sembilan belas

5.2K 491 73
                                    

Jay bergerak gelisah sambil menatap layar handphone, saat beberapa rencananya hari ini untuk mengajak Jungwon pergi batal karena ternyata Jungwon sedang ada latihan dadakan untuk perlombaan taekwondonya. Jay tidak bisa menyuruh Jungwon untuk bolos, sudah cukup. Dia tidak mau si manisnya terkena masalah lagi.

Jay bisa saja mengajak Jungwon pergi selepas dia latihan. Tapi Jay tidak mau, dia takut jika Jungwon terlalu lelah.

Sunghoon yang melihat gelagat Jay mulai menyenggol bahunya. Menyuruhnya kembali fokus bermain uno.

"Gua udahan dulu ya? Gua ngeblank banget, mau cabut aja lah."

Heeseung dengan cepat menarik pintu disebelahnya agar tertutup rapat dan Jay tidak bisa pergi.

"Tumbenan kek sad boy lu, kenapa?"

Pertanyaan Heeseung membuat Jay menghela napas panjang lalu mendudukan dirinya di sebelah Heeseung sambil menyenderkan bahunya ke tembok.

"Kangen Aksa." Sontak Sunghoon dan Heeseung tertawa keras sambil memukul pelan meja yang ada dihadapan mereka.

"Gua serius sial. Akhir-akhir ini dia ga bisa di ganggu. Latihan teros latihan teros, ah males." Jay menopang dagunya malas.

"Ajakin makan aja pulang latihan. Makan aja jangan lu ajak ngemall bisa sakit ntar anak orang."

"Dih flat banget bang."

"ANAK ORANG CAPEK LATIHAN YA JANGAN DI AJAK NGEMALL BEGOOO..." Heeseung menoyor kepala Jay disusul tawa Sunghoon yang keras.

"Yaudah ikutin aja katanya bang Hesa, mumpung lagi musim hujan gini lu ajak makan bakso kek." Sunghoon mengangguk-angguk membuat Jay langsung setuju.

"Aksa tunggu dimas~" Jay berlari keluar kelas dengan sedikit drama terbentur pintu karena sangking semangatnya.

"Tolol."

"Malu-maluin."

.

Jungwon baru saja selesai latihan. Berjalan pelan menuju tempat ganti sambil mengeringkan rambut yang sedikit lepek karena keringatnya.

Disepanjang jalan menuju ruang ganti, Jungwon juga baru ingat, mamanya tidak bisa menjemput dan Sunoo juga lagi ngapel bareng Ni-Ki. Membuat Jungwon mencebik malas karena mau tidak mau dia harus menggunakan aplikasi ojek online.

Sungguh dia malas sekali.

Tanpa dia ketahui sedari tadi Jay menunggu di sebrang lapangan sambil memperhatikan Jungwon berjalan malas.

Jungwon sudah selesai berganti baju dikejutkan dengan sesosok orang yang berdiri menjulang didepan ruang gantinya. Membuat Jungwon menjatuhkan pukulan karena sungguh demi apapun Jungwon reflek.

"Astaga sa.. aku bukan om-om kenapa di tonjok?" Jay meringis pelan mengusap pipinya yang nyeri karena terkena pukulan dari sang manis.

"Y-ya kamu ngagetin sih astaga, sakit kah? Ih maaf banget itu berdarah dikit, sini ikut aku sini aku obatin pake obat merah." Jungwon buru-buru menarik tangan Jay untuk mengobatinya.

Tapi Jay balik menarik Jungwon hingga dahi Jungwon membentur pelan dada bidang Jay, membuat keduanya berada diposisi berpelukan.

"Ga usah di obatin, ga sakit kok." Ucap Jay disela-sela memeluk Jungwon.

Jungwon mendorong tubuh Jay hingga pelukan mereka terlepas. Memperlihatkan pipi Jungwon yang sedikit memerah karena perbuatan Jay barusan.

"Hm.." Jungwon berdehem pelan membuat Jay tersadar dari lamunan sesaatnya.

"Ayo pulang, sekalian mampir buat makan yuk?"

Jungwon tersenyum lalu dibawa tubuhnya ke rangkulan Jay dan berjalan meninggalkan lokasi latihan Jungwon.

.

Didalam mobil terciptalah keheningan mendadak. Jungwon fokus memperhatikan layar handphone sedangkan Jay menyetir dengan satu tangan kanannya dengan tangan kiri mengusak-usak pelan surai hitam Jungwon.

Jungwon sebenarnya sedang melihat beberapa rekomendasi cemilan yang akan dia beli sebelum pulang nanti, mendadak buyar karena perlakuan yang Jay lakukan berulang-ulang. Jantung jungwon berdegup kencang dan sepertinya pipinya mulai memanas karena salah tingkah.

Setelah 15 menit terjebak dalam keheningan dan salah tingkah, akhirnya mereka sampai di warung bakso sebrang jalan.

"Minumnya apa?" Tanya Jay to the point.

"Samain sama kamu aja." Jawaban Jungwon membuat Jay mengangguk lalu pergi memesan pesanan mereka berdua.

Jay kembali sambil tersenyum simpul memperhatikan Jungwon dengan kepala yang ditumpukan dengan jaket miliknya. Jay mulai mengusak surai rambut Jungwon membuat Jungwon mendongak sedikit dengan mata membelalak lucu.

"Tau ga?" Pertanyaan Jay menggantung membuat Jungwon membenarkan posisi duduknya menghadap Jay.

"Apa?"

"Kamu serotonin boost ku." Ucapan Jay sedikit cheesy tapi Jungwon suka.

"Sa?"

"Hm?"

"Kamu mau kan jadi serotonin boost ku untuk seterusnya?"

Sumpah demi apapun Jungwon merasa hari ini sangat melelahkan tapi juga sangat membahagiakan untuknya.
























-kkeut-

Finnaly, akhirnya selesai juga😭 maaf ya kalau ga sesuai sama ekspetasi kalian. Karena ini book pertamaku di wp, jadi aku masih belajar.

Makasih buat kalian yang mau luangin waktu baca + votement di book dimsa ini🥺

Aku juga lagi mikirin beberapa ide yang mendadak muncul wkwkwk, soon ya kalau ada niat aku bakalan bikin book baru dengan ship-ship lain~

DIMSA || JAYWON [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang