"Hai, ayok pulang," Jeongwoo dikagetkan dengan keberadaan Haruto dengan senyum manisnya di depan kelas Jeongwoo.
"Jiakhh si bapak, mentang-mentang udah go public jadi pacaran terus," Ujar Junghwan yang sedang memegang sapu, hari ini ia kebagian piket kelas.
"Ayok," Ajak Haruto sambil memberikan tangannya di depan Jeongwoo. Hal ini tentu saja membuat Jeongwoo bingung, maksudnya bagaimana.
Karena Jeongwoo tidak memberikan respon, Haruto langsung saja mengambil tangan Jeongwoo untuk ia gandeng. Perlakuan Haruto membuat wajah Jeongwoo menjadi kemerahan, dan jantungnya yang seperti sedang berdisco. Bukan itu saja, perlakuan Haruto tidak luput dari pandangan para penggemarnya.
Jujur saja, Jeongwoo risih dengan pandangan orang-orang saat ini, ingin melepas tangan Haruto tetapi dia sedang senang karena digandeng Haruto, semuanya jadi serba salah. Jeongwoo melirik kearah Haruto sekilas, ternyata Haruto sadar sedang dilirik oleh Jeongwoo.
"Kenapa, risih ya?" Tanya Haruto. Jeongwoo tidak tau kalau Haruto sepeka ini, tapi bagaimana dia harus menjawabnya sekarang.
"Eh-" Omongan Jeongwoo dipotong oleh Haruto.
"Maaf ya," Ujar Haruto sembari melepaskan gandengannya pada Jeongwoo. Jujur, Jeongwoo kecewa, padahal dia sedang menikmati digandeng oleh Haruto.
"Eh bukan gitu, soalnya banyak banget yang lihatin. Aku malu," Jawab Jeongwoo pelan, ia tidak ingin Haruto merasa kalau dia tidak ingin digandeng oleh Haruto. Jika Haruto merasa begitu, ia tidak akan memiliki kesempatan digandeng oleh Haruto lagi.
"Kalau misalnya orang gak banyak yang kenal aku, jadi nggak banyak yang ngeliatin kita, gak papa?" Tanya Haruto, Jeongwoo bingung ingin merespon apa. Ingin menjawab jujur nanti Haruto mengira dia sama seperti para penggemar Haruto. Ingin jawab tidak, dianya pengen.
"Aku juga berharap nggak banyak yang kenal aku," Ujar Haruto pelan.
"Aku nggak suka jadi perhatian orang banyak," Lanjutnya.
Jeongwoo bingung ingin memberikan respon seperti apa, jadi ia lebih memilih diam dan menunggu Haruto melanjutkan perkataannya.
"Aku nggak mau punya penggemar," Lanjutnya lagi.
"Eh haha ayok jalan lagi," Ujar Haruto sambil melihat ke arah Jeongwoo dengan pandangan yang terlihat sedih dan ketawa yang terlihat jelas dibuat-buat. Jeongwoo hanya mengikuti Haruto dari belakang, ia bingung harus bagaimana.
Saat ini mereka sudah sampai di parkiran motor, Haruto setiap hari selalu membawa motor Mio S berwarna biru hitam. Iya, Haruto bukan tipe lelaki sok keren yang membawa motor ninja ke sekolah.
"Ayok naik," Kata Haruto setelah memberikan helm pada Jeongwoo.
"Kamu emang bawa helm dua biasanya?" Tanya Jeongwoo, tanpa sadar ia menggunakan aku-kamu sedari tadi padahal mereka cuma berpura-pura pacaran untuk keuntungan Jeongwoo.
"Enggak sih," Jawab Haruto, ia terlihat mengalihkan perhatiannya dari Jeongwoo. Seperti ada yang disembunyikan.
"Kebetulan aja," Lanjutnya kemudian menghidupkan motornya.
"Makan dulu gak?" Tanya Haruto.
"Kalau gak keberatan," jawab Jeongwoo, Haruto mengangguk dan membawa motornya menuju mall yang berada tidak terlalu jauh dari sekolahnya.
"Bawa jaket gak?" Tanya Haruto saat mereka sudah sampai di parkiran.
"Eh iya, lupa. Kamu aja deh yang masuk, aku naik bis aja pulang," kata Jeongwoo, ia lupa jika anak sekolahan tidak diperbolehkan pergi ke mall tanpa mengenakan jaket untuk menutupi baju sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA • Hajeongwoo
FanfictionHanya kisah tentang seorang lelaki biasa yang menjadi pengagum lelaki yang disebut sempurna bernama Arunika Warn : bxb