10

187 31 27
                                    

Yuhu~ Annyeong, selamat malam minggu

Seperti biasa waktunya bertemu Taein couple.

Jangan lupa Vote dan komentarnya ya.

Happy reading~

:::::::

Wheein menatap padang rumput didepannya. Semilir angin menerpa wajah dan tenda kemahnya. Membuat Wheein tersenyum senang. Dia tidak pernah merasa sebebas ini sepanjang hidupnya. Bebas tanpa ada gangguan orang lain terutama pekerjaan. Walaupun kesenangan saat ini didapat karena dirinya yang mendapat hukuman akibat pertengkarannya dengan Lee Rang dan teman-temannya.

Awalnya Wheein tidak bisa menerima hanya dirinya yang dikenakan hukuman 1 minggu tidak masuk kerja dan pemotongan gaji, sedangkan Lee Rang tidak sama sekali. Tapi setelah memutuskan menghabiskan waktu berkemah, 3 hari yang sudah dilalunya terasa menyenangkan. Walaupun sesekali dia masih memikirkan bagaimana keadaan kantor saat ini. Apakah semua orang sudah melupakan tentang dirinya? Wheein berharap sekembalinya dirinya ke kantor semua sudah kembali seperti semula. Tidak akan ada yang tertarik dengan dirinya.

Wheein menoleh ke samping ketika ponselnya berdering. Dari orang yang sama meneleponnya sejak dua hari yang lalu. Nama Manajer Park tertera dilayar ponsel itu. Seandainya pria itu menelepon Wheein tanpa ada masalah yang menimpa wanita itu, sudah dipastikan tidak perlu berpikir bagi Wheein untuk menerima panggilan itu. Tapi Wheein sadar Robin pasti menghubunginya karena masalah pertengkarannya.

Wheein malu dan takut Robin marah padanya karena sudah merusak citra Divisi Design&Art yang selama ini tidak pernah ada masalah antar karyawannya. Pikiran negatif lebih menguasa pikiran wanita itu. Dia berpikir bisa saja Lee Rang sudah menemui Robin dan memanipulasi kebenarannya.

Wheein tidak tahu bagaimana harus menghadapi Robin dikantor nantinya. Dia sudah tidak punya muka di depan pria yang disukainya itu.

Berbeda dengan Wheein yang terlihat menikmati waktu hukumannya, Robin justru terlihat gelisah. Dia berdiri didepan rumah Wheein. Mencari keberadaan wanita itu.

Robin khawatir dengan keadaan Wheein. Dia menyesal tidak berada dikantor saat itu karena sebelum kejadian itu dia pulang lebih cepat karena dia ada perjalanan dinas ke luar kota. Dan ketika dia mengetahui berita itu, dia sudah berniat untuk pulang lebih cepat. Namun sayangnya pekerjaannya belum selesai. Alhasil dia hanya bisa menghubungi Wheein. Tapi wanita itu tidak sekalipun menerima panggilannya.

Sampai pada akhirnya dia bisa pulang, dia segera mencari informasi alamat tempat tinggal Wheein namun yang ditemuinya sekarang adalah seorang pria muda yang sedari tadi menatapnya seperti alat scanning.

"Noona tidak mengangkat ponselnya lagi?" tanya Minhyuk pada Robin.

Robin menurunkan ponselnya dari telinganya dan mengangguk pada Minyuk. Pria muda itu sudah mengatakan Wheein pergi berlibur, namun tidak tahu kemana tepatnya wanita itu berlibur.

"Apa kau yakin dia pergi berkemah?" tanya Robin.

ONLY TWO FLOORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang