Holla,
Karena sekarang hari sabtu, maka waktunya bertemu Tae dan Wheein
Happy reading dan jangan lupa vote dan komentarnya ya. Vote chapter kemarin menurun. Semoga kali ini naik lagi ya.
:::::
Dulu, ketika masih berada dibangku sekolah, Tae pernah menyukai seorang gadis yang sangat populer karena kecantikannya dan juga karirnya yang seorang model majalah yang sangat populer dikalangan muda. Jalan Tae untuk mendekati gadis itu terlanjur mulus karena selain Tae yang juga populer sebagai murid yang sering menjuarai perlombaan, gadis itu sendiri terlihat menyukainya juga.
Tapi dikarenakan terlalu mudahnya mendekati gadis itu, disaat Tae punya kesempatan untuk mengajak gadis itu berpacaran, saat itu juga Tae kehilangan rasa terhadap gadis itu. Perasaan awal yang begitu mudah muncul ternyata begitu mudah juga hilangnya.
Kejadian yang hampir sama terjadi kembali padanya. Dia begitu mudah menyukai salah satu karyawan wanita di tempat kerjanya bahkan disaat semuanya hanya salah paham sejak awal. Tae merasa begitu mudah menyukai seorang Jung Wheein. Hanya saja kali ini jalan Tae tidak semulus sebelumnya. Wheein tidak sama dengan gadis yang disukainya dulu. Wheein cenderung pendiam, tidak populer, dan yang terburuk wanita itu ketakutan setiap melihatnya.
Tae juga berpikir karena terlalu mudah menyukai Wheein, maka perasaannya pun akan mudah juga hilang. Tapi setelah tahu wanita mungil itu ternyata berada dalam lingkungan kerjanya, perasaan itu justru semakin menjadi-jadi. Dia penasaran dan ingin tahu semua tentang wanita itu. Karena itu, seperti inilah dia sekarang. Mengemudi dengan kecepatan sedang, mengikuti bus yang baru saja membawa Wheein. Tae mengikuti wanita itu.
Disetiap pemberhentian halte, Tae juga ikut berhenti, tidak peduli dengan beberapa pengendara lain yang marah padanya karena berhenti sembarangan. Hal itu dilakukannya karena dia tidak tahu Wheein akan turun di halte mana. Hingga akhirnya Tae melihat Wheein turun di halte Sinchon.
Wheein terus berjalan ditrotoar jalan dengan Tae yang masih mengikuti dengan mobilnya. Pria itu mengemudi seperti siput. Sangat pelan dan untungnya suara mesin mobilnya tidak berisik. Jadi wanita itu tidak menyadarinya. Namun ketika Tae melihat Wheein mulai memasuki jalan yang hanya muat satu mobil saja, Tae ragu harus kembali mengikuti dengan mobilnya.
Tae berhenti tepat di depan gang itu. Sangat sepi dan penerangan jalan kurang. Dia khawatir bagaimana bisa wanita itu berjalan dengan santainya di jalan seperti itu. Bahkan Tae tidak melihat seorang pun ada disana selain wanita itu.
Tae menghela napas. Dia mengedarkan pandangannya kesekitar jalan itu. Dan ketika dia melihat plang minimarket 24 jam, Tae segera melajukan mobilnya lagi. Dia masuk kepelataran parkir minimarket itu. Seorang petugas parkir menuntunnya untuk parkir. Setelah parkir, Tae langsung keluar dan berjalan sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya.
Tae memberikan uang itu pada petugas parkir yang akan protes karena menyadari Tae parkir disana bukan sebagai pengunjung minimarket. Tapi setelah memberikan uang itu, Tae tidak mendapati ada yang menghalangi jalannya.
Dengan kaki jenjangnya, Tae berlari memasuki jalan yang Wheein lalui tadi. Dia sudah kehilangan jejak wanita itu. Tapi Tae tampak tidak ingin menyerah. Dia mencari ke segala jalan dan gang sempit disana. Tapi dia tidak menemukan Wheein lagi.
"Apa dia sudah sampai dirumahnya?"
"Atau jangan-jangan terjadi sesuatu dengannya."
Tae terlihat sangat khawatir. Dia harus memastikan wanita itu benar sampai dirumahnya dengan selamat, barulah dia bisa pulang dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY TWO FLOORS
RomanceDi dalam perusahaan CROTEC.Inc ada 3 tingkatan kasta status karyawannya. Mulai dari Kasta 1 - Divisi Keuangan. Kasta 2 - Divisi IT. Lalu terakhir dan terendah Kasta 3 - Divisi Design&Art dan Divisi Operasional. Sebagai karyawan kasta terendah, Jung...