Holla~
Akhirnya aku kembali. Maaf ya kemarin gak bisa update, karena memang lagi demam dan pusing, gak sanggup natap layar laptop atau handphone lama-lama. Hari ini sudah mendingan. Tapi masih harus banyak istirahat.
OK gak mau banyak curhat lagi, selamat membaca dan jangan lupa VOTE dan KOMENTAR ya.
:::::::
Hari ini Wheein membawa cukup banyak barang. Laptop dan beberapa berkas untuk meeting dengan klien dari Jepang. Dia tidak sempat mengerjakan bahan meeting dikantor karena mengurus proyek Lee Rang, Wheein hanya punya waktu mengerjakannya di rumah. Dia menggunakan tas ransel untuk membawa semuanya dan totebag ditangannya.
Ketika sampai didepan gerbang, Wheein heran menatap banyak barang-barang di luar gerbang rumah.
"Noona," panggil Minhyuk, cucu halmonie pemilik rumah sewaannya yang tinggal dilantai satu.
"Oh, Minhyuk-ah," balas Wheein pada pria berseragam sekolah itu. "Ini barang-barang siapa?" tanya Wheein.
"Oh, sudah ada yang menyewa lantai dua. Aku belum bertemu dengannya. Tapi kata halmonie, dia pekerja kantoran seperti noona."
Wheein mengangguk mendengar penjelasan Minhyuk. Dia tidak begitu peduli dengan pekerjaan penyewa baru itu. Hanya saja dari barang-barang yang dilihatnya sekarang, sepertinya penyewa baru itu bukan orang biasa. Barang-barangnya saja bermerek dan mahal. Yang Wheein heran, kenapa dia menyewa di daerah sempit dan murah jika memang dia bisa membeli barang-barang mahal.
"Noona akan berangkat kerja?" tanya Minhyuk memecah lamunan Wheein. "Oh, ya," jawab wanita itu kembali fokus pada Minhyuk.
"Ayo kita jalan bersama ke halte."
Keduanya pun berjalan beriringan menuju halte. Tidak ada pembicaraan yang berarti diantara mereka. Namun Minhyuk yang lebih banyak bicara.
"Ini untuk noona," ujar Minhyuk tiba-tiba menyodorkan sebotol susu pada Wheein.
"Aku membawa lebih hari ini," lanjut pria itu terlihat canggung karena Wheein tidak kunjung menerimanya.
Wheein menggelengkan kepalanya. "Tidak. Buatmu saja. Kau masih dalam masa pertumbuhan, harus banyak makan dan minum yang bergizi." Wheein menepuk-nepuk lengan Minyuk dan melanjutkan, "Oh! Busnya sudah datang. Aku duluan Minhyuk-ah." Wheein langsung berlari ke halte ketika bus biru yang melewati halte dekat kantornya sudah datang. Dia lupa waktu tadi karena barang-barang milik si penyewa baru itu.
Wheein berlari cepat beberapa detik sebelum pintu bus tertutup. Dengan napas terengah, Wheein masuk dan men-tap kartu electroniknya. Lalu duduk di kursi belakang.
Wheein menyentuh perutnya yang tiba-tiba berbunyi. Dia lapar. Karena terlambat bangun lagi, tadi dia tidak sempat membuat sarapan. Wheein pun mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi pengelola keuangannya. Memeriksa apakah hari ini dia punya uang lebih untuk digunakan membeli sarapan.
"Oh, syukurlah," gumamnya ketika tahu dia punya uang lebih untuk digunakan hari ini. Dia akan membeli roti dan kopi di cafe seberang kantor nanti.
:::::::
Tae terus menerus menatap jam tangannya. Dia terlambat ke kantor hari ini karena terlalu lelah kemarin malam dia jadi terlambat bangun juga. Sebenarnya bukan masalah besar baginya terlambat beberapa menit seperti sekarang. Tapi tidak jika hari ini Direktur Utama datang.
Sangat tidak etis rasanya ketika atasannya itu datang, sedangkan mejanya masih kosong. Terkadang dalam situasi seperti ini, Tae sangat berharap ruangan Divisi Keuangan tidak disamakan lantainya dengan ruangan Direktur mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY TWO FLOORS
RomanceDi dalam perusahaan CROTEC.Inc ada 3 tingkatan kasta status karyawannya. Mulai dari Kasta 1 - Divisi Keuangan. Kasta 2 - Divisi IT. Lalu terakhir dan terendah Kasta 3 - Divisi Design&Art dan Divisi Operasional. Sebagai karyawan kasta terendah, Jung...