"Hoi. Anak kecil yang Yedam hyung gendong tu anak baru?"
Yang diajak bicara mengangguk.
"Nempel banget, ne. Udah siang, anak itu gak capek?"
"Mollayo,"
Haaah.
Kedua anak kecil yang tengah saling mengobrol itu menghembuskan napas mereka jengah. Mereka tampak lesu. Padahal beberapa saat lalu mereka baru selesai makan siang.
Asahi yang merasa ada yang aneh dengan dua anak bernama Yuri dan Zutto itu pun mendekat. Ia menatap objek yang sama dengan objek yang tengah dua anak tadi tatap.
Yedam dengan anak baru yang ia tau bernama Hikaru digendongnya.
"Kalian sedang apa?"
Yuri dan Zutto pun menengadahkan kepala mereka.
"Kami ingin main dengan Yedam hyung. Tapi sepertinya, anak kecil itu tidak mau lepas dari gendongan Yedam hyung," ujar Zutto yang diangguki setuju oleh Yuri.
"Ajak main aja anak kecilnya sana," ujar Asahi menyarankan.
Zutto dan Yuri saling bertatapan. Berdiskusi melalui tatapan mereka.
"Yaudah iya,"
Zutto akhirnya bangkit dari duduknya, pun Yuri. Mereka berjalan mendekati Yedam yang sedang ada di luar ruangan. Sesekali terlihat mengobrol dengan anak kecil di dekapannya.
"Oppa.."
Yedam menoleh saat ia mendengar suara Yuri. Niatnya ingin menyejajarkan tinggi dengan Yuri, namun Hikaru bergerak-gerak, seolah tak mengizinkan Yedam melakukannya.
"Hey, adik kecil. Ayo turun dan bermain dengan yang lain! Apa kau tidak lelah terus-terusan berada di gendongan Yedam hyung?"
"Yedam oppa yang lelah, ne.." ujar Yuri menyahuti perkataan Zutto.
Entah Hikaru mengerti atau tidak perkataan dua anak itu, ia tak peduli. Ia justru semakin erat memeluk Yedam. Benar-benar tak ingin turun.
Yedam hanya tersenyum. Jika boleh jujur, punggungnya sudah agak pegal. Sejak pagi hingga siang, Hikaru benar-benar tak ingin lepas darinya.
Sejarah bekerja di pra-sekolah, baru kali ini ada anak yang mudah dekat dengan Yedam sampai-sampai tak ingin jauh dari Yedam.
Melihat Zutto dan Yuri yang memasang wajah sedih, Yedam pun ikutan membujuk Hikaru.
"Eh, iya. Main sama Zutto hyung sama Yuri noona. Mereka punya banyak mainan lho di dalem. Hikaru mau?"
Hikaru menggeleng ribut.
"Oh, namanya Hikaru. Dia orang jepang?" tanya Zutto. Mengingat dirinya juga orang Jepang. Lahir dan tinggalnya di South Korea tapi.
"Ku rasa begitu," jawab Yedam.
Set
"Ayo, Hikaru! Turun! Aku punya boneka lho!"
Yedam terkejut saat Yuri meraih kaki Hikaru yang terbalut kaos kaki dan menarik-nariknya. Sedangkan Zutto, ia berkacak pinggang.
"Hikaru tu cowok. Masa main boneka?"
Tak ingin kalah, Yuri pun menyahutinya. "Biarin. Kan dedek dedek biasanya suka main boneka. Emang kamu engga?"
"Enggak ya! Yoshi daddy punya kotak isinya robot sama mobil-mobilan, terus bilang kalau itu mainan Zutto. Wleee,"
"Ah, kan kamu. Sapa tau Hikaru suka boneka dan pesta teh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
•Young• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔
Fanfiction"Pa, Hikaru mau mama." . . . ➷ - b×b - misgendering - bhs semi baku