ERLANNA -16-

341 34 19
                                    

tau ko ngaret wkwk, nikmatin aja yaaa.

Vote dulu dong, baru baca hehe🙃.
Happy reading!!!.

Gak ada hal yang gue takutin,
Selain kehilangan dirinya.
-E.

Sargio mendadak panik, jika begini dirinya lagi lagi akan kalah. Teriakan demi teriakan, erangan demi erangan berasal dari anggota Vegron.

Padahal sebisa mungkin dia membuat taktik yang curang, ya, katakan saja Sargio licik. Tapi demi menang, segala cara Sargio halalkan demi harga diri.

Sargio mengedarkan pandangannya, kedua matanya melihat seorang perempuan terduduk lemah, dengan tangan yang memegang tengkuk belakangan nya.

Senyum miring terukir di bibir Sargio, "let's play Erlan", ucapnya sambil melangkahkan kakinya.

Tapi sebelum itu, suara dingin menusuk indra pendengarannya, " Gue gak suka main-main"

Karena penasaran, Sargio berbalik badan dan kaget setengah mati begitu melihat Erlan menatap Sargio lapar.

"Pengecut, kalau lo bawa cewe gue!" Geramnya sambil mengepalkan tangan.

Sargio merubah mimik wajahnya, "segitu takutnya lo kehilangan dia?"

Erlan membalas dengan senyum miring, "segitu takutnya harga diri lo jatuh di hadapan gue,lagi?"

Sargio terdiam, yang dikatakan Erlan memang benar.

"One by one" Ucapnya tegas, yang di angguki Sargio.

Baik, Ketua vs Ketua. Deal bukan?

Sargio menyiapkan ancang-ancang, Erlan? Ya santai lah.

Jangan katakan Erlan sombong, sudah biasa bagi Erlan melawan orang sok jagoan seperti model Sargio.

Erlan hanya menyugar rambutnya ke atas, lalu tersenyum miring melihat lawannya mulai ketakutan.

"You first, leader Vegron" Ucapnya dengan nada remeh.

Sargio melayangkan pukulan ke arah rahang Erlan, yang sigap ditepis oleh Erlan.

Erlan meninju perut Sargio berkali-kali , lalu memutar tangan Sargio hingga patah, beralih ke lutut Sargio, Erlan menendang dengkul Sargio hingga empunya mengerang kesakitan, dan terjatuh seperti bersujud di hadapan Erlan.

"Lo bener. Gak ada hal yang bikin gue takut, selain kehilangan dirinya." Ucapnya, tanpa mau melihat Sargio.

Lalu mundur dan berjongkok di hadapan Sargio, "dan karna lo udah berani ngerendahin harga diri cewe gue,maka ini adalah hal yang pantes buat lo" Bisiknya, lalu menginjak kepala Sargio.

Katakan Erlan sadis, tapi itulah dirinya. Diusik? maka Erlan akan membalas 1000x lipat.

Anna melongo, melihat betapa sadisnya Erlan menginjak kepala Sargio, dan betapa malangnya nasib Sargio.

"Eh?!" Pekik Anna, ketika dia sudah berada di gendongan Erlan.

Erlan terkekeh pelan, "kaget banget?"

Anna mengangguk cepat, "kamu sadis banget sih, kasian kak Sargio".

Erlan termenung, " Tau dari mana nama dia?".

"Yaelah ka Erlan, banyak banget yang teriak nama Sargio, ya aku tau lah" Ucap Anna sambil berdecak.

Erlan terkekeh, lalu memutar matanya melihat kondisi sekelilingnya, "CABUT!!" perintah mutlak, yang tak bisa dibantah.

ERLANNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang