BAB VII

104 110 6
                                    

Hari demi hari, aku semakin dekat dengan Elmaira, ku harap dia nyaman di dekatku.
Sekarang waktu ku tersita hanya untuk Elmaira.

3 minggu kemudian, tepat nya di hari sabtu, aku berencana ingin bermain skate board, karena sudah lama aku tidak bermain.

Suara telfon*

"Halo Jul, ada apa?" Tanya ku,

"Jadikan hari ini, nge Skate," ucap Julio,

"Jadi dong, nih baru pulang sekolah, lagi otewe," ucap ku,

"Ok deh, aku tunggu," balas Julio.

"Akhir nya main skate lagi, setelah berminggu minggu," gumam ku.

Aku langsung menuju ke taman kota, dan di tengah perjalanan...

Suara telfon*

Elmaira menelfon ku

"Iya Araa, adapa?" Tanyaku,

"Aku mau jalan," ucap Elmaira,

"Besok ya Araa," pintaku,

"Gak, mau nya sekarang," kata Elmaira,

"Tapi hari ini, aku ada janji sama teman," ucap ku.

"Kalau gitu pilih aku atau teman mu," tanya Elmaira. Seketika aku terdiam sejenak.

"Halo, Bino," panggil Elmaira,

"Eh iya," balasku,

"Pilih mana?" Tanya Elmaira,

"Yaa kita jalan hari ini," ucapku,

"Yeayy, aku tunggu sekarang," ucap Elmaira.

Aku takut jika aku menolak, senyum Elmaira akan hilang lagi.
Aku mengabari Julio bahwa aku tidak jadi datang ke taman kota.

Aku langsung menuju ke SMA PMG 35 untuk menjemput Elmaira.



Jam 20 : 29 matahari sudah terganti kan oleh terang nya bulan.

"Kita pulang ya Araa," ucap ku,

"Kita singgah makan dulu terus kita pulang," pinta Elmaira,

"Ya udah, ayok naik," balas ku.

Setelah makan, aku langsung mengantar nya pulang.

"Kamu mau pergi kemana lagi?" Tanya Elmaira,

"Ke warnet bentar," jawab ku,

"Langsung pulang, jangan ke warnet," balas Elmaira,

"Aku mau main game bentar, terus pulang," ucap ku,

"Gak, harus pulang, gak boleh singgah2," ucap Elmaira.

BINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang