O9

830 171 15
                                    

Jeongwoo yakin penglihatan nya masih sehat, ia yakin apa yang ia lihat benar. Ia tau lelaki yang duduk di sana adalah manusia, dan manusia yang sangat ia kenal. Ternyata perkataan Jaehyuk kemarin benar?

Jeongwoo baru saja kembali ke makam Mita setelah keluarga nya dan keluarga Jaehyuk pulang. Hari ini adalah hari peringatan kematian Mita. Jeongwoo butuh waktu lebih lama berada di sana karena ia ingin sedikit berbincang dengan sahabatnya itu.

Tetapi yang ia lihat setelah kembali adalah figur sosok pacar pura-pura nya yang sedang meletakkan bunga di atas makam Mita. Arunika. Ia melihat sosok Arunika di sana.

Pikiran Jeongwoo berkecamuk, apakah Aru mengenal Mita? Apakah sebenarnya Aru mencintai Mita? Apa jangan-jangan ia mau menjadi pacar pura-pura jeongwoo adalah karena ia punya utang budi pada Mita? Semua prasangka aneh datang di otaknya, dan itu sangat memusingkan.

“Gue lihat dia juga kemarin sebelum sekolah.” Tidak cukup dikagetkan oleh yang di sebrang sana, ia juga dikagetkan dengan suara yang tiba-tiba berucap di sampingnya.

“Udah gue duga, dia pasti punya maksud lain ke lo.” Jeongwoo hanya diam sambil menatap lelaki itu.

“Mending Lo putus aja sama dia.”

“Kakak kenal dia?” Tanya Jeongwoo, lelaki di sampingnya menggeleng.

“Lah orang dia terkenal di sekolah. Masa gak kenal?”

“Maksud gue Mita gak pernah bahas dia. Gue baru tau kemarin.”

“Lo gak mau nyamperin pacar lo?” Tanya Jaehyuk, lelaki yang berdiri di sampingnya.

“Enggak. Mau nunggu dia selesai aja. Lagian tujuan gue ke sini Mita, bukan dia.”

Setelahnya mereka berdua hanya diam dengan pandangan fokus ke arah Haruto yang tampak sedang berbicara sendirian.

“Asa?” Gumaman Jaehyuk membuat Jeongwoo melihat ke arahnya.

Saat ini mereka melihat lelaki lain menghampiri Haruto, dan itulah yang membuat Jaehyuk tiba-tiba bergumam.

“Kakak kenal dia?” Tanya Jeongwoo pelan.

“Mantan.” Jawab Jaehyuk singkat, tetapi pandangannya melekat pada lelaki tadi.

“Mantan kakak?”

“Bukan, mantannya Mita.” Jawab Jaehyuk pelan. Tentu saja Jeongwoo kaget, sejak kapan Mita pacaran? Kenapa ia tidak pernah tau?

“Dia benci sama gue.” Ucap Jaehyuk pelan. Jeongwoo bisa tau dari ucapan Jaehyuk ia sangat sedih. Tapi mau bagaimanapun juga Jaehyuk kan juga membenci dirinya.

Sepertinya mereka berdua terlalu asik berbincang sampai tidak sadar Haruto di sana sudah mengeluarkan air mata, dan lelaki bernama Asa itu menenangkan nya.

“Hah Aru nangis?” Tentu saja Jeongwoo kaget karena tiba-tiba saja saat menoleh ia sudah melihat Haruto menangis.

Jeongwoo jadi semakin penasaran apa hubungan Mita dengan Haruto. Apa mungkin mantan pacar Mita yang sebenarnya itu Haruto bukan orang yang disebut Asa oleh Jaehyuk. Kalau benar begitu ternyata sudah jelas alasan mengapa Haruto memperlakukannya seperti itu.

“Dia ngapain nangis?” Jaehyuk yang disebelahnya pun ikut bingung karena tiba-tiba melihat Haruto di sebrang sana menangis.

“Gue udah bilang kan, Arunika bukan orang baik. Dia pasti punya alasan jadi pacar lo, gue yakin dia punya dendam ke Lo karena adek gue naksir lo.” Lagi-lagi Jaehyuk berceloteh hal yang tidak jelas.

“Sebenarnya waktu kalian kelas 10, gue pernah ngeliat foto Mita dihp dia.” Ujar Jaehyuk. Jeongwoo kali ini menolehkan wajahnya pada Jaehyuk karena ia ikut kepo.

“Gue pernah buka hp salah satu adek kelas waktu di kumpulin, lockscreennya mita.” Lanjut Jaehyuk sambil menatap Haruto yang sedang menangis dengan tajam.

Jeongwoo hanya diam meski semua yang ada di dalam otaknya berusaha menghubungkan semuanya. Jaehyuk tiba-tiba mengusap rambut Jeongwoo dan berkata, “Makasih karena selalu jagain adek gue. Makasih udah gantiin peran kakak bagi Mita.”

Jeongwoo kaget, ia tidak menyangka Jaehyuk akan berkata seperti itu. Ia ingin melihat Jaehyuk tetapi wajahnya di tahan oleh Jaehyuk dan dipaksa untuk tidak bergerak.

“Gue emang kakak yang buruk dan gue sadar akan semua itu. Rasanya sakit ngeliat banyak orang nangis karena kepergian adek gue, tapi gue selama hampir 3 tahun ini belum pernah nangis. Kejam banget ya gue, gak punya perasaan. Haha.”

Jeongwoo hanya bisa diam mendengar perkataan Jaehyuk, matanya masih memandang Haruto yang sedang menangis di sana. Lelaki di sampingnya juga terlihat sangat sedih.

Ingin berkomentar akan perkataan Jaehyuk pun ia tak mampu. Ia sempat kesal dengan bagaimana Jaehyuk tidak memperdulikan Mita. Tapi ia pernah melihat Jaehyuk memarahi orang-orang yang membully Mita, jadi Jeongwoo tau Jaehyuk sebenarnya peduli pada Mita. Tetapi tetap saja sikap yang ia tunjukkan sangat menjengkelkan.

Jika kalian ingin tahu, Mita tidak bisa berjalan. Kakinya lumpuh dan ia menggunakan tongkat atau kursi roda ke sekolah. Beberapa orang kerap membullynya tetapi tentu saja orang yang menyayangi gadis itu jauh lebih banyak karena kepribadiannya yang sangat menyenangkan.

“Gue suka sama Asa, tapi dia lebih milih Mita daripada gue.” Jaehyuk lagi-lagi melanjutkan perkataannya dengan suara yang sangat sendu.

“iya, Asa yang ada di sana. Jangan pernah mikir kalau gue benci Mita karena itu. Gue gak pernah benci Mita, cuma agak susah menerima orang asing yang tiba-tiba hadir di keluarga gue dan ngerebut semua perhatian dari orang tua gue.”

Jeongwoo masih diam, ia membiarkan Jaehyuk melanjutkan perkataannya. Tetapi ternyata Jaehyuk hanya diam. Pandangan mereka masih terfokus pada dua orang lelaki yang ternyata ada hubungannya dengan Mita, yang satu mantan pacarnya dan yang satu lagi masih menjadi misteri.

Jeongwoo melihat Haruto berdiri, lelaki di sampingnya juga mengikuti. Yang jeongwoo lihat, sepertinya mereka akan pergi. Pandangan Jeongwoo tidak sengaja bertemu dengan pandangan lelaki lain yang tidak ia kenal.

Setelah Haruto pergi, lelaki itu tampak berjalan mendekat.
“Kak, kayaknya dia ngelihat kita deh. Kabur atau disini aja?” Tanya jeongwoo pelan, Jaehyuk tidak menjawab.

“Jeremi, Jeovan.... Apa kabar?” Lelaki itu saat ini sudah berada di hadapan mereka.

Omong-omong tadi mereka berdiri di belakang pohon yang jaraknya lumayan jauh dari makam Mita.

“Kakak kenal aku?” Tanya Jeongwoo.

“Gak mungkin kalau aku gak kenal kamu.” Balasnya.

“Lo kenal Arunika?” Tanya Jaehyuk.

“Kenal banget.” Jawabnya.

“Dia gak jahat. Dia sayang banget kok sama adek lo.” Ujarnya. Jeongwoo ingin bertanya ala hubungan Mita dengan Haruto, tetapi suaranya tertahan.

“Gue duluan, sampai ketemu lagi Jeremi.”

“Dan Jeovan, dua kakak adik itu menaruh Lo sebagai prioritas mereka. Jangan disia-siain keberuntungan yang kamu punya.”

“Duluan ya.”




























Hehehehe, jadi gimana chapter kali ini?

ARUNIKA • HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang