1O

751 146 22
                                    

Jeongwoo sedang berdiri di depan kelas sembari mengulurkan tangannya untuk menangkap air hujan yang jatuh. Di tangan kirinya terdapat sebuah payung berwarna coklat dengan beberapa gambar daun yang khusus dilukis oleh seseorang untuk dirinya. Sebenarnya ia tidak pernah tau siapa yang melukis payung itu, yang pasti Mita memberikan payung itu padanya dan mengatakan seseorang menitipkan hadiah itu untuk dirinya.

Saat ini sudah jam pulang sekolah, tetapi Jeongwoo masih enggan untuk meninggalkan kelasnya, ia tidak ingin basah.

Beberapa hari ini ia juga menjadi tidak sedekat itu dengan Haruto, semuanya terasa tiba-tiba. Jeongwoo tidak menjauh, tetapi mungkin Haruto yang menjauh karena tidak ada alasan bagi Jeongwoo untuk marah atau mempertanyakan alasan kejadian waktu itu.

“Juna!” Teriak Jeongwoo masih dengan posisi megulurkan tangannya untuk menangkap air hujan.

Junghwan yang memang sedang duduk di depan kelas langsung mendekati Jeongwoo dan bertanya, “Ngapa?”

“Lo mau balik? Pake payung gue aja!” Katanya sambil mengulurkan payung yang tadi ia pegang.

“Emangnya Lo gak mau pulang?” Tanya Junghwan.

“Mau sih, tapi masih males.”

“Kenapa jarang keliatan bareng Aru?” Tanya Junghwan, Jeongwoo memandang Junghwan bingung. Harusnya Junghwan tau alasannya karena Junghwan adalah teman dekat Haruto.

“Ya karna gue udah baikan sama kak Jeje kali?”

“Lah, gak jelas.” setelah itu baik Junghwan maupun jeongwoo diam.

“Beneran gak papa nih?” Tanya Junghwan sambil menunjukkan payung yang diberi jeongwoo tadi.

“Iya, pake aja. Lagian gue masih pengen disini. Eh tapi payungnya jangan lupa dibalikin ke gue ya!”

Junghwan mengangguk sembari membuka payung itu. ”Lah ini Lo yang ngelukis?” Tanyanya

“Bukan, di kasih orang.” Jawab Jeongwoo.

“Familiar banget dah lukisannya, gue lihat dimana ya..” Ucapnya sambil berpikir.

“Ah masa bodoh deh, gue duluan ya Van, makasih payungnya.” Jeovan mengangguk sembari melihat punggung Juna yang semakin menjauh.

Ia lagi-lagi memainkan air hujan sambil bersenandung lagu-lagu galau yang mewakili hatinya saat ini. Meski tidak berharap banyak pada Haruto, tetap saja ia adalah orang yang menyukai Haruto. Tentu saja akan ada perasaan sakit hati yang mendalam ketika hubungan pura-pura mereka berhenti begitu saja tanpa penjelasan dari Haruto. Padahal ia baru saja menikmati titel sebagai pacar Haruto, tapi ternyata harus ia lepaskan secepat itu.

“Lagi ngapain?”

Jeongwoo terlonjak ketika mendengar suara familiar memasuki telinganya. Orang itu tepat berada di belakangnya sambil membawa payung.

“Aru?” Ucapnya canggung.

“Iya, kamu kenapa belum pulang?” Tanya Haruto.

“Gak bawa payung?" Tanyanya.

“Bawa kok, cuma aku kasih Juna. Aku masih males pulang.”

“Pantesan payung yang dipake Juna familiar.”

“Hah kenapa?” Tanya jeongwoo untuk memastikan bahwa apa yang ia dengar tidak salah. Kenapa payung itu bisa menjadi familiar bagi Haruto?

“Enggak. Ini pake payung aku aja. Nanti kemaleman loh kalau nunggu hujan reda.” Ucapnya.

“Eh nggak usah Aru, kamu pake aja.”

“Ya udah, pakai berdua aja gimana?” Tanya Haruto, Jeongwoo ingin mengiyakan tapi sepertinya dia sudah bukan pacar pura-pura Haruto lagi. Jadi ia sedikit tidak enak.

“Eh nggak usah. Aku masih mau di sini hehe, kamu duluan aja Aru.” Jawabnya, tetapi Haruto malah tetap berdiri di dekatnya.

“Ya udah, aku tungguin kamu aja sampai hujannya reda.”

Jawaban Haruto lagi-lagi tidak sesuai dengan jawaban yang diinginkan Jeongwoo.

Mereka saling diam selama beberapa waktu, sampai Jeongwoo angkat suara, “Kayaknya aku sama kak Jeje udah baik, jadi yang waktu itu nggak perlu kita terusin lagi.” Ungkapnya hati-hati, meskipun hatinya tidak rela.

Haruto menatap Jeongwoo lama, kemudian mengusak rambutnya. Ia kemudian berdiri dan beranjak pergi dari samping Jeongwoo. Meninggalkan payung miliknya untuk Jeongwoo pakai tanpa ucapan apapun. Jeongwoo sendiri hanya bisa menunduk dan menerima nasib kalau hari-hari yang ia lewati dengan Haruto akhirnya berakhir. Cintanya memang tak akan pernah terbalas. Ia hanya bisa berujar pelan kepada hujan terimakasih telah membuat aku merasa dicintai oleh orang yang ku cintai.

Jeongwoo mengambil payung yang ditinggalkan oleh Haruto, mau tidak mau ia akan memakai payung itu karena saat ini ia tidak memiliki keberanian untuk menyusul Haruto dan mengembalikan payungnya sekarang. Ia berdiri membereskan baju nya dan membuka payung hijau Haruto itu.

Payungnya familiar. Payung itu terasa sangat mirip dengan payung milik Jeongwoo. Perbedaan nya hanya terletak pada warna daun dan payung yang tertukar. Jika milik Jeongwoo berwarna coklat, maka punya Haruto berwarna hijau, senada dengan daun yang ada pada payung Jeongwoo.

Jeongwoo tiba-tiba berpikir, apa jangan jangan Mita lah sebenarnya yang melukis payung itu dan kemudian memberikannya satu untuk Jeongwoo dan satu untuk Haruto?

Tapi, Mita tidak bisa melukis. Lalu kenapa payungnya dengan payung Haruto sangat mirip, bukankah payung miliknya khusus dibuat untuk dirinya oleh seseorang?

Meski masih banyak pertanyaan yang ada dipikirannya, ia memilih bangkit dan pergi pulang menggunakan payung Haruto. Sebenarnya ia sedikit khawatir bagaimana Haruto akan pulang jika payungnya ia berikan pada Jeongwoo.

sekali lagi Jeongwoo berbisik pada hujan, "terima kasih, walaupun pura-pura setidaknya aku pernah merasakan jadi pacar orang yang ku cinta."








































“Sampai kapan, Aru?”

“Sampai kapan lo bohong dengan perasaan Lo sendiri? Sampai kapan lo bertingkah seakan-akan gak pernah kenal dia? Sampai kapan Aru?”

“Kesempatan udah di depan mata Lo!”

Haruto hanya diam sambil memandang Jeongwoo yang sudah mulai meninggalkan lingkungan sekolah.

“Jawab gue, bego!”

“Sampai gue sanggup buat jujur.”

“Kapan Lo bisa jujur? dari kemarin-kemarin juga gak ada kemajuan?? pacaran ternyata cuma pura-pura, gue kira beneran. Dan ini ternyata Lo yang bikin, pantesan familiar."

Haruto hanya diam membiarkan orang di sampingnya itu mengoceh panjang lebar.
























hai? wkwk
maaf ya baru bisa update, kehidupan mahasiswa ternyata sangat berat bund :))

semoga update kali ini gak mengecewakan, udah mau tamat kok. tetap ditungguin ya :(((

ARUNIKA • HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang