punya salah sama kalian, mohon dimaafkan ya?🙏

Aku sengaja up part ini hari ini, supaya kalian nggak kesepian ya... walaupun nggak mungkin😅

Happy 1K views🎉🎉
Sesuai janjiku, part ini DOUBLE UPDATE yaa...

Jangan lupa vote, follow, dan commentnya!!!









Happy Reading



Seokjin menatap satu persatu adiknya yang kini tengah duduk berhadapan seraya menatapnya takut. Karena jika Seokjin marah, ia lebih menakutkan daripada Yoongi yang selalu marah setiap hari.

Setelah mendengar teriakan Seokjin, kemudian mereka diminta untuk duduk di sofa ruang keluarga. Bahkan Namjoon dan Yoongi yang sedang tidak ada di rumah ikut hadir walaupun dengan vidcall, Jimin dan Taehyung sengaja tidak dihubungi agar mereka dapat fokus pada kuliahnya.

"Selama aku tidak di rumah, adakah dari kalian yang masuk ke kamarku tanpa izin!?" Semuanya terdiam. Entah memang tidak ada atau ada.

"Tidak ada yang menjawab? Kalian tau kan apa kegunaan dari benda ini!? Bagaimana jika benda ini sudah dari dulu ada di kamarku!?!" Seokjin menggeram marah seraya memperlihatkan benda berukuran kecil yang sudah tidak berupa, hancur.

"Semua yang kita punya hilang seketika." Yewon dan Jungkook membulatkan matanya.

"A-apa maksudmu, hyung?" Ucap Jungkook terkejut.

"Ya, itu benar. Aku, Yoongi hyung, dan Hoseok hyung sering membahas masalah perusahaan appa di kamar Seokjin hyung. Karena semua berkas - berkas penting perusahaan ada di kamarnya, juga Seokjin hyung yang harus mengetahui semua masalah." Namjoon membantu menjelaskan saat ia melihat wajah kakak pertamanya yang tidak bersahabat.

"T-tapi kan kalian sering tidak di rumah, bagaimana bisa-"

"Ada suatu hal yang belum bisa kami katakan padamu, Yewon. Jika waktunya tepat, kami akan memberitahumu." Hoseok tersenyum seraya memandang Yewon tenang.

"Kenapa hanya aku? Apakah... Jungkook oppa tau? Atau bahkan Jimin oppa dan Taehyung oppa juga sudah tau!? Jadi di sini hanya aku yang tidak tau apapun!? Jawab aku oppa!?!" Yewon berdiri dengan menatap tajam kakak - kakaknya.

"Bisakah kau tenang, Kim!! Kita sedang membahas mengenai alat ini, tidak bisakah kau tenang sedikit!?" Bentak Seokjin. Emosinya sungguh tidak terkendali saat ini, ada seseorang yang ingin mempermainkan keluarganya.

"Sudahlah, hyung! Yewon-ah, lebih baik sekarang kau istirahat di kamar. Besok masih sekolah kan?" Ucap Yoongi di seberang sana.

"Yak, hyung! Besok aku juga kuliah, kenapa hanya Yewon yang kau suruh tidur?" Protes Jungkook.

"Kau kira aku tak tau jadwalmu? Besok kau masuk siang, sedangkan Yewon pagi." Jungkook menghela napas kesal, padahal matanya sudah berat.

"Iya. Aku tetap di sini."

"Tapi-"

"Tidak ada tapi - tapian. Istirahat sana! Masalah ini biar kami yang urus." Mendengar perkataan Seokjin, ia pun mengangguk.

Yewon tidak ingin hubungannya dengan para kakaknya kembali renggang, maka dari itu ia menurut saja. Menguping? Tentu saja itu ide yang buruk. Kini, ia hanya berbaring dan menatap langit kamarnya. Bingung melakukan apa, padahal malam sudah sangat larut.

About Us : The Story of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang