BAB XIV

78 84 7
                                    

"Kalau Elmaira, lanjut di Universitas Nusa Makassar juga kan?" Tanya Elangga,

"Kata nya sih gitu," jawab ku,

"Baguslah," balas Elangga,

"Yoi," balasku lagi,

....

"Eh, semuanya sudah siap kan?" Tanya Elangga,

"Siap dong, hari ini semua menu makanan kita gratisin dulu kan," ucapku,

"Iya biar mereka tau betapa Nikmat nya Menu makanan yang ada di cafe ini," ujar Elangga,

"Tinggal beberapa menit lagi, cafe ini udah resmi buka," ucapku bahagia,

"Iyaa, gak sabarnya diriku," balas Elangga,

....

"Kalau gitu, aku telfon Elmaira dulu, suruh dia datang kesini," ucapku,

"Oke," balas singkat Elangga.

Hari ini, Cafe kami mulai resmi buka.


"Halo sayang, ada apa?" Tanya Elmaira,

"Kamu jadi kan datang ke pembukaan cafe kami," tanyaku,

"Jadi dong sayang, aku udah siap2 nih," balas Elmaira,

"Ok deh, aku tunggu ya," ucapku.

Jam 09 : 00 Cafe BIANGGA resmi buka. Dan banyak orang yang datang untuk merayakan pembukaan cafe kami.

Orang tua Elangga juga datang, dan Ibuku pasti nya juga datang. Kedua mertuaku juga datang bersamaan dengan Elmaira.

Elmaira begitu cantik dengan make up natural nya, mataku auto fokus ke Elmaira.

....

Aku menghampiri kedua mertuaku dan menyalami nya.

"Selamat ya Bino, semoga sukses cafe nya," ucap Ayah Elmaira,

"Makasi Om," balasku lirih,

"Iya," balas Ayah Elmaira senyum,

"Silahkan om, tante di nikmati hidangan nya," pintaku,

"Iya," balas Ayah Elmaira.

Elmaira memegang tangan ku di saat Orang tuanya pergi mengambil makanan.

"Selamat ya sayang," ucap Elmaira,

"Iyaa, makasi ya," balasku senyum,

"Ayok keluar, di sini banyak orang," pintaku.

Aku langsung menarik tangan Elmaira dan pergi di taman cafe.

....

"Di dalam banyak orang, pengap," kataku,

"Iya," balas singkat Elmaira,

"Dan kita gak bisa Uwu uwuan," candaku,

"Hahah iya," ucap Elmaira dengan tawa.

BINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang