BAB XI

97 94 33
                                    

Aku langsung membuka pintu nya, dan kebetulan tidak terkunci.

"Lahh kosong," gumamku bingung,

Saat masuk di kamar, tidak ada orang, alias kosong.

"Elmaira," teriakku memanggil,

Dan aku mendengar orang mandi.

"Wahh di kamar tidur ada juga kamar mandi nya," gumamku kagum,

"Mungkim Elmaira lagi mandi kali ya," gumam ku bertanya sendiri,

Aku pertama kali melihat kamar tidur ada kamar mandi di dalam nya, sungguh diri ku terlalu kampungan.

Aku duduk di kasur sambil menunggu Elmaira mandi.

"Empuk nya kasur ini, beda dengan kasur yang di rumah," gumam ku lagi.

....

Aku mendengar Elmaira selesai mandi, dan langsung menyapa nya.


"Hai sayang...." ucapku,

"Argghhhh kamu siapa?" Teriak Ayah Elmaira histeris,

"Arhggg kok Araa berubah jadi berbatang sih, punya kumis lagi," teriakku histeris,

Handuk milik ayah Elmaira terlepas dari badan nya.

Aku langsung menutup mataku.

"Arghhh mataku sudah tidak suci lagi," teriakku,

Ibu Elmaira langsung datang.

"Ada apa ini?" Tanya ibu Elmaira bingung,

"Itu, Elmaira berubah jadi batang," ucapku dengan menutup mata,

"Laki laki itu siapa mam, main masuk aja di kamar," tanya Ayah Elmaira kesal,

"Hahaha," ibu Elmaira hanya tertawa,

"Sini saya cerita," kata ibu Elmaira.

Ibu Elmaira memperbaiki keadaan dan memberitahu ku bahwa itu adalah Ayah Elmaira.


"Heheh maaf om," kata ku garuk kepala,

"Ayah, ini pacar anak kita," ucap Ibu Elmaira,

"Ouhh, kirain pemuda cabul sesama jenis," ucap Ayah Elmaira,

"Saya masih normal om," balasku,

"Kok kamu bisa masuk di kama ini?" Tanya ibu Elmaira,

"Karena saya gak tau kamar Elmaira," balasku malu,

"Bilang dong, kalau gak tau," ucap Ibu Elmaira,

"Sini ibu antar kamu ke kamar Elmaira," kata Ibu Elmaira.

Akhirnya Ibu Elmaira mengantarku ke kamar sebenar nya.

Sfx*tok tok tok

"Masuk," teriak Elmaira dalam kamar,"

"Assalamualaikum," salam ku,

BINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang