sebelas (spesial sungjake)

3.1K 441 39
                                    

Dua jam, sudah dua jam Jake menunggu pacarnya keluar dari ruang komitee. Seharusnya dia menurut perkataan Sunghoon yang menyuruhnya pulang duluan daripada menunggu Sunghoon mengurus proposal lombanya.

"Punya pacar sibuk banget. Sibuk lomba sama sibuk tebar pesona. Halah." Jake mulai menggerutu sendiri.

Tanpa disadari Sunghoon sudah berdiri sambil tersenyum agak jauh didepan Jake. Sunghoon dengar semua yang dibicarakan Jake.

Sunghoon tidak protes dengan ucapan Jake. Semua itu benar. Dia masih suka tebar pesona ke seluruh sekolah. Alasannya sih simpel. Dia cuma pengen liat ekspresi Jake kalo lagi cemburu.

Manis kalo cemburu katanya.

"Sibuk bucinin kamu juga nih."

Jake tersentak sambil mendongak melihat Sunghoon yang tiba-tiba sudah didepannya.

Jake kesel. Dia ga bisa marah kalo Sunghoon udah senyum. Padahal tadi dia udah menyiapkan beberapa kata omelan karena menunggu Sunghoon yang terlalu lama.

"Pulang langsung?"

"Ke cafe dulu. Aku mau ngomong." ucap Jake to the point.

.

"Mau apa?" Tanya Sunghoon kepada Jake ketika mereka berdua masuk kedalam cafe dekat sekolah mereka.

"Latte."

Sunghoon mengangguk lalu meninggalkan Jake untuk memesan pesanan mereka.

Kalau seperti ini Jake biasanya suka nostalgia sendiri disaat pertama kali dia kenal Sunghoon. Dari mulai Sunghoon tak sengaja salah tempat duduk dimeja Jake.

Padahal dulu kalau diingat-ingat dia anti banget sama trio social butterfly itu. Malah sekarang kena karma sendiri entah bagaimana dia bisa menerima seorang Arsa Aryaka (Sunghoon) menjadi pacar pertamanya ini.

"Nih. Tumben banget ngajak ke cafe? Biasanya kalo pulang telat gini langsung minta dianter kerumah."

"Kangen quality time berdua sih."

Sunghoon terkekeh dengan keras saat mendengar perkataan Jake.

Pacarnya ini aneh. Padahal tiap malem juga dia bakal pergi kerumah Jake buat ngapel. Tapi sempet-sempetnya si Jake bilang 'quality time'.

"Vin, kamu itu pinter fisika, kimia, matematika tapi kamu ga pinter ngeles? Kenapa sih kenapa? Cerita sini sama pangeran."

Jake membuang mukanya terlebih dahulu sebelum menjawab.

"Hhh aku pengen nanya ke kamu. Jay kalo kumpul sama kamu keliatan ngegalauin Jean ga?"

"Ya iya lah. Tu orang gila banget sih segala pake ide gila itu. Tau sendiri resikonya gimana." Sunghoon dengan cepat menjawab Jake sambil membenarkan posisi duduknya.

Jake diam.

"Ikutin alur aja Vin.. rencana Jay walaupun agak gila tapi keren. Pokoknya serahin semua ke Jay." kata Sunghoon.

"Tapi pihak sana udah tau juga rencananya? Kasian kalo ga tau.."

.

"Ntar malem harus mampir bawa es krim. Ga mau tau." ucap Jake setelah turun dari motor Sunghoon.

"Iya mampir kok. Sekalian minta ajarin matematika. Besok ulangan harian soalnya."

Jake mendecak dan tak sadar memelototi Sunghoonnya itu.

"Paling kamu nanyain masalah matriks lagi, matriks teros sampe aku bosen huh. Yang lain kek."

"HAHAHA IYA UDAH ngga jadi nanya matematika deh. Mau peluk aja biar semangat. Udah sana masuk cepet hush!" Kata Sunghoon sambil membuat gestur tangan menjauh.

"Ga ku bukain pintu ntar malem." ucap Jake sebelum meninggal Sunghoon sendirian yang tengah tertawa terbahak-bahak.














Tbc.

Wdym? Tim sungjake/jakehoon? Aku sih sungjake ahahah kawal sungjake hingga akhir.

DIMSA || JAYWON [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang