BAB XII

89 88 13
                                    

"Bin, itu di sana kain warna kuning,"

"Woii lu gak liat tuh bendera ada logo nya di tengah tengah," balasku,

"Ehh iya ya, heheh," kata Elangga tertawa malu,

"Periksa tuh mata ke dokter," ejekku.

Alhandulillah ternyata itu Bendera Partai Golkar, hadehh kirain Elmaira beneran udah gak ada.


"Dari pada kita penasaran, kita masuk aja Bin," pinta Elangga,

"Nah ide bagus," balasku.

Dari pada kita penasaran lebih baik kita masuk.

"Hai pak," panggil ku,

"Ehh Bino, ke sini lagi toh," balas Pak satpam,

"Yoii pak," balasku singkat,

"Bdw kok banyak mobil yang parkir ya?" Tanyaku,

"Ohh itu milik teman teman nyonya Elmaira," jawab pak satpam,

"Mereka jenguk Elmaira?" Tanyaku lagi,

"Iya," balas pak satpam,

"Oh," balasku singkat,

"Bdw kamu siapanya nyonya Elmaira?" Tanya pak satpam,

"Saya teman nya Elmaira pak," jawab Elangga,

"Ohh," balas singkat pak satpam,

"Kami masuk dulu," ucap ku.

Kami langsung masuk.

"Assalamualaikum..." salam ku dan Elangga,

Ibu Elmaira datang membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam..." balas ibu Elmaira,

"Ehh Bino, ada Elangga juga," ucap Elmaira,

"Iya tante." Jawabku serentak dengan Elangga,

"Apa kabar Angga?" Tanya Ibu Elmaira,

"Alhamdulillah baik," balas Elangga senyum,

"Ayok masuk," pinta Ibu Elmaira.

"Kalian duduk dulu di sini ya, soal nya masih ada teman teman Elmaira," ucap ibu Elmaira,

"Baik tante," balasku senyum.

Kami menunggu teman Elmaira pulang dulu. Kami menunggu nya ber jam jam.

1 jam kemudian, teman Elmaira baru pulang.

"Tuh teman Elmaira banyak yang cantik, gak minat tuh," bisikku ejek,

"Apaan sih," balas Elangga,

"Hahaha," ku tertawa.

Setelah teman Elmaira pulang kami langsung masuk ke kamar Elmaira.

"Assalamualaikum..." salamku,

"Wa'alaikumsalam," jawab Elmaira,

"Sayaang kangen," ucap Elmaira lemah lembut,

BINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang